Perusahaan sektor pertanian di Bali, Plaga Farm, melakukan rebranding perusahaan dengan fokus untuk mengembangkan sistem pertanian dengan konsep keberlanjutan di enam bidang.

Enam bidang diantaranya adalah teknologi rumah kaca, pengelolaan limbah, manajemen produksi berlebih, penelitian dan pengembangan, kerja sama dan kolaborasi lintas disiplin, serta pemberdayaan masyarakat lokal.

"Ini kami lakukan sebagai komitmen Plaga Farm terhadap inovasi dalam membina masa depan yang berkelanjutan," ujar CEO dan pendiri Plaga Farm I Gede Bingin Mustika di Kabupaten Badung, Selasa.

Baca juga: Bali ingin kerja sama pertanian dengan Jepang

Ia mengatakan, rebranding perusahaan itu dilakukan sebagai tanggapan untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan visi perusahaan yang menjual berbagai produk sayuran dan buah dengan kualitas premium itu.

"Upaya rebranding perusahaan yang kami lalukan meliputi transformasi besar-besaran pada identitas, website dan program Corporate Responsibility Program (CSR) bertajuk Farm to Community," katanya.

Gede Bingin Mustika menjelaskan, inovasi bidang pertama yaitu teknologi rumah kaca dimanfaatkan Plaga Farm dengan pengembangan teknik pertanian rumah kaca yang secara umum mampu menghasilkan produk segar tanpa pestisida dan insektisida serta penggunaan air yang lebih efisien.

Plaga Farm juga berusaha meminimalkan jejak karbon dalam rantai nilai, mengelola limbah produksi dengan tepat, dan mengelola air secara berkelanjutan.

"Sampah sisa selama pra-produksi dan pasca panen dikumpulkan setiap hari dan diberikan kepada petani setempat untuk mengubahnya menjadi kompos dan menumbuhkan kebun kecil mereka sendiri," ungkapnya.

Baca juga: HKTI Bali imbau petani kurangi pupuk kimia

Selanjutnya, ia menjelaskan, pandemi COVID-19 telah menempatkan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada rantai pasokan pertanian, dengan tantangan dalam tenaga kerja pertanian, pemrosesan, transportasi dan logistik.

"Namun kami mengubah hambatan ini menjadi peluang untuk membangun keterlibatan yang kuat dengan para mitra, mengembangkan produk salad dan jus detoks yang baru diluncurkan, dan berkomitmen untuk mengimplementasikan program CSR Farm to Community," kata Gede Bingin Mustika.

Kemudian,Plaga Farm juga akan terus melakukan program penelitian dan pengembangan mencakup berbagai kegiatan dan potensi inovasi ini termasuk strategi untuk mempertahankan keunggulan operasional dan mengembangkan produk segar bergizi kesehatan.

Gede Bingin Mustika menambahkan, pihaknya juga akan mempromosikan riset dan pengembangan pertanian melalui kemitraan dengan sejumlah besar mitra, lembaga, komunitas, dan asosiasi nasional dan internasional.

Baca juga: Mangku Pastika dorong petani Bali pintar beri narasi pada produk pertanian

"Plaga Farm secara aktif mengedukasi para petani dan masyarakat setempat melalui berbagai program yang dirancang untuk menanamkan kesadaran akan isu keberlanjutan yang mendesak," ungkapnya.

Menurut dia, dengan enam fokus inovasi dan dengan identitas branding baru yang telah diluncurkan di The St. Regis Bali Resort beberapa waktu yang lalu itu mencerminkan pendekatan Plaga Farm terhadap pembangunan berkelanjutan.

"Selama dua puluh tahun terakhir, kami merasa optimis dengan kemampuan kami untuk melanjutkan dan memberikan kontribusi positif yang mengarah pada peningkatan sosial, lingkungan, dan ekonomi di komunitas tempat kami berbisnis," kata Gede Bingin Mustika.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022