Bali Blockchain Conference 2022 di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung Bali diselenggarakan untuk memperkenalkan sistem blockchain kepada masyarakat.
"Tujuan kami bagaimana di era digital ini dapat memperkenalkan sistem blockchain di kehidupan masyarakat mengingat perkembangan zaman begitu cepat. Kami memperkenalkan blockchain lewat Bali Blockchain Conference
dengan tujuan kami untuk mengedukasi karena dengan mengenal teknologi blockchain ini sangat bermanfaat," ujar CEO PT Bali Token Global, I Made Pridayana, Selasa.
Ia mengatakan, prospek Blockchain di Indonesia saat ini masih dalam fase perkenalan lantaran masyarakat belum benar-benar memahami teknologi tersebut sepenuhnya. Maka dari itu, sosialisasi perlu terus dilakukan dalam upaya memperkenalkan blockchain.
"Kami melihat perkembangan satu tahun lalu sampai sekarang banyak sekali berpindah ke era digital. Blockhain di 2022 ini misalnya dimana kalau dilihat prospek di Indonesia baru fase perkenalan karena, belum ada sampai lima persen benar-benar paham teknologi blockchain. Kami belajar pelan-pelan mengenai teknologi Blockchain dan mengembangkan sebuah project salah satunya Bali Token," ungkapnya.
Baca juga: Menparekraf: Bali Blockchain Conference buka peluang usaha
Made Pridayana menjelaskan, Bali Token merupakan salah satu project lulusan dari Gold Coin Academy yang mempelajari teknologi blockchain yang dikembangkan menjadi Bali Token dengan program-program di bidang pariwisata.
"Kenapa pariwisata, bagaimana kita mempromosikan pariwisata Bali kembali melalui teknologi blockchain," katanya.
Made Pridayana menjelaskan, pihaknya berusaha mempromosikan Bali Token sehingga orang atau wisatawan asing sudah bisa membeli Bali Token sebelum mereka datang ke Bali.
"Jadi secara tidak langsung masyarakat membeli saham dan dananya itu kami sudah alokasikan ke hotel dan restoran yang kami ajak bekerja sama," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga melihat masih ada harapan baru untuk industri itu serta banyak sekali lapangan pekerjaan baru akan dapat diterapkan menggunakan sistem teknologi blockchain baik untuk saat ini maupun akan datang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Tujuan kami bagaimana di era digital ini dapat memperkenalkan sistem blockchain di kehidupan masyarakat mengingat perkembangan zaman begitu cepat. Kami memperkenalkan blockchain lewat Bali Blockchain Conference
dengan tujuan kami untuk mengedukasi karena dengan mengenal teknologi blockchain ini sangat bermanfaat," ujar CEO PT Bali Token Global, I Made Pridayana, Selasa.
Ia mengatakan, prospek Blockchain di Indonesia saat ini masih dalam fase perkenalan lantaran masyarakat belum benar-benar memahami teknologi tersebut sepenuhnya. Maka dari itu, sosialisasi perlu terus dilakukan dalam upaya memperkenalkan blockchain.
"Kami melihat perkembangan satu tahun lalu sampai sekarang banyak sekali berpindah ke era digital. Blockhain di 2022 ini misalnya dimana kalau dilihat prospek di Indonesia baru fase perkenalan karena, belum ada sampai lima persen benar-benar paham teknologi blockchain. Kami belajar pelan-pelan mengenai teknologi Blockchain dan mengembangkan sebuah project salah satunya Bali Token," ungkapnya.
Baca juga: Menparekraf: Bali Blockchain Conference buka peluang usaha
Made Pridayana menjelaskan, Bali Token merupakan salah satu project lulusan dari Gold Coin Academy yang mempelajari teknologi blockchain yang dikembangkan menjadi Bali Token dengan program-program di bidang pariwisata.
"Kenapa pariwisata, bagaimana kita mempromosikan pariwisata Bali kembali melalui teknologi blockchain," katanya.
Made Pridayana menjelaskan, pihaknya berusaha mempromosikan Bali Token sehingga orang atau wisatawan asing sudah bisa membeli Bali Token sebelum mereka datang ke Bali.
"Jadi secara tidak langsung masyarakat membeli saham dan dananya itu kami sudah alokasikan ke hotel dan restoran yang kami ajak bekerja sama," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga melihat masih ada harapan baru untuk industri itu serta banyak sekali lapangan pekerjaan baru akan dapat diterapkan menggunakan sistem teknologi blockchain baik untuk saat ini maupun akan datang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022