Lomba pacuan kerbau khas Kabupaten Jembrana 
(makepung) Kapolres Cup diikuti ratusan peserta yang dibagi menjadi tim Ijogading Timur dan Ijogading Barat.

"Lomba makepung serangkaian HUT Bhayangkara ke 76 ini, merupakan komitmen kami untuk turut melestarikan warisan budaya yang kita miliki," kata Kapolres Jembrana Ajun Komisaris Besar I Dewa Gde Juliana, saat membuka lomba makepung di Sirkuit Sanghyang Cerik, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Minggu.

Ia mengatakan, budaya makepung harus terus dilestarikan, agar anak cucu kelak memiliki warisan budaya khas Kabupaten Jembrana tersebut.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang turut hadir mengatakan, keterlibatan semua pihak dalam pelestarian makepung akan menjadi konstribusi besar agar budaya agraris ini tetap bertahan.

"Kami sangat mendukung apa yang dilakukan Kapolres Jembrana, apalagi Lomba Makepung Kapolres Cup ini akan diselenggarakan setiap tahun," katanya.

Selain Kapolres Cup, ia mengungkapkan, untuk lomba yang sama juga ada Bupati Cup yang akan diselenggarakan bulan Agustus dan Jembrana Cup di bulan Oktober.

"Kami sedang mengupayakan ada acara makepung ini jadi kegiatan tahunan kemenparekraf , agar tradisi ini bertambah eksis. Jika berhasil masuk agenda  Kemenparekraf itu akan diselenggarakan di sirkuit al in one di Desa Pengambengan," katanya.

Sebanyak 151 pasang kerbau yang dibagi menjadi tim Ijogading Timur sebanyak 68 pasang dan tim Ijogading Barat 83 tim, berlomba dalam tradisi yang diawali para petani di masa lalu ini.

Ketua Sekaa Makepung Kabupaten Jembrana I Made Mara mengaku, lomba ini menjadi pengobat rindu pemelihara, joki dan pecinta makepung setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022