Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho berharap "Bali Jagadhita Culture Week/BJCW 2021" dapat mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lebih berkembang dan mandiri sehingga menjadi salah satu pilar perekonomian yang kokoh.
"Dengan upaya yang kami lakukan ini, kami harapkan dapat mendorong UMKM lebih berkembang, tidak hanya bagi UMKM binaan dan mitra binaan Bank Indonesia namun juga untuk seluruh UMKM di Bali Nusra," kata Trisno Nugroho di Denpasar, Kamis.
Pihaknya juga membuka tangan yang selebar-lebarnya untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menyelaraskan program-program pengembangan UMKM, sehingga menjadi pilar perekonomian Indonesia yang kokoh untuk mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.
Baca juga: BI hadirkan Bali Jagadhita padukan digitalisasi UMKM-pariwisata
Bali Jagadhita tahun ini yang bertajuk "Sinergi, Globalisasi, dan Digitalisasi UMKM dan Sektor Pariwisata" juga dinilai sesuai dengan sektor unggulan Provinsi Bali.
Sebelumnya Trisno dalam kegiatan Puncak Bali Jagadhita Culture Week pada Rabu (6/10) malam mengatakan kegiatan kali ini memiliki tambahan ragam kegiatan berupa peningkatan kapasitas UMKM dalam pemasaran dan pembayaran digital yang juga mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yakni onboarding UMKM.
Selain itu, untuk mendorong UMKM kerajinan dan kain agar dapat menembus pasar nasional dan internasional, juga difasilitasi kolaborasi UMKM tenun dengan desainer nasional pada penyelenggaraan "fashion show", serta sosialisasi penggunaan QRIS.
"Semoga penyelenggaraan kegiatan ini memberikan 'jagadhita' bagi masyarakat Bali Nusra, yakni memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi UMKM dan bagi masyarakat yang berkolaborasi dan bersinergi dengan kebudayaan Bali," ujar Trisno.
Baca juga: BI Bali pacu UMKM untuk ekspor kopi ke Eropa dan Australia
Penyelenggaraan BJCW 2021 ini diikuti oleh 21 UMKM yang menampilkan produk kain/tenun, produk riya, makanan dan minuman, serta UMKM desain atau ekonomi kreatif yang telah melalui kurasi dengan ketat.
Penyelenggaraan kali ini tidak hanya melibatkan UMKM Binaan dan Mitra Bank Indonesia namun juga diikuti oleh binaan Dekranasda Bali dan Denpasar.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mewakili Gubernur Bali mengatakan kegiatan ini semakin penting untuk hari ini dan kedepan, mendorong UMKM Bali semakin berkembang.
Menurut dia, dari berbagai pengalaman beberapa periode menghadapi berbagai tantangan dari sisi keamanan, kesehatan, dan bencana alam, UMKM kita merupakan satu sektor kekuatan ekonomi yang sangat tangguh.
"Ketika sektor yang lain terpengaruh sangat serius ketika menurunnya sektor pariwisata, tetapi UMKM kita bisa tetap eksis. Mereka membutuhkan support dari kita semua untuk mendapatkan kesempatan yang lebih luas dalam perekonomian, mulai peningkatan kapasitas, kualitas produk, kualitas pengemasan serta akses pasar. Jadi harus kita perkuat," katanya.
Baca juga: BI Bali: Transformasi digital kiat bertahan UMKM di saat pandemi
Sementara itu, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutan singkatnya turut menyampaikan selamat atas terselenggaranya kegiatan tersebut dalam mendukung pemberdayaan sektor riil terutama UMKM, sekaligus dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI).
"Saya percaya dengan bangga berwisata di Indonesia dan bangga gunakan produk buatan Indonesia, ekonomi Bali dan Ekonomi Indonesia akan segera pulih," katanya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doddy Budy Waluyo mengatakan BJCW 2021 ini memiliki semangat yang sama dengan Pameran Karya Kreatif Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM sehingga bisa menembus pasar global.
