Dinas Kesehatan Provinsi Bali meminta pemerintah kabupaten/kota dapat memetakan para lansia hingga tingkat desa yang belum menerima vaksinasi COVID-19.
"Vaksinasi COVID-19 untuk lansia masih belum tuntas, meskipun saat ini sudah di atas 60 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Senin.
Pihaknya mengharapkan capaian vaksinasi COVID-19 untuk para lansia setidaknya menyentuh angka 80 persen karena mereka ini termasuk kelompok yang rentan.
"Yang di desa-desa itu masih ada yang tercecer, terutama di Kabupaten Gianyar, Bangli dan Buleleng," ucap Suarjaya.
Baca juga: Dinkes Bali: 387 ribu siswa SD akan divaksin COVID-19
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi Bali sudah meminta dinas kesehatan kabupaten agar memetakan setiap desa. "Di desa itu ada berapa lansia dan berapa yang belum divaksinasi," katanya.
Menurut Suarjaya, harus dilakukan penyisiran sehingga semua lansia bisa memperoleh vaksinasi COVID-19.
Untuk mencapai kekebalan komunitas, kata dia, vaksinasi COVID-19 di Provinsi Bali ditargetkan dapat menyasar 3.405.130 orang.
Hingga Minggu (5/12), vaksinasi COVID-19 di Provinsi Bali untuk tahap pertama sudah diperoleh 3.453.753 orang (101,43 persen) dan yang telah mendapatkan hingga suntikan dosis kedua atau lengkap sebanyak 3.049.132 orang (89,55 persen).
Baca juga: Akhir Desember, Wapres targetkan Vaksin COVID-19 dosis kedua capai 50 persen
Sementara itu, kata Suarjaya, kasus aktif atau pasien positif COVID-19 yang masih dalam perawatan hingga Minggu (5/12) tercatat sejumlah 164 orang.
Dari 164 kasus aktif tersebut, sebanyak 37 orang dirawat di RS rujukan, 103 orang di tempat isolasi terpusat dan 24 orang menjalani isolasi mandiri.
Hingga saat ini tercatat ada 175 tempat isolasi terpusat dengan kapasitas total 883 tempat tidur yang masih disiagakan untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan ataupun orang tanpa gejala.
Suarjaya juga kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap taat pada protokol kesehatan dimana saja dan kapan saja, untuk mencegah penularan COVID-19, terlebih dengan adanya varian Omicron yang telah menjangkit di sejumlah negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Vaksinasi COVID-19 untuk lansia masih belum tuntas, meskipun saat ini sudah di atas 60 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Senin.
Pihaknya mengharapkan capaian vaksinasi COVID-19 untuk para lansia setidaknya menyentuh angka 80 persen karena mereka ini termasuk kelompok yang rentan.
"Yang di desa-desa itu masih ada yang tercecer, terutama di Kabupaten Gianyar, Bangli dan Buleleng," ucap Suarjaya.
Baca juga: Dinkes Bali: 387 ribu siswa SD akan divaksin COVID-19
Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi Bali sudah meminta dinas kesehatan kabupaten agar memetakan setiap desa. "Di desa itu ada berapa lansia dan berapa yang belum divaksinasi," katanya.
Menurut Suarjaya, harus dilakukan penyisiran sehingga semua lansia bisa memperoleh vaksinasi COVID-19.
Untuk mencapai kekebalan komunitas, kata dia, vaksinasi COVID-19 di Provinsi Bali ditargetkan dapat menyasar 3.405.130 orang.
Hingga Minggu (5/12), vaksinasi COVID-19 di Provinsi Bali untuk tahap pertama sudah diperoleh 3.453.753 orang (101,43 persen) dan yang telah mendapatkan hingga suntikan dosis kedua atau lengkap sebanyak 3.049.132 orang (89,55 persen).
Baca juga: Akhir Desember, Wapres targetkan Vaksin COVID-19 dosis kedua capai 50 persen
Sementara itu, kata Suarjaya, kasus aktif atau pasien positif COVID-19 yang masih dalam perawatan hingga Minggu (5/12) tercatat sejumlah 164 orang.
Dari 164 kasus aktif tersebut, sebanyak 37 orang dirawat di RS rujukan, 103 orang di tempat isolasi terpusat dan 24 orang menjalani isolasi mandiri.
Hingga saat ini tercatat ada 175 tempat isolasi terpusat dengan kapasitas total 883 tempat tidur yang masih disiagakan untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala ringan ataupun orang tanpa gejala.
Suarjaya juga kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap taat pada protokol kesehatan dimana saja dan kapan saja, untuk mencegah penularan COVID-19, terlebih dengan adanya varian Omicron yang telah menjangkit di sejumlah negara.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021