Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengajak seluruh kader PKK sampai ke tingkat dasa wisma untuk membantu melakukan pendataan kaum disabilitas, sehingga nantinya bisa memiliki data yang benar-benar akurat.
"Data yang baik akan mempermudah kerja kita bersama dalam mewujudkan kemandirian kaum disabilitas," kata Putri Koster saat menerima kunjungan kerja dari Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia di Denpasar, Kamis.
Pendamping orang nomor satu di Bali ini juga mengajak seluruh komponen masyarakat, baik negeri maupun swasta untuk bersinergi dalam membangun kemandirian kaum disabilitas baik dengan pelatihan keterampilan maupun bantuan permodalan.
Baca juga: K3S Denpasar gandeng PT Pegadaian bantu penyandang disabilitas
"Mari kita lihat mereka bukan sebagai seseorang yang punya kekurangan, tetapi lihat kelebihan yang mereka miliki sehingga kita lebih semangat memberdayakan mereka," ucapnya.
Putri Koster menambahkan, dalam pelaksanaan vaksinasi khusus disabilitas yang dilaksanakan pada 2021, banyak mengalami kendala karena terkait data yang tidak sinkron dan banyak data lama yang belum diperbarui.
"Tentu saja hal ini memperlambat kerja kita dalam melayani saudara kita kaum disabilitas. Untuk itu, ke depan, data harus benar-benar akurat sehingga bantuan ataupun program yang diberikan dapat segera tersalurkan dan tepat sasaran," katanya.
Pemerintah Provinsi Bali ke depan juga akan terus memberi perhatian kepada kaum disabilitas dan memberi ruang bagi mereka untuk menunjukkan keterampilan maupun kelebihan yang mereka miliki.
Baca juga: Bupati Buleleng apresiasi PN Singaraja layani disabilitas
"Begitu pula halnya dalam penyusunan program ataupun pembangunan fisik akan selalu mempertimbangkan keberadaan kaum disabilitas, sehingga mereka juga bisa terlibat dalam program serta menggunakan berbagai fasilitas yang dibangun pemerintah," ujarnya.
Dengan data yang akurat dan terintegrasi, selain digunakan untuk penyaluran program agar tepat sasaran, juga dapat digunakan untuk kelengkapan administrasi kependudukan.
"Selain itu, dengan ada pendataan kaum disabilitas yang masih produktif, kita bisa membantu mereka dengan permodalan ataupun pelatihan keterampilan sehingga menjadi mandiri dan berdaya," katanya.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia menyampaikan bahwa kunjungan kerjanya ke Bali kali ini salah satunya bertujuan untuk bersinergi dalam penyajian data disabilitas di Provinsi Bali yang lebih akurat.
Pihaknya meminta agar pendataan dapat diselesaikan segera dan keluarga penyandang disabilitas diharapkan dukungannya untuk menyampaikan data yang sebenarnya terkait kondisi keluarganya.
Baca juga: K3S Denpasar-BPD Bali serahkan KUR bagi disabilitas
"Dengan demikian, data yang masuk sesuai kondisi di lapangan. Data ini sangat penting sebagai administrasi kependudukan, akses pendidikan serta kesehatan," ujarnya.
Selain terkait pendataan, kunjungan kali ini juga bertujuan untuk mewujudkan ekonomi inklusif dan kaum disabilitas diikutkan dalam pemulihan ekonomi.
"Sehingga nantinya dapat mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Dengan menggandeng sektor perbankan, penyandang disabilitas mendapat akses permodalan yang lebih mudah sehingga mereka bisa mandiri dan berdaya," ucap Angkie Yudistia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Data yang baik akan mempermudah kerja kita bersama dalam mewujudkan kemandirian kaum disabilitas," kata Putri Koster saat menerima kunjungan kerja dari Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia di Denpasar, Kamis.
Pendamping orang nomor satu di Bali ini juga mengajak seluruh komponen masyarakat, baik negeri maupun swasta untuk bersinergi dalam membangun kemandirian kaum disabilitas baik dengan pelatihan keterampilan maupun bantuan permodalan.
Baca juga: K3S Denpasar gandeng PT Pegadaian bantu penyandang disabilitas
"Mari kita lihat mereka bukan sebagai seseorang yang punya kekurangan, tetapi lihat kelebihan yang mereka miliki sehingga kita lebih semangat memberdayakan mereka," ucapnya.
Putri Koster menambahkan, dalam pelaksanaan vaksinasi khusus disabilitas yang dilaksanakan pada 2021, banyak mengalami kendala karena terkait data yang tidak sinkron dan banyak data lama yang belum diperbarui.
"Tentu saja hal ini memperlambat kerja kita dalam melayani saudara kita kaum disabilitas. Untuk itu, ke depan, data harus benar-benar akurat sehingga bantuan ataupun program yang diberikan dapat segera tersalurkan dan tepat sasaran," katanya.
Pemerintah Provinsi Bali ke depan juga akan terus memberi perhatian kepada kaum disabilitas dan memberi ruang bagi mereka untuk menunjukkan keterampilan maupun kelebihan yang mereka miliki.
Baca juga: Bupati Buleleng apresiasi PN Singaraja layani disabilitas
"Begitu pula halnya dalam penyusunan program ataupun pembangunan fisik akan selalu mempertimbangkan keberadaan kaum disabilitas, sehingga mereka juga bisa terlibat dalam program serta menggunakan berbagai fasilitas yang dibangun pemerintah," ujarnya.
Dengan data yang akurat dan terintegrasi, selain digunakan untuk penyaluran program agar tepat sasaran, juga dapat digunakan untuk kelengkapan administrasi kependudukan.
"Selain itu, dengan ada pendataan kaum disabilitas yang masih produktif, kita bisa membantu mereka dengan permodalan ataupun pelatihan keterampilan sehingga menjadi mandiri dan berdaya," katanya.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia menyampaikan bahwa kunjungan kerjanya ke Bali kali ini salah satunya bertujuan untuk bersinergi dalam penyajian data disabilitas di Provinsi Bali yang lebih akurat.
Pihaknya meminta agar pendataan dapat diselesaikan segera dan keluarga penyandang disabilitas diharapkan dukungannya untuk menyampaikan data yang sebenarnya terkait kondisi keluarganya.
Baca juga: K3S Denpasar-BPD Bali serahkan KUR bagi disabilitas
"Dengan demikian, data yang masuk sesuai kondisi di lapangan. Data ini sangat penting sebagai administrasi kependudukan, akses pendidikan serta kesehatan," ujarnya.
Selain terkait pendataan, kunjungan kali ini juga bertujuan untuk mewujudkan ekonomi inklusif dan kaum disabilitas diikutkan dalam pemulihan ekonomi.
"Sehingga nantinya dapat mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Dengan menggandeng sektor perbankan, penyandang disabilitas mendapat akses permodalan yang lebih mudah sehingga mereka bisa mandiri dan berdaya," ucap Angkie Yudistia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022