Pada puncak acara tersebut juga dilaksanakan seremoni pelepasan ekspor UMKM senilai Rp4,7 miliar ke berbagai negara serta peluncuran aplikasi Digital Fitting Room yang merupakan inovasi agar kain tradisional dapat lebih diterima oleh generasi muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Dengan upaya yang kami lakukan ini, kami harapkan dapat mendorong UMKM lebih berkembang, tidak hanya bagi UMKM binaan dan mitra binaan Bank Indonesia namun juga untuk seluruh UMKM di Bali Nusra," kata Trisno Nugroho di Denpasar, Kamis.
Pihaknya juga membuka tangan yang selebar-lebarnya untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menyelaraskan program-program pengembangan UMKM, sehingga menjadi pilar perekonomian Indonesia yang kokoh untuk mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.
Baca juga: BI hadirkan Bali Jagadhita padukan digitalisasi UMKM-pariwisata
Bali Jagadhita tahun ini yang bertajuk "Sinergi, Globalisasi, dan Digitalisasi UMKM dan Sektor Pariwisata" juga dinilai sesuai dengan sektor unggulan Provinsi Bali.
Sebelumnya Trisno dalam kegiatan Puncak Bali Jagadhita Culture Week pada Rabu (6/10) malam mengatakan kegiatan kali ini memiliki tambahan ragam kegiatan berupa peningkatan kapasitas UMKM dalam pemasaran dan pembayaran digital yang juga mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yakni onboarding UMKM.
Selain itu, untuk mendorong UMKM kerajinan dan kain agar dapat menembus pasar nasional dan internasional, juga difasilitasi kolaborasi UMKM tenun dengan desainer nasional pada penyelenggaraan "fashion show", serta sosialisasi penggunaan QRIS.
"Semoga penyelenggaraan kegiatan ini memberikan 'jagadhita' bagi masyarakat Bali Nusra, yakni memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi UMKM dan bagi masyarakat yang berkolaborasi dan bersinergi dengan kebudayaan Bali," ujar Trisno.
Baca juga: BI Bali pacu UMKM untuk ekspor kopi ke Eropa dan Australia
Penyelenggaraan BJCW 2021 ini diikuti oleh 21 UMKM yang menampilkan produk kain/tenun, produk riya, makanan dan minuman, serta UMKM desain atau ekonomi kreatif yang telah melalui kurasi dengan ketat.
Penyelenggaraan kali ini tidak hanya melibatkan UMKM Binaan dan Mitra Bank Indonesia namun juga diikuti oleh binaan Dekranasda Bali dan Denpasar.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mewakili Gubernur Bali mengatakan kegiatan ini semakin penting untuk hari ini dan kedepan, mendorong UMKM Bali semakin berkembang.
Menurut dia, dari berbagai pengalaman beberapa periode menghadapi berbagai tantangan dari sisi keamanan, kesehatan, dan bencana alam, UMKM kita merupakan satu sektor kekuatan ekonomi yang sangat tangguh.
"Ketika sektor yang lain terpengaruh sangat serius ketika menurunnya sektor pariwisata, tetapi UMKM kita bisa tetap eksis. Mereka membutuhkan support dari kita semua untuk mendapatkan kesempatan yang lebih luas dalam perekonomian, mulai peningkatan kapasitas, kualitas produk, kualitas pengemasan serta akses pasar. Jadi harus kita perkuat," katanya.
Baca juga: BI Bali: Transformasi digital kiat bertahan UMKM di saat pandemi
Sementara itu, Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutan singkatnya turut menyampaikan selamat atas terselenggaranya kegiatan tersebut dalam mendukung pemberdayaan sektor riil terutama UMKM, sekaligus dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI).
"Saya percaya dengan bangga berwisata di Indonesia dan bangga gunakan produk buatan Indonesia, ekonomi Bali dan Ekonomi Indonesia akan segera pulih," katanya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doddy Budy Waluyo mengatakan BJCW 2021 ini memiliki semangat yang sama dengan Pameran Karya Kreatif Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM sehingga bisa menembus pasar global.
Pada puncak acara tersebut juga dilaksanakan seremoni pelepasan ekspor UMKM senilai Rp4,7 miliar ke berbagai negara serta peluncuran aplikasi Digital Fitting Room yang merupakan inovasi agar kain tradisional dapat lebih diterima oleh generasi muda.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021