Rapat Koordinasi (Rakor) Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni se-Indonesia (BKS-PTSI) yang diselenggarakan di Institut Seni Indonesia Denpasar berhasil menetapkan Peta Jalan Pemajuan Seni Budaya Indonesia.
"Peta Jalan ini sekaligus sebagai respons arahan Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan Ristek Prof Nizam yang disampaikan saat membuka Rakor BKS-PTSI secara daring," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Kun Adnyana di Denpasar, Selasa.
Dia mengemukakan, peta jalan yang dimaksud melingkupi lima strategi pemajuan, yaitu Pengembangan ekonomi kreatif, Pewarisan seni budaya, Aktualisasi ke-Indonesiaan untuk generasi milenial, Aktualisasi seni budaya Nusantara sesuai perkembangan zaman dan Aktualisasi seni budaya Indonesia melalui diplomasi budaya.
Kun Adnyana yang juga Ketua BKS-PTSI menambahkan, lima strategi pada peta jalan yang ditetapkan BKS-PTSI dalam rakor yang berlangsung pada Senin (15/11) itu dirinci ke dalam langkah-langkah optimalisasi peran perguruan tinggi seni di Indonesia sesuai cakupan strategi masing-masing.
Pertama, strategi pengembangan ekonomi kreatif meliputi lingkungan pengembangan, rantai kreatif, pasar dan pengarsipan.
Kedua, pewarisan seni budaya diarusutamakan melalui pendidikan formal pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah, melalui: pengembangan bahan ajar berbasis pengalaman dan pengetahuan seni budaya Nusantara, guru seni budaya memiliki kompetensi seni budaya dan mengarahkan program MBKM PTSI pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
Ketiga, aktualisasi ke-Indonesiaan untuk generasi milenial, meliputi pengayaan literasi tentang tradisi, adat, seni budaya, dan kearifan Nusantara, serta penumbuhan ruang-ruang kreatif (creative hub) milenial berbasis kelokalan, lintas wilayah dan lintas kultural.
Selanjutnya strategi keempat, aktualisasi seni budaya Nusantara sesuai dengan perkembangan zaman, meliputi memadukan penyebaran konten seni budaya Nusantara melalui berbagai media/platform digital, serta fasilitasi even apresiasi seni budaya Nusantara yang berkelanjutan.
"Kelima, aktualisasi seni budaya Nusantara melalui diplomasi budaya, yakni dengan melakukan kolaborasi diplomasi budaya antara pelaku seni, seniman, maestro, Perguruan Tinggi Seni dengan kedutaan besar Indonesia di luar negeri," ujar mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu.
Dalam rakor tersebut juga berhasil merumuskan kerja sama yang konkret terkait kepentingan internal seluruh anggota BKS-PTSI, seperti Program MBKM pertukaran pelajar, kompetisi dan akreditasi internasional program studi.
Selanjutnya, Kearsipan Digital Terpadu Seni Budaya Nusantara, dan penetapan AD/ART, yaitu keputusan tentang Peta Jalan Pemajuan Seni Budaya Berbasis Peran Perguruan Tinggi Seni se-Indonesia.
Selain dihadiri tuan rumah sekaligus Ketua BKS-PTSI Periode 2021-2023 Prof Kun Adnyana beserta seluruh jajaran wakil rektor dan pimpinan di lingkungan ISI Denpasar, rakor juga dihadiri langsung Rektor ISI Surakarta Dr I Nyoman Sukerna beserta tiga wakil rektor.
Kemudian Rektor ISI Yogyakarta Prof Dr M Agus Burhan yang juga beserta wakil rektor, Rektor ISBI Tanah Papua Dr I Dewa Wicaksana, Rektor Institut Kesenian Jakarta Dr Indah Tjahjawulan, Wakil Rektor I ISI Padang Panjang Dr Andar Indrasastra dan Wakil Ketua STKW Surabaya Dr Wahyu.
Sementara hadir secara daring, Rektor ISBI Bandung Prof Dr Een Hardiani dan Rektor ISBI Aceh Dr Ir. Mirza Irwansyah beserta wakil rektor masing-masing.
Rektor ISI Surakarta Dr Sukerna mengakui baru pertama kali BKS-PTSI dalam penyelenggaraan rakor menghasilkan keputusan yang tidak saja strategis bagi organisasi, melainkan juga menghasilkan keputusan yang menjawab tantangan makro pemajuan seni budaya di Indonesia.
