Masyarakat dan Pemerintah Desa Manistutu, Kabupaten Jembrana, Bali, mengadakan gotong-royong dengan melakukan aksi bersih-bersih pada area hutan dan bendungan dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno IV Tahun 2022.
"Kami melaksanakan aksi bersih-bersih di area hutan dan bendungan untuk melestarikan lingkungan sehingga bisa menyejahterakan masyarakat," kata Kepala Desa Manistutu I Komang Budiana di sela kegiatan gotong-royong di desa setempat, Sabtu.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan Manistutu Camping Ground (Mantu Cager), Desa Manistutu, Jembrana, Bali, atau kawasan Bendungan Benel yang difungsikan untuk kepentingan irigasi persawahan dan kebutuhan masyarakat desa setempat.
"Kegiatan digelar di kawasan Bendungan Benel karena sesuai dengan tema Bulan Bung Karno tahun ini yang berhubungan dengan air, yakni Adicitta Danu Kerthi yang berarti Menstanakan Air dalam Diri, Refleksi Kepemimpinan Bung Karno," katanya.
Baca juga: Lomba makepung Kapolres Jembrana Cup diikuti ratusan peserta
Pihaknya sengaja tidak mengadakan acara perlombaan atau pementasan budaya seperti daerah-daerah lainnya karena minimnya anggaran, namun melalui kegiatan gotong-royong ini mampu memberikan kontribusi untuk lingkungan dan masyarakat dalam mencegah terjadinya penebangan hutan secara liar serta membersihkan sampah yang mengotori area bendungan.
Berbagai cara digunakan untuk menyelamatkan hutan dan kawasan wisata Bendungan Benel dengan melakukan penanaman pohon durian yang nantinya bisa dimanfaatkan dan dinikmati oleh masyarakat setempat.
Selain itu, kegiatan gotong-royong itu juga untuk mendorong masyarakat guna mengolah hutan dengan baik tanpa harus merusak hutan seperti menebang pohon secara liar untuk menghasilkan kayu.
"Dulu, di sini pernah ada oknum melakukan penebangan pohon di hutan, sehingga ditangkap. Oknum tersebut sempat ditahan sekitar satu tahun di Lembaga Permasyarakatan, tapi oknum itu saat ini sudah berubah dan turut sebagai penggerak kepedulian terhadap lingkungan untuk menjaga kelestarian hutan," katanya.
Saat Gubernur Bali Wayan Koster berkunjung ke Desa Manistutu pada bulan Mei lalu, Gubernur berpesan untuk merawat dan melestarikan hutan di desa ini.
Kegiatan gotong-royong yang digelar di hulu Bendungan Benel tersebut juga melibatkan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Karang Taruna dan Mahasiswa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Manistutu.
Baca juga: Bupati Jembrana : Banyak kesenian belum tersentuh perhatian
Mahasiswa KKN Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar antusias mengikuti kegiatan gotong-royong tersebut untuk membantu masyarakat setempat dalam misi melestarikan hutan dan bendungan.
"Melalui kegiatan gotong-royong, mahasiswa KKN Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar mendapatkan pemahaman dan pendidikan mengenai pentingnya melestarikan lingkungan," kata Dosen Pembimbing Mahasiswa KKN Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar I Made Pasek Subawa, S.Ag., M.Ag
Ia menambahkan dengan adanya kuliah kerja nyata ini mahasiswa bisa berbaur dengan masyarakat secara langsung di lapangan dan membantu menjalankan program desa, di antaranya pelestarian alam sehingga wawasan mahasiswa menjadi terbuka dalam hal kepedulian terhadap lingkungan.
Mahasiswa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yang menjalani KKN mulai 28 Juni hingga 31 Agustus 2022 di Desa Manistutu tersebut selanjutnya akan membuat program menjelajah hutan dan kawasan pedesaan untuk observasi dan dokumentasi potensi wisata desa guna dipromosikan melalui media sosial sebagai upaya menarik minat kunjungan wisatawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kami melaksanakan aksi bersih-bersih di area hutan dan bendungan untuk melestarikan lingkungan sehingga bisa menyejahterakan masyarakat," kata Kepala Desa Manistutu I Komang Budiana di sela kegiatan gotong-royong di desa setempat, Sabtu.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan Manistutu Camping Ground (Mantu Cager), Desa Manistutu, Jembrana, Bali, atau kawasan Bendungan Benel yang difungsikan untuk kepentingan irigasi persawahan dan kebutuhan masyarakat desa setempat.
"Kegiatan digelar di kawasan Bendungan Benel karena sesuai dengan tema Bulan Bung Karno tahun ini yang berhubungan dengan air, yakni Adicitta Danu Kerthi yang berarti Menstanakan Air dalam Diri, Refleksi Kepemimpinan Bung Karno," katanya.
Baca juga: Lomba makepung Kapolres Jembrana Cup diikuti ratusan peserta
Pihaknya sengaja tidak mengadakan acara perlombaan atau pementasan budaya seperti daerah-daerah lainnya karena minimnya anggaran, namun melalui kegiatan gotong-royong ini mampu memberikan kontribusi untuk lingkungan dan masyarakat dalam mencegah terjadinya penebangan hutan secara liar serta membersihkan sampah yang mengotori area bendungan.
Berbagai cara digunakan untuk menyelamatkan hutan dan kawasan wisata Bendungan Benel dengan melakukan penanaman pohon durian yang nantinya bisa dimanfaatkan dan dinikmati oleh masyarakat setempat.
Selain itu, kegiatan gotong-royong itu juga untuk mendorong masyarakat guna mengolah hutan dengan baik tanpa harus merusak hutan seperti menebang pohon secara liar untuk menghasilkan kayu.
"Dulu, di sini pernah ada oknum melakukan penebangan pohon di hutan, sehingga ditangkap. Oknum tersebut sempat ditahan sekitar satu tahun di Lembaga Permasyarakatan, tapi oknum itu saat ini sudah berubah dan turut sebagai penggerak kepedulian terhadap lingkungan untuk menjaga kelestarian hutan," katanya.
Saat Gubernur Bali Wayan Koster berkunjung ke Desa Manistutu pada bulan Mei lalu, Gubernur berpesan untuk merawat dan melestarikan hutan di desa ini.
Kegiatan gotong-royong yang digelar di hulu Bendungan Benel tersebut juga melibatkan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Karang Taruna dan Mahasiswa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Manistutu.
Baca juga: Bupati Jembrana : Banyak kesenian belum tersentuh perhatian
Mahasiswa KKN Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar antusias mengikuti kegiatan gotong-royong tersebut untuk membantu masyarakat setempat dalam misi melestarikan hutan dan bendungan.
"Melalui kegiatan gotong-royong, mahasiswa KKN Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar mendapatkan pemahaman dan pendidikan mengenai pentingnya melestarikan lingkungan," kata Dosen Pembimbing Mahasiswa KKN Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar I Made Pasek Subawa, S.Ag., M.Ag
Ia menambahkan dengan adanya kuliah kerja nyata ini mahasiswa bisa berbaur dengan masyarakat secara langsung di lapangan dan membantu menjalankan program desa, di antaranya pelestarian alam sehingga wawasan mahasiswa menjadi terbuka dalam hal kepedulian terhadap lingkungan.
Mahasiswa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar yang menjalani KKN mulai 28 Juni hingga 31 Agustus 2022 di Desa Manistutu tersebut selanjutnya akan membuat program menjelajah hutan dan kawasan pedesaan untuk observasi dan dokumentasi potensi wisata desa guna dipromosikan melalui media sosial sebagai upaya menarik minat kunjungan wisatawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022