Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar hingga saat ini masih mengalami kekurangan armada pengangkut sampah, kata Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar, Dewa Anom Sayoga, di Denpasar, Senin.
"Untuk optimalnya, kami sebenarnya membutuhkan 90 truk pengangkut sampah (dump truck), hanya saja kenyataannya sampai sekarang yang layak pakai hanya 35 unit," katanya.
Saat menjadi pembicara serangkaian pembekalan kegiatan Wisata Jurnalistik Biro Humas Pemprov Bali, ia menyampaikan setiap hari rata-rata produksi sampah di Kota Denpasar mencapai 2.700 meter kubik.
"Jumlah tersebut kami dapatkan berdasarkan volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Suwung, Denpasar. Setiap harinya, sopir pengangkut sampah dari DKP terpaksa harus bolak-balik hingga empat kali dalam sehari menuju TPA karena kekurangan armada," ujarnya.
Ia menambahkan, dari 35 truk pengangkut sampah itu, 12 diantaranya merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali. "Memang direncanakan tahun ini akan ada penambahan 10 armada yang dibiayai dari APBD Kota Denpasar ," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Pemprov Bali Ketut Teneng menyadari jika dalam penanganan persoalan sampah di Pulau Dewata masih ada kekurangan. "Saya berharap, kesadaran masyarakat mulai tumbuh sejak dini, bahkan dari anak-anak sekolah," ujar Teneng.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Untuk optimalnya, kami sebenarnya membutuhkan 90 truk pengangkut sampah (dump truck), hanya saja kenyataannya sampai sekarang yang layak pakai hanya 35 unit," katanya.
Saat menjadi pembicara serangkaian pembekalan kegiatan Wisata Jurnalistik Biro Humas Pemprov Bali, ia menyampaikan setiap hari rata-rata produksi sampah di Kota Denpasar mencapai 2.700 meter kubik.
"Jumlah tersebut kami dapatkan berdasarkan volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Suwung, Denpasar. Setiap harinya, sopir pengangkut sampah dari DKP terpaksa harus bolak-balik hingga empat kali dalam sehari menuju TPA karena kekurangan armada," ujarnya.
Ia menambahkan, dari 35 truk pengangkut sampah itu, 12 diantaranya merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali. "Memang direncanakan tahun ini akan ada penambahan 10 armada yang dibiayai dari APBD Kota Denpasar ," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Pemprov Bali Ketut Teneng menyadari jika dalam penanganan persoalan sampah di Pulau Dewata masih ada kekurangan. "Saya berharap, kesadaran masyