Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mendorong Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) memanfaatkan laman Sigapura (Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis) untuk memantau harga dan stok pangan terkini.
"Untuk itu, data yang di-input di Sigapura haruslah berkualitas dan up to date. Hal ini sangat penting bagi kepala daerah untuk memantau ketersediaan bahan pokok dan keterjangkauan harga setiap saat," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Rizki Ernadi Wimanda di Denpasar, Kamis.
Terlebih menjelang Hari Suci Galungan dan Kuningan pada 10 dan 20 November mendatang, ujar Rizki, sejumlah komoditas pangan dan nonpangan sering mengalami kenaikan.
Baca juga: BI: Ekonomi Bali membaik di triwulan IV 2021
Dari kelompok makanan yang sering mengalami kenaikan di antaranya daging ayam ras, telur ayam ras, daging babi, cabai rawit, dan cabai merah. Sementara dari kelompok nonmakanan di antaranya emas perhiasan dan canang sari.
Rizki mengemukakan tingkat inflasi yang terjadi di daerah Bali-Nusa Tenggara sebesar 1,58 persen (yoy) dan Bali sebesar 1,40 persen (yoy). Pencapaian inflasi ini terbilang bagus, namun masih belum optimal karena faktor utama penyebabnya adalah turunnya permintaan masyarakat selama masa pandemi COVID-19.
"Komoditas utama penyumbang inflasi sepanjang Januari hingga September 2021 di antaranya daging babi, canang sari, minyak goreng, cabai rawit, dan cabai merah," ucapnya.
Sebelumnya, dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan secara virtual pada Senin (1/11/2021), Rizki mengapresisasi kehadiran Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.
"Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Koordinator Perekonomian selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), bahwa kehadiran bupati/wakil bupati dalam rapat TPID sebagai wujud komitmen kepala daerah atas pelaksanaan program pengendalian inflasi di daerahnya," ujarnya.
Baca juga: BI Bali dorong TPID tetap laksanakan program 4K
Rizki juga berharap program unggulan yang diusung TPID Kabupaten Tabanan telah menerapkan aspek digitalisasi pada UMKM pangan sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo pada Rakornas Pengendalian Inflasi 2021.
Sementara itu, Bupati Tabanan mengarahkan seluruh anggota TPID untuk bersinergi dalam pembuatan inovasi program untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah khususnya di sektor pangan mulai dari hulu hingga ke hilir. Permasalahan utama yang saat ini dihadapi yaitu dari aspek pemasaran atau pascapanen.
Dalam rapat tersebut, seluruh anggota TPID berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga komoditas pangan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Di samping itu, fungsi pendataan harga dan stok bahan pangan dalam aplikasi Sigapura juga akan terus diperkuat
Dengan data tersebut akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mengeluarkan kebijakan yang tepat untuk membantu melakukan pengendalian inflasi daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Untuk itu, data yang di-input di Sigapura haruslah berkualitas dan up to date. Hal ini sangat penting bagi kepala daerah untuk memantau ketersediaan bahan pokok dan keterjangkauan harga setiap saat," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Rizki Ernadi Wimanda di Denpasar, Kamis.
Terlebih menjelang Hari Suci Galungan dan Kuningan pada 10 dan 20 November mendatang, ujar Rizki, sejumlah komoditas pangan dan nonpangan sering mengalami kenaikan.
Baca juga: BI: Ekonomi Bali membaik di triwulan IV 2021
Dari kelompok makanan yang sering mengalami kenaikan di antaranya daging ayam ras, telur ayam ras, daging babi, cabai rawit, dan cabai merah. Sementara dari kelompok nonmakanan di antaranya emas perhiasan dan canang sari.
Rizki mengemukakan tingkat inflasi yang terjadi di daerah Bali-Nusa Tenggara sebesar 1,58 persen (yoy) dan Bali sebesar 1,40 persen (yoy). Pencapaian inflasi ini terbilang bagus, namun masih belum optimal karena faktor utama penyebabnya adalah turunnya permintaan masyarakat selama masa pandemi COVID-19.
"Komoditas utama penyumbang inflasi sepanjang Januari hingga September 2021 di antaranya daging babi, canang sari, minyak goreng, cabai rawit, dan cabai merah," ucapnya.
Sebelumnya, dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tabanan secara virtual pada Senin (1/11/2021), Rizki mengapresisasi kehadiran Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya.
"Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Koordinator Perekonomian selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), bahwa kehadiran bupati/wakil bupati dalam rapat TPID sebagai wujud komitmen kepala daerah atas pelaksanaan program pengendalian inflasi di daerahnya," ujarnya.
Baca juga: BI Bali dorong TPID tetap laksanakan program 4K
Rizki juga berharap program unggulan yang diusung TPID Kabupaten Tabanan telah menerapkan aspek digitalisasi pada UMKM pangan sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo pada Rakornas Pengendalian Inflasi 2021.
Sementara itu, Bupati Tabanan mengarahkan seluruh anggota TPID untuk bersinergi dalam pembuatan inovasi program untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah khususnya di sektor pangan mulai dari hulu hingga ke hilir. Permasalahan utama yang saat ini dihadapi yaitu dari aspek pemasaran atau pascapanen.
Dalam rapat tersebut, seluruh anggota TPID berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga komoditas pangan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan. Di samping itu, fungsi pendataan harga dan stok bahan pangan dalam aplikasi Sigapura juga akan terus diperkuat
Dengan data tersebut akan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mengeluarkan kebijakan yang tepat untuk membantu melakukan pengendalian inflasi daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021