Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, siap bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali untuk pencegahan stunting pada masyarakat di Pulau Dewata.

Kesiapan bekerja sama itu terungkap dalam audiensi dari Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali yang diterima jajaran Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undiksha di Kota Singaraja, Kamis.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali dr. Ni Luh Gede Sukardiasih, M.For., MARS menjelaskan pencegahan stunting harus mulai dari hulu, yaitu dari remaja, siswa, pasangan suami istri, calon pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan dan balita 0-9 bulan.

"Untuk realisasinya perlu dukungan dari pihak lain, salah satunya perguruan tinggi. Atas dasar itu, kami ingin berkolaborasi dengan Undiksha dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan ke depan, Undiksha bisa menjadi contoh atau tauladan untuk pencegahan stunting," jelasnya.

Baca juga: Undiksha jalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan

Dalam kolaborasi bersama Undiksha itu, ia mengharapkan dapat membuat suatu program terkait seribu hari pertama kehidupan untuk bersama-sama bisa mencegah dan mengurangi angka stunting di Provinsi Bali pada umumnya dan Kabupaten Buleleng khususnya.

"Kita ingin ada implementasi program di seribu hari pertama kehidupan, karena itu yang menentukan balita itu akan stunting atau tidak, karena kita mulai dari inkubasi, mulai dia bentuk menjadi ibu hamil sampai melahirkan dan anaknya berumur 2 tahun, dan itulah yang harus kita fokuskan," katanya.

Sementara itu, Ketua LPPM Undiksha, Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si., menyampaikan apresiasi atas kunjungan Perwakilan BKKBN ke kampus pendidikan tenaga kependidikan terbesar di Pulau Dewata tersebut.

Astra Wesnawa menyampaikan bahwa keterlibatan perguruan tinggi sangat penting dalam rangka menurunkan angka kasus stunting melalui langkah-langkah edukatif. Apalagi, Undiksha sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, LPPM Undiksha bisa mendukung melalui berbagai kegiatan.

Baca juga: UNM studi banding Prodi Kedokteran ke Undiksha (video)

"Jadi bisa melalui KKN tematik, dengan keluarga asuh yang kita berdayakan, kemudian melalui kegiatan-kegiatan research untuk bagaimana mendata dan memetakan masalah stunting, apa permasalahan ataupun melalui kegiatan pengabdian masyarakat melalui desa binaan untuk bersama-sama mengatasi masalah stunting," ungkapnya.

Ia menambahkan untuk bisa mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang menjadi harapan semua pihak, tentu harus ada sinergi dan kebersamaan di dalamnya.

"Masalah ini tidak bisa kita kerjakan sendiri, kita harus bisa bersama-sama, masing-masing punya tupoksi, tentu harus disinergikan, karena dengan bersinergi, kebersamaan, maka saya yakin semua akan bisa ditanggulangi," kata Astra Wesnawa.

Pewarta: IMBA Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022