PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali mencatat peningkatan penjualan tenaga listrik hingga 9,53 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2021 (yoy) sebesar 1.236,58 Giga Watt hour (GWh) pada akhir Maret 2022.
General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana di Denpasar, Jumat, mengatakan kenaikan konsumsi listrik tersebut menjadi sinyal positif pemulihan ekonomi Bali sejak pandemi COVID-19.
“Sektor bisnis mengalami peningkatan paling signifikan yakni sebesar 16,99 persen atau sebesar 71 giga watt hour year on year jika dibandingkan dengan akhir Maret tahun lalu,” ujarnya.
Baca juga: PLN Bali: Penjualan listrik PLN meningkat di kuartal pertama 2022
Ia mengatakan konsumsi listrik di sektor bisnis sampai dengan akhir Maret 2022 mencapai 491 Giga Watt hour (GWh) dengan kontribusi 39,71 persen dari total konsumsi listrik secara keseluruhan di Bali.
“Kontribusi terbesar berasal dari pelanggan besar sektor pariwisata yang sampai dengan saat ini permintaan layanan kelistrikannya tumbuh hingga 27,15 persen Maret 2021,” katanya.
Wayan Udayana mengatakan sektor bisnis lain di luar pariwisata juga turut berkontribusi, antara lain seperti usaha jasa cuci pakaian (laundry), gedung serbaguna, apartemen, pertokoan dan swalayan, serta usaha-usaha lainnya.
“Kenaikan penjualan listrik dapat menjadi tanda pemulihan kondisi perekonomian, selain itu juga aktivitas masyarakat yang kembali meningkat juga mendorong tumbuhnya konsumsi listrik ke arah yang semakin positif,” ujar dia.
Baca juga: PLN tunjuk Denpasar-Surakarta jadi percontohan program kompor induksi jelang G20
“Kami turut melakukan berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan di berbagai sektor lain melalui berbagai program dengan mengembangkan electrifying agriculture dan electrifying marine untuk mendukung pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan khususnya di Bali,” ucapnya.
PLN juga mengkampanyekan gaya hidup dengan memanfaatkan penggunaan peralatan elektronik yang rendah emisi dan ramah lingkungan pada kehidupan sehari-hari melalui program electrifying lifestyle.
Selain itu, kata dia, promosi dengan memberikan diskon biaya tambah daya juga terus digencarkan untuk memberikan keringanan bagi pelanggan yang ingin menikmati listrik dengan lebih leluasa dan nyaman.
Seluruh layanan listrik kini telah tersentralisasi melalui aplikasi PLN Mobile.yang diluncurkan sejak Desember 2020 dan sudah dinikmati oleh lebih dari 500.000 pengguna di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana di Denpasar, Jumat, mengatakan kenaikan konsumsi listrik tersebut menjadi sinyal positif pemulihan ekonomi Bali sejak pandemi COVID-19.
“Sektor bisnis mengalami peningkatan paling signifikan yakni sebesar 16,99 persen atau sebesar 71 giga watt hour year on year jika dibandingkan dengan akhir Maret tahun lalu,” ujarnya.
Baca juga: PLN Bali: Penjualan listrik PLN meningkat di kuartal pertama 2022
Ia mengatakan konsumsi listrik di sektor bisnis sampai dengan akhir Maret 2022 mencapai 491 Giga Watt hour (GWh) dengan kontribusi 39,71 persen dari total konsumsi listrik secara keseluruhan di Bali.
“Kontribusi terbesar berasal dari pelanggan besar sektor pariwisata yang sampai dengan saat ini permintaan layanan kelistrikannya tumbuh hingga 27,15 persen Maret 2021,” katanya.
Wayan Udayana mengatakan sektor bisnis lain di luar pariwisata juga turut berkontribusi, antara lain seperti usaha jasa cuci pakaian (laundry), gedung serbaguna, apartemen, pertokoan dan swalayan, serta usaha-usaha lainnya.
“Kenaikan penjualan listrik dapat menjadi tanda pemulihan kondisi perekonomian, selain itu juga aktivitas masyarakat yang kembali meningkat juga mendorong tumbuhnya konsumsi listrik ke arah yang semakin positif,” ujar dia.
Baca juga: PLN tunjuk Denpasar-Surakarta jadi percontohan program kompor induksi jelang G20
“Kami turut melakukan berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan di berbagai sektor lain melalui berbagai program dengan mengembangkan electrifying agriculture dan electrifying marine untuk mendukung pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan khususnya di Bali,” ucapnya.
PLN juga mengkampanyekan gaya hidup dengan memanfaatkan penggunaan peralatan elektronik yang rendah emisi dan ramah lingkungan pada kehidupan sehari-hari melalui program electrifying lifestyle.
Selain itu, kata dia, promosi dengan memberikan diskon biaya tambah daya juga terus digencarkan untuk memberikan keringanan bagi pelanggan yang ingin menikmati listrik dengan lebih leluasa dan nyaman.
Seluruh layanan listrik kini telah tersentralisasi melalui aplikasi PLN Mobile.yang diluncurkan sejak Desember 2020 dan sudah dinikmati oleh lebih dari 500.000 pengguna di Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022