Tim Verifikasi Lapangan Nominasi Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, BPOM melakukan penilaian ke Pasar Nyanggelan, Desa Adat Panjer, Kota Denpasar, Bali.
Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan (PMPUPO) BPOM Diah Sulistyorini di Denpasar, Senin (11/4), mengatakan penilaian tersebut dilaksanakan setelah Pasar Nyanggelan, Desa Adat Panjer masuk nomine Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas.
Diah yang juga pimpinan tim verifikasi lapangan itu, mengatakan kedatangan tim untuk memotret dan melihat Pasar Nyanggelan yang sebenarnya. Hal ini utamanya berkaitan dengan penerapan objek serta inovasi pendukung dalam menciptakan pasar pangan aman.
"Untuk itu harapan kami kondisinya yang normal saja, tidak ada yang direkayasa atau dikondisikan dan lainnya, dan kami berharap Pasar Nyanggelan dengan segala inovasi dapat menjadi yang terbaik,” katanya.
Baca juga: BI dan Pemkot Denpasar resmikan program SIAP QRIS di pasar
Pasar Nyanggelan berdiri sejak 1995, pada 2014 dicanangkan menjadi Pasar Tertib Ukur, pada 2016 dicanangkan sebagai Pasar Sehat oleh Kemenkes, pada 2017 diintervensi untuk menjadi pasar aman oleh BBPOM di Denpasar, pada 2018 menjadi Pasar SNI dengan mutu sempurna dan pada 2021 kembali meraih SNI dengan Mutu Sempurna hingga 2024.
Kepala Pasar Nyanggelan Wayan Darmana mengatakan terpilihnya Pasar Nyanggelan dari hasil kajian dan survei.
Selain itu, hasil sampling dari penelitian dan pengujian BPOM bahwa Pasar Nyanggelan nol dari bahan berbahaya. Pedagang sudah disosialisasi sejak 2017 tentang penerapan pasar aman.
Ia mengatakan Program Pasar Aman merupakan program yang memberikan perlindungan dan jaminan kepada konsumen bahwa pangan yang dijual di Pasar Nyanggelan aman dari bahan berbahaya, seperti Formalin, Boraks, Rhodamin B, dan Methanyl Yellow.
Baca juga: Pemkot Denpasar-Kopitu tandatangani kerja sama penetrasi pasar Australia secara digital
Pada saat program pasar sehat, biasanya dilakukan kegiatan sanitasi lingkungan pasar, lapak pedagang terjaga kebersihannya, pengujian peralatan yang dipakai pedagang, kesehatan pedagang melalui "recktal swab" dan pengujian air bersih dan limbah.
BPOM juga sudah melatih tenaga di pasar yang memiliki total 192 pedagang ini untuk melakukan sampling secara mandiri.
"Atas kepercayaan yang diberikan maka tugas dan tanggung jawab yang dibebankan akan dilaksanakan semaksimal mungkin bersama jajaran dan BPOM,” ujarnya.
Darmana mengatakan pangan merupakan kebutuhan pokok untuk pertumbuhan, kehidupan dan kesehatan manusia sehingga mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional.
Baca juga: Pemkot Denpasar tangani tumpukan sampah TPSS eks Pasar Loak Gunung Agung
Oleh karena itu, masyarakat perlu dilindungi dari konsumsi pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan gizi pangan.
Hal ini dilaksanakan dengan menjamin cara produksi, distribusi, dan pasar yang baik termasuk praktik perdagangan pangan di pasar tradisional, termasuk di Pasar Nyanggelan
"Pasar Nyanggelan yang merupakan pasar sehat, sangat besar peranannya dalam mendukung pasar aman dari bahan berbahaya. Pada intinya pangan yang dijual oleh pedagang di pasar bebas terhadap kandungan bahan berbahaya yang sangat membahayakan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan pelaksanaan Program Pasar Aman di Pasar Nyanggelan memberikan dampak yang positif terhadap kepercayaan masyarakat dan meningkatkan daya saing.
Baca juga: Satgas Pangan-TPID Kabupaten Badung awasi harga bahan pokok
Oleh karena itu, katanya, tidak ragu lagi warga untuk berbelanja kebutuhan pangan yang dikonsumsi.
Ia mengatakan Pasar Nyanggelan memiliki banyak prestasi, antara lain Pasar SNI, Pasar Sehat, Pasar Bersih, Pasar Tempat studi tiru dari berbagai instansi, lembaga, dan sekolah. Pasar ini juga memiliki kreativitas dengan berbagai inovasi inovasi, di antaranya memiliki inisiatif melaksanakan replikasi pasar pada pasar-pasar sekitarnya untuk menjadikan pasar lainnya aman dari bahan berbahaya.
“Pojok Uji BABE merupakan satu inovasi sekaligus komitmen yang menjadikan Pasar Nyanggelan sebagai tempat menerima pengujian sampel makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya. Masih banyak lagi inovasi-inovasi yang dilaksanakan yang meningkatkan kualitas Pasar Nyanggelan, seperti digitalisasi pasar di masa pandemi dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” ujarnya.
Pada acara tersebut dihadiri Kepala BBPOM di Denpasar, I Made Bagus Gerametta, Kadis Perindag Kota Denpasar, Nyoman Sri Utari, Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar IB Mayun Suryawangsa, Kadis DPMD Kota Denpasar I Wayan Budha, Bendesa Adat Panjer, AA Oka Adnyana, Lurah Panjer Putu Budi Ari Wibawa serta undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan (PMPUPO) BPOM Diah Sulistyorini di Denpasar, Senin (11/4), mengatakan penilaian tersebut dilaksanakan setelah Pasar Nyanggelan, Desa Adat Panjer masuk nomine Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas.
