Denpasar (Antara Bali) - Persoalan kemacetan arus lalu lintas di beberapa kawasan di Denpasar dan Bali selatan lainnya menjadi salah satu masalah yang dihadapi instansi perhubungan di Pulau Dewata memaknai Hari Perhubungan Nasional, Senin.
"Kemacetan lalu lintas masih menjadi persoalan bagi perhubungan, disamping keselamatan dalam melakukan aktivitas tarnsportasi," kata Kepala Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi Provinsi Bali, Dewa Punia Asa, seusai upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional, di Denpasar.
Tingginya aktivitas masyarakat termasuk kegiatan pariwisata memicu terjadinya kemacetan terutama di ruas-ruas jalan utama, di kawasan Kuta, Legian, Simpang Siur, Nusa Dua, dan kawasan wisata lainnya.
Pemerintah saat ini tengah membangun ruas jalan tol di atas perairan yang melewati jalur Benoa-Bandara-Nusa Dua dengan panjang sejauh 12 kilometer yang dijadwalkan rampung pada April 2013.
Pengoperasian layanan angkutan umum, Transsarbagita yang sudah terlayani untuk koridor satu (jalur Denpasar - GWK) dan koridor dua (Batubulan-Nusa Dua) dari rencana 17 koridor yang akan dilayani juga bertujuan untuk mengurai arus kemacetan.
"Itu untuk mengurangi kemacetan, sekaligus membangun citra positif kepada masyarakat agar mau kembali menggunakan angkutan umum," katanya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kemacetan lalu lintas masih menjadi persoalan bagi perhubungan, disamping keselamatan dalam melakukan aktivitas tarnsportasi," kata Kepala Dinas Perhubungan, Informasi, dan Komunikasi Provinsi Bali, Dewa Punia Asa, seusai upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional, di Denpasar.
Tingginya aktivitas masyarakat termasuk kegiatan pariwisata memicu terjadinya kemacetan terutama di ruas-ruas jalan utama, di kawasan Kuta, Legian, Simpang Siur, Nusa Dua, dan kawasan wisata lainnya.
Pemerintah saat ini tengah membangun ruas jalan tol di atas perairan yang melewati jalur Benoa-Bandara-Nusa Dua dengan panjang sejauh 12 kilometer yang dijadwalkan rampung pada April 2013.
Pengoperasian layanan angkutan umum, Transsarbagita yang sudah terlayani untuk koridor satu (jalur Denpasar - GWK) dan koridor dua (Batubulan-Nusa Dua) dari rencana 17 koridor yang akan dilayani juga bertujuan untuk mengurai arus kemacetan.
"Itu untuk mengurangi kemacetan, sekaligus membangun citra positif kepada masyarakat agar mau kembali menggunakan angkutan umum," katanya.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012