Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, Provinsi Bali melakukan langkah cepat menangani sampah kiriman di kawasan Pantai Sanur, untuk memastikan kawasan pantai bisa kembali bersih.
"Atensi sampah kiriman akan terus dioptimalkan dari kawasan Pantai Biaung hingga Mertasari, hal ini mengingat Sanur merupakan kawasan pariwisata," kata Kepala DLHK Kota Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa di Denpasar, Jumat.
Ia menambahkan, sebagai siklus tahunan, saat ini angin berembus dari arah timur ke barat, sehingga Pantai Sanur mendapat sampah kiriman. Sampah kiriman didominasi tumbuhan ganggang, sampah plastik dan sampah jenis lainnya.
"Dalam penanganannya, tentu kami memperhatikan pasang surut air laut. Dalam beberapa hari ke depan akan terus disiagakan tim, sehingga Pantai Sanur sebagai destinasi wisata dapat terus dinikmati," katanya.
Baca juga: Warga Intaran surati Gubernur Bali terkait data lokasi pembangunan LNG
Berdasarkan pembersihan yang dilakukan tim DLHK Denpasar pada Jumat (15/7) ini, telah berhasil ditangani sebanyak 25 meter kubik sampah kiriman.
"Sepanjang masih terdapat sampah kiriman, penanganan akan terus dilaksanakan," kata pria yang akrab dipanggil Gustra itu.
Ia juga kembali mengimbau masyarakat di Ibu Kota Provinsi Bali itu untuk tidak membuang sampah sembarangan karena hal ini mengakibatkan saluran air menjadi kotor dan bermuara ke pantai.
"Kami imbau masyarakat untuk bersama menjaga lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan. Dengan demikian ketika arah angin berubah, tidak turut mengotori pantai," demikian Ida Bagus Putra Wirabawa.
Baca juga: Komunitas nelayan Sanur-Denpasar desak regulasi terumbu karang
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Atensi sampah kiriman akan terus dioptimalkan dari kawasan Pantai Biaung hingga Mertasari, hal ini mengingat Sanur merupakan kawasan pariwisata," kata Kepala DLHK Kota Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa di Denpasar, Jumat.
Ia menambahkan, sebagai siklus tahunan, saat ini angin berembus dari arah timur ke barat, sehingga Pantai Sanur mendapat sampah kiriman. Sampah kiriman didominasi tumbuhan ganggang, sampah plastik dan sampah jenis lainnya.
"Dalam penanganannya, tentu kami memperhatikan pasang surut air laut. Dalam beberapa hari ke depan akan terus disiagakan tim, sehingga Pantai Sanur sebagai destinasi wisata dapat terus dinikmati," katanya.
Baca juga: Warga Intaran surati Gubernur Bali terkait data lokasi pembangunan LNG
Berdasarkan pembersihan yang dilakukan tim DLHK Denpasar pada Jumat (15/7) ini, telah berhasil ditangani sebanyak 25 meter kubik sampah kiriman.
"Sepanjang masih terdapat sampah kiriman, penanganan akan terus dilaksanakan," kata pria yang akrab dipanggil Gustra itu.
Ia juga kembali mengimbau masyarakat di Ibu Kota Provinsi Bali itu untuk tidak membuang sampah sembarangan karena hal ini mengakibatkan saluran air menjadi kotor dan bermuara ke pantai.
"Kami imbau masyarakat untuk bersama menjaga lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan. Dengan demikian ketika arah angin berubah, tidak turut mengotori pantai," demikian Ida Bagus Putra Wirabawa.
Baca juga: Komunitas nelayan Sanur-Denpasar desak regulasi terumbu karang
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022