Diah yang juga pimpinan tim verifikasi lapangan itu, mengatakan kedatangan tim untuk memotret dan melihat Pasar Nyanggelan yang sebenarnya. Hal ini utamanya berkaitan dengan penerapan objek serta inovasi pendukung dalam menciptakan pasar pangan aman.
"Untuk itu harapan kami kondisinya yang normal saja, tidak ada yang direkayasa atau dikondisikan dan lainnya, dan kami berharap Pasar Nyanggelan dengan segala inovasi dapat menjadi yang terbaik,” katanya.
Baca juga: BI dan Pemkot Denpasar resmikan program SIAP QRIS di pasar
Pasar Nyanggelan berdiri sejak 1995, pada 2014 dicanangkan menjadi Pasar Tertib Ukur, pada 2016 dicanangkan sebagai Pasar Sehat oleh Kemenkes, pada 2017 diintervensi untuk menjadi pasar aman oleh BBPOM di Denpasar, pada 2018 menjadi Pasar SNI dengan mutu sempurna dan pada 2021 kembali meraih SNI dengan Mutu Sempurna hingga 2024.
Kepala Pasar Nyanggelan Wayan Darmana mengatakan terpilihnya Pasar Nyanggelan dari hasil kajian dan survei.
Selain itu, hasil sampling dari penelitian dan pengujian BPOM bahwa Pasar Nyanggelan nol dari bahan berbahaya. Pedagang sudah disosialisasi sejak 2017 tentang penerapan pasar aman.
Ia mengatakan Program Pasar Aman merupakan program yang memberikan perlindungan dan jaminan kepada konsumen bahwa pangan yang dijual di Pasar Nyanggelan aman dari bahan berbahaya, seperti Formalin, Boraks, Rhodamin B, dan Methanyl Yellow.
Baca juga: Pemkot Denpasar-Kopitu tandatangani kerja sama penetrasi pasar Australia secara digital
Pada saat program pasar sehat, biasanya dilakukan kegiatan sanitasi lingkungan pasar, lapak pedagang terjaga kebersihannya, pengujian peralatan yang dipakai pedagang, kesehatan pedagang melalui "recktal swab" dan pengujian air bersih dan limbah.
BPOM juga sudah melatih tenaga di pasar yang memiliki total 192 pedagang ini untuk melakukan sampling secara mandiri.
"Atas kepercayaan yang diberikan maka tugas dan tanggung jawab yang dibebankan akan dilaksanakan semaksimal mungkin bersama jajaran dan BPOM,” ujarnya.
Darmana mengatakan pangan merupakan kebutuhan pokok untuk pertumbuhan, kehidupan dan kesehatan manusia sehingga mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional.
Baca juga: Pemkot Denpasar tangani tumpukan sampah TPSS eks Pasar Loak Gunung Agung
Oleh karena itu, masyarakat perlu dilindungi dari konsumsi pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan gizi pangan.
Hal ini dilaksanakan dengan menjamin cara produksi, distribusi, dan pasar yang baik termasuk praktik perdagangan pangan di pasar tradisional, termasuk di Pasar Nyanggelan
"Pasar Nyanggelan yang merupakan pasar sehat, sangat besar peranannya dalam mendukung pasar aman dari bahan berbahaya. Pada intinya pangan yang dijual oleh pedagang di pasar bebas terhadap kandungan bahan berbahaya yang sangat membahayakan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan pelaksanaan Program Pasar Aman di Pasar Nyanggelan memberikan dampak yang positif terhadap kepercayaan masyarakat dan meningkatkan daya saing.
Baca juga: Satgas Pangan-TPID Kabupaten Badung awasi harga bahan pokok
Oleh karena itu, katanya, tidak ragu lagi warga untuk berbelanja kebutuhan pangan yang dikonsumsi.
Ia mengatakan Pasar Nyanggelan memiliki banyak prestasi, antara lain Pasar SNI, Pasar Sehat, Pasar Bersih, Pasar Tempat studi tiru dari berbagai instansi, lembaga, dan sekolah. Pasar ini juga memiliki kreativitas dengan berbagai inovasi inovasi, di antaranya memiliki inisiatif melaksanakan replikasi pasar pada pasar-pasar sekitarnya untuk menjadikan pasar lainnya aman dari bahan berbahaya.
“Pojok Uji BABE merupakan satu inovasi sekaligus komitmen yang menjadikan Pasar Nyanggelan sebagai tempat menerima pengujian sampel makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya. Masih banyak lagi inovasi-inovasi yang dilaksanakan yang meningkatkan kualitas Pasar Nyanggelan, seperti digitalisasi pasar di masa pandemi dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat,” ujarnya.
Pada acara tersebut dihadiri Kepala BBPOM di Denpasar, I Made Bagus Gerametta, Kadis Perindag Kota Denpasar, Nyoman Sri Utari, Kadis Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar IB Mayun Suryawangsa, Kadis DPMD Kota Denpasar I Wayan Budha, Bendesa Adat Panjer, AA Oka Adnyana, Lurah Panjer Putu Budi Ari Wibawa serta undangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022