Anggota Komisi I DPR RI Teuku Riefky Harsya mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI berfokus meningkatkan literasi digital yang memuat penerapan nilai-nilai luhur Pancasila.
"Kami di Komisi I DPR RI terus mendorong Kemkominfo RI agar fokus pada upaya peningkatan literasi digital dengan mengedepankan implementasi nilai-nilai luhur Pancasila," kata Riefky saat menjadi narasumber dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk "Budaya Digital: Membangun Nilai Pancasila di Ruang Digital", sebagaimana dipantau di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, literasi digital bermuatan nilai luhur Pancasila yang diberikan oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda dapat membentuk generasi emas yang tidak hanya cakap dalam memaksimalkan perkembangan teknologi digital, tetapi senantiasa berpijak pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Baca juga: Pancasila di tengah nasionalisme era digital
Adapun nilai-nilai luhur Pancasila itu, lanjut Riefky, mencakup pengedepanan prinsip berketuhanan sebagai sumber moralitas dan spiritualitas, sikap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, menjaga keutuhan keberagaman, memanfaatkan musyawarah dalam mengambil keputusan, serta mengutamakan nilai keadilan.
Pada saat ini, Riefky menilai perkembangan teknologi digital ibarat pisau bermata dua. Artinya, di satu sisi perkembangan itu dapat memberikan jaminan kecepatan informasi yang jika dimanfaatkan dengan baik akan menjadi sumber peningkatan kapasitas diri, tetapi di sisi lain perkembangan teknologi menjadi tantangan dalam kehidupan berbangsa karena membuat informasi bersifat destruktif (merusak) lebih mudah diakses masyarakat.
"Perkembangan teknologi digital dengan leluasa memberikan peluang bagi informasi destruktif yang mudah dikonsumsi masyarakat, tanpa ada saringan. Apalagi, jika mengutip hasil survei The Inclusive Internet Index, posisi kemampuan literasi digital Indonesia saat ini masih berada pada peringkat ke-66 di dunia," kata Riefky.
Baca juga: Menkumham: Pancasila sebagai perekat keberagaman
Oleh karena itu, ujar dia, masyarakat Indonesia memerlukan literasi digital yang mengajarkan mereka agar mampu menjaga penerapan nilai-nilai luhur Pancasila saat memanfaatkan teknologi digital.
Riefky mengatakan sebagai warga negara yang baik, maka seluruh masyarakat Indonesia berkewajiban menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila.
Menurut dia, Indonesia akan mampu menciptakan sumber daya manusia yang unggul apabila nilai-nilai Pancasila diimplementasikan oleh seluruh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kami di Komisi I DPR RI terus mendorong Kemkominfo RI agar fokus pada upaya peningkatan literasi digital dengan mengedepankan implementasi nilai-nilai luhur Pancasila," kata Riefky saat menjadi narasumber dalam webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk "Budaya Digital: Membangun Nilai Pancasila di Ruang Digital", sebagaimana dipantau di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, literasi digital bermuatan nilai luhur Pancasila yang diberikan oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda dapat membentuk generasi emas yang tidak hanya cakap dalam memaksimalkan perkembangan teknologi digital, tetapi senantiasa berpijak pada nilai-nilai luhur Pancasila.
Baca juga: Pancasila di tengah nasionalisme era digital
Adapun nilai-nilai luhur Pancasila itu, lanjut Riefky, mencakup pengedepanan prinsip berketuhanan sebagai sumber moralitas dan spiritualitas, sikap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, menjaga keutuhan keberagaman, memanfaatkan musyawarah dalam mengambil keputusan, serta mengutamakan nilai keadilan.
Pada saat ini, Riefky menilai perkembangan teknologi digital ibarat pisau bermata dua. Artinya, di satu sisi perkembangan itu dapat memberikan jaminan kecepatan informasi yang jika dimanfaatkan dengan baik akan menjadi sumber peningkatan kapasitas diri, tetapi di sisi lain perkembangan teknologi menjadi tantangan dalam kehidupan berbangsa karena membuat informasi bersifat destruktif (merusak) lebih mudah diakses masyarakat.
"Perkembangan teknologi digital dengan leluasa memberikan peluang bagi informasi destruktif yang mudah dikonsumsi masyarakat, tanpa ada saringan. Apalagi, jika mengutip hasil survei The Inclusive Internet Index, posisi kemampuan literasi digital Indonesia saat ini masih berada pada peringkat ke-66 di dunia," kata Riefky.
Baca juga: Menkumham: Pancasila sebagai perekat keberagaman
Oleh karena itu, ujar dia, masyarakat Indonesia memerlukan literasi digital yang mengajarkan mereka agar mampu menjaga penerapan nilai-nilai luhur Pancasila saat memanfaatkan teknologi digital.
Riefky mengatakan sebagai warga negara yang baik, maka seluruh masyarakat Indonesia berkewajiban menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur Pancasila.
Menurut dia, Indonesia akan mampu menciptakan sumber daya manusia yang unggul apabila nilai-nilai Pancasila diimplementasikan oleh seluruh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022