PT PLN (Persero) mendukung pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 400 kilowatt (kWp) di area Tol Bali Mandara, Bali, demi meningkatkan pemanfaatan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di dalam negeri.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelanggan Bali Selatan Bobby Cristya Surya melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Badung, Bali, Senin, menyampaikan PLTS itu akan terpasang di tiga titik pintu Tol Bali Mandara.
"Rencananya listrik yang dihasilkan melalui PLTS akan on grid (masuk ke dalam) jaringan PLN sehingga kami menyampaikan agar nantinya instalasi dan persyaratan teknis, serta administrasi lainnya mampu dipenuhi," kata Bobby saat berkunjung ke kantor PT Jasamarga Bali Tol.
PT Jasamarga Bali Tol merupakan anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Baca juga: Erick Thohir puji pembangunan PLTS di Tol Bali Mandara
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan pelanggan perlu memperoleh izin lebih dulu dari PLN sebelum membangun pembangkit listrik yang terhubung dengan jaringan PLN.
Walaupun demikian, masyarakat punya opsi lain yaitu membeli sertifikat energi baru dan terbarukan (REC) yang dapat dibeli di kantor-kantor PLN.
“PLN memahami bahwa kesadaran pelanggan untuk menggunakan energi listrik yang lebih ramah lingkungan saat ini semakin meningkat, sehingga kami menawarkan fasilitas REC sebagai solusi yang lebih mudah tanpa perlu melakukan investasi tinggi untuk membangun pembangkit sendiri,” kata Bobby.
Ia menjelaskan REC dapat dibeli oleh individu/perorangan dan korporasi. Satu unit sertifikat REC setara dengan 1 Megawatt per jam-nya (MWh).
"Pelanggan yang berminat membeli REC dapat mengunjungi website resmi PLN atau pun bagi pelaku usaha atau korporasi dapat langsung mendatangi account executive (bagian pemasaran) PLN," kata dia.
Baca juga: Kantor PLN di Bali targetkan pakai pembangkit tenaga surya
General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana dalam keterangan tertulis yang berbeda menyampaikan sejak perusahaan menyediakan layanan REC, 1.440 unit sertifikat energi bersih itu telah terjual.
“Kami menyadari adanya tuntutan global yang mengharuskan para pelaku usaha untuk meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan maupun sosial dari bisnis yang dijalankannya. Untuk itu, PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan energi listrik yang mengedepankan penggunaan energi terbarukan,” kata Udayana pekan lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Manager PLN Unit Pelaksana Pelanggan Bali Selatan Bobby Cristya Surya melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Badung, Bali, Senin, menyampaikan PLTS itu akan terpasang di tiga titik pintu Tol Bali Mandara.
"Rencananya listrik yang dihasilkan melalui PLTS akan on grid (masuk ke dalam) jaringan PLN sehingga kami menyampaikan agar nantinya instalasi dan persyaratan teknis, serta administrasi lainnya mampu dipenuhi," kata Bobby saat berkunjung ke kantor PT Jasamarga Bali Tol.
PT Jasamarga Bali Tol merupakan anak perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Baca juga: Erick Thohir puji pembangunan PLTS di Tol Bali Mandara
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan pelanggan perlu memperoleh izin lebih dulu dari PLN sebelum membangun pembangkit listrik yang terhubung dengan jaringan PLN.
Walaupun demikian, masyarakat punya opsi lain yaitu membeli sertifikat energi baru dan terbarukan (REC) yang dapat dibeli di kantor-kantor PLN.
“PLN memahami bahwa kesadaran pelanggan untuk menggunakan energi listrik yang lebih ramah lingkungan saat ini semakin meningkat, sehingga kami menawarkan fasilitas REC sebagai solusi yang lebih mudah tanpa perlu melakukan investasi tinggi untuk membangun pembangkit sendiri,” kata Bobby.
Ia menjelaskan REC dapat dibeli oleh individu/perorangan dan korporasi. Satu unit sertifikat REC setara dengan 1 Megawatt per jam-nya (MWh).
"Pelanggan yang berminat membeli REC dapat mengunjungi website resmi PLN atau pun bagi pelaku usaha atau korporasi dapat langsung mendatangi account executive (bagian pemasaran) PLN," kata dia.
Baca juga: Kantor PLN di Bali targetkan pakai pembangkit tenaga surya
General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana dalam keterangan tertulis yang berbeda menyampaikan sejak perusahaan menyediakan layanan REC, 1.440 unit sertifikat energi bersih itu telah terjual.
“Kami menyadari adanya tuntutan global yang mengharuskan para pelaku usaha untuk meminimalisir dampak negatif bagi lingkungan maupun sosial dari bisnis yang dijalankannya. Untuk itu, PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan energi listrik yang mengedepankan penggunaan energi terbarukan,” kata Udayana pekan lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022