Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan kinerja perekonomian di Pulau Dewata sudah menunjukkan tren perbaikan pada triwulan IV 2021 seiring dengan melandainya kasus COVID-19 dan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Penyebaran COVID-19 yang rendah serta adanya pelonggaran PPKM yang kini sudah di level 2 juga berdampak terhadap mulai meningkatnya kedatangan wisatawan Nusantara ke Bali," kata Trisno Nugroho dalam acara Temu Responden 2021 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu.

Selain itu, capaian vaksinasi COVID-19 di Bali untuk suntik tahap pertama sudah mencapai lebih dari 100 persen dan capaian vaksinasi tahap kedua mencapai 86,62 persen juga turut mendongkrak kepercayaan wisatawan domestik ke Pulau Dewata.

Hal ini, ucap Trisno, terlihat dari membaiknya jumlah kedatangan penumpang di Bandara Ngurah Rai pada bulan Oktober 2021 setelah sempat drop pada triwulan III 2021.

Baca juga: BI Bali dorong TPID tetap laksanakan program 4K

Rata-rata jumlah kedatangan penumpang pada triwulan III 2021 yang hanya 2.124 per hari, sementara di bulan Oktober, khususnya pada 24 Oktober 2021 saja mencapai 7.675 per hari. Jumlah tersebut juga lebih baik dari kondisi Oktober 2020 yang sebanyak 3.933 penumpang per hari.

"Perbaikan tersebut juga ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah penelusuran hotel di Bali pada mesin pencarian Google. Semenjak diberlakukannya PPKM Level 3 di Bali pada bulan September lalu, penelusuran hotel di Bali oleh domestik mulai menunjukkan peningkatan bahkan berada di level yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya," ucap Trisno.

Trisno menambahkan, perbaikan kinerja perekonomian Bali pada triwulan IV 2021 juga ditunjukkan oleh hasil survei Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.

Seperti halnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di Provinsi Bali pada bulan Oktober 2021 menunjukkan perbaikan yakni dari 73 ke 95.

"Mulai meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan Nusantara di Bali menyebabkan tumbuhnya optimisme di masyarakat. Hal ini juga mendorong ekspektasi ekonomi ke depan akan semakin membaik," ucapnya.

Baca juga: BI: Merchant QRIS di Bali didominasi usaha berskala mikro

Menurut Trisno seperti halnya pada triwulan II 2021 dengan kunjungan wisatawan Nusantara yang mencapai 10 ribu dan 12 ribu perhari, juga telah mendorong sektor hotel, restoran, dan kafe, termasuk transportasi dan perdagangan lainnya.

"Pada tanggal 9-10 Desember mendatang juga akan diadakan kick off KTT G 20 yang dihadiri perwakilan 40 negara, di samping ada enam kegiatan besar seperti badminton dan sepakbola internasional yang diharapkan mendorong perbaikan ekonomi Bali," ucapnya.

Selanjutnya, kata Trisno, hasil survei terhadap dunia usaha juga menunjukkan optimisme untuk triwulan IV 2021. Kinerja dunia usaha yang terbatas pada triwulan III 2021 diperkirakan akan kembali membaik di triwulan IV.

"Perbaikan ini diperkirakan bersumber dari beberapa sektor utama termasuk akomodasi makan dan minum, pertanian dan perdagangan," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengharapkan dengan adanya digitalisasi dapat menyeimbangkan sektor pariwisata dan pertanian yang saling menguntungkan, karena selama ini Bali sangat ketergantungan pada sektor pariwisata.

"Melalui digitalisasi kami harapkan dapat memperkuat daya tarik pariwisata sehingga wisatawan tertarik untuk datang ke Bali. Tidak lengkap rasanya jika wisatawan hanya melihat melalui video, tetapi hendaknya bisa langsung datang ke destinasi wisata," ucapnya.

Pria yang juga Ketua PHRI Bali itu mengharapkan distribusi wisatawan ke depannya dapat lebih merata di berbagai kabupaten/kota di Bali, jangan hanya terpusat di kawasan Bali selatan.

Dalam kesempatan Temu Responden 2021 bertajuk "Shaping the Future of Economic Development in the Digital Economy" itu juga menghadirkan mantan Menteri Perdagangan yang juga wirausaha Gita Wirjawan selaku narasumber dialog.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021