Satgas Pangan bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang dibentuk di Kabupaten Badung, Bali melakukan pemantauan ketersediaan dan harga berbagai bahan pokok di gudang distributor, pasar modern serta pasar tradisional
Pemantauan kelancaran distribusi dan kestabilan harga barang kebutuhan pokok di Badung itu dilakukan memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
"Hari ini kami turun untuk memantau terkait dengan ketersediaan kebutuhan bahan pangan, kelancaran distribusi dan kestabilan harga barang dalam rangka bulan suci Ramadhan serta menjelang Hari Raya Idul Fitri," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Badung IB Gede Arjana di Badung, Rabu.
Ia mengatakan, dari hasil pemantauan tersebut, tim gabungan Satgas Pangan dan TPID Badung mencatat bahwa ketersediaan bahan pangan pokok di masyarakat saat ini masih mencukupi.
Sedangkan untuk harga minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan yang mengalami gejolak di lapangan, berdasarkan hasil pantauan disebabkan karena kurangnya stok minyak dan tersendatnya pasokan dari distributor ke pasar tradisional.
"Untuk kebutuhan pokok masih mencukupi, hanya saja memang saat ini daya beli masyarakat sedikit mengalami penurunan dan itu wajar khususnya karena faktor pandemi COVID-19," katanya.
Gede Arjana menjelaskan, pada kegiatan itu tim meninjau diantaranya Gudang Bulog Sempidi, Distributor CV. Cristal Cargo Permai termasuk melakukan pemantauan harga di Pasar Modern Tiara Gatsu dan Pasar Tradisional Dalung Permai.
"Dari hasil pemantauan kami di pasar modern dan tradisional, perbandingan harga antara dua pasar itu perbedaannya tidak terlalu signifikan," ungkap Gede Arjana.
Selain melakukan pemantauan ketersediaan kebutuhan bahan pangan, kelancaran distribusi dan kestabilan harga barang, pada kesempatan itu tim gabungan juga terus mengimbau para pedagang dan konsumen agar tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mempercepat pemulihan sektor ekonomi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Pemantauan kelancaran distribusi dan kestabilan harga barang kebutuhan pokok di Badung itu dilakukan memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
"Hari ini kami turun untuk memantau terkait dengan ketersediaan kebutuhan bahan pangan, kelancaran distribusi dan kestabilan harga barang dalam rangka bulan suci Ramadhan serta menjelang Hari Raya Idul Fitri," ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Badung IB Gede Arjana di Badung, Rabu.
Ia mengatakan, dari hasil pemantauan tersebut, tim gabungan Satgas Pangan dan TPID Badung mencatat bahwa ketersediaan bahan pangan pokok di masyarakat saat ini masih mencukupi.
Sedangkan untuk harga minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan yang mengalami gejolak di lapangan, berdasarkan hasil pantauan disebabkan karena kurangnya stok minyak dan tersendatnya pasokan dari distributor ke pasar tradisional.
"Untuk kebutuhan pokok masih mencukupi, hanya saja memang saat ini daya beli masyarakat sedikit mengalami penurunan dan itu wajar khususnya karena faktor pandemi COVID-19," katanya.
Gede Arjana menjelaskan, pada kegiatan itu tim meninjau diantaranya Gudang Bulog Sempidi, Distributor CV. Cristal Cargo Permai termasuk melakukan pemantauan harga di Pasar Modern Tiara Gatsu dan Pasar Tradisional Dalung Permai.
"Dari hasil pemantauan kami di pasar modern dan tradisional, perbandingan harga antara dua pasar itu perbedaannya tidak terlalu signifikan," ungkap Gede Arjana.
Selain melakukan pemantauan ketersediaan kebutuhan bahan pangan, kelancaran distribusi dan kestabilan harga barang, pada kesempatan itu tim gabungan juga terus mengimbau para pedagang dan konsumen agar tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mempercepat pemulihan sektor ekonomi.
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022