"ISI Surakarta akan mengawal seluruh keputusan Rakor BKS-PTSI ini untuk menjadi program-program konkret baik melalui kegiatan Tri Dharma, maupun kegiatan penunjang yang relevan," kata mantan Wakil Rektor bidang Akademik ISI Surakarta itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Peta Jalan ini sekaligus sebagai respons arahan Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan Ristek Prof Nizam yang disampaikan saat membuka Rakor BKS-PTSI secara daring," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Kun Adnyana di Denpasar, Selasa.
Dia mengemukakan, peta jalan yang dimaksud melingkupi lima strategi pemajuan, yaitu Pengembangan ekonomi kreatif, Pewarisan seni budaya, Aktualisasi ke-Indonesiaan untuk generasi milenial, Aktualisasi seni budaya Nusantara sesuai perkembangan zaman dan Aktualisasi seni budaya Indonesia melalui diplomasi budaya.
Kun Adnyana yang juga Ketua BKS-PTSI menambahkan, lima strategi pada peta jalan yang ditetapkan BKS-PTSI dalam rakor yang berlangsung pada Senin (15/11) itu dirinci ke dalam langkah-langkah optimalisasi peran perguruan tinggi seni di Indonesia sesuai cakupan strategi masing-masing.
Pertama, strategi pengembangan ekonomi kreatif meliputi lingkungan pengembangan, rantai kreatif, pasar dan pengarsipan.
Kedua, pewarisan seni budaya diarusutamakan melalui pendidikan formal pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah, melalui: pengembangan bahan ajar berbasis pengalaman dan pengetahuan seni budaya Nusantara, guru seni budaya memiliki kompetensi seni budaya dan mengarahkan program MBKM PTSI pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
Ketiga, aktualisasi ke-Indonesiaan untuk generasi milenial, meliputi pengayaan literasi tentang tradisi, adat, seni budaya, dan kearifan Nusantara, serta penumbuhan ruang-ruang kreatif (creative hub) milenial berbasis kelokalan, lintas wilayah dan lintas kultural.
Selanjutnya strategi keempat, aktualisasi seni budaya Nusantara sesuai dengan perkembangan zaman, meliputi memadukan penyebaran konten seni budaya Nusantara melalui berbagai media/platform digital, serta fasilitasi even apresiasi seni budaya Nusantara yang berkelanjutan.
"Kelima, aktualisasi seni budaya Nusantara melalui diplomasi budaya, yakni dengan melakukan kolaborasi diplomasi budaya antara pelaku seni, seniman, maestro, Perguruan Tinggi Seni dengan kedutaan besar Indonesia di luar negeri," ujar mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu.
Dalam rakor tersebut juga berhasil merumuskan kerja sama yang konkret terkait kepentingan internal seluruh anggota BKS-PTSI, seperti Program MBKM pertukaran pelajar, kompetisi dan akreditasi internasional program studi.
Selanjutnya, Kearsipan Digital Terpadu Seni Budaya Nusantara, dan penetapan AD/ART, yaitu keputusan tentang Peta Jalan Pemajuan Seni Budaya Berbasis Peran Perguruan Tinggi Seni se-Indonesia.
Selain dihadiri tuan rumah sekaligus Ketua BKS-PTSI Periode 2021-2023 Prof Kun Adnyana beserta seluruh jajaran wakil rektor dan pimpinan di lingkungan ISI Denpasar, rakor juga dihadiri langsung Rektor ISI Surakarta Dr I Nyoman Sukerna beserta tiga wakil rektor.
Kemudian Rektor ISI Yogyakarta Prof Dr M Agus Burhan yang juga beserta wakil rektor, Rektor ISBI Tanah Papua Dr I Dewa Wicaksana, Rektor Institut Kesenian Jakarta Dr Indah Tjahjawulan, Wakil Rektor I ISI Padang Panjang Dr Andar Indrasastra dan Wakil Ketua STKW Surabaya Dr Wahyu.
Sementara hadir secara daring, Rektor ISBI Bandung Prof Dr Een Hardiani dan Rektor ISBI Aceh Dr Ir. Mirza Irwansyah beserta wakil rektor masing-masing.
Rektor ISI Surakarta Dr Sukerna mengakui baru pertama kali BKS-PTSI dalam penyelenggaraan rakor menghasilkan keputusan yang tidak saja strategis bagi organisasi, melainkan juga menghasilkan keputusan yang menjawab tantangan makro pemajuan seni budaya di Indonesia.
"ISI Surakarta akan mengawal seluruh keputusan Rakor BKS-PTSI ini untuk menjadi program-program konkret baik melalui kegiatan Tri Dharma, maupun kegiatan penunjang yang relevan," kata mantan Wakil Rektor bidang Akademik ISI Surakarta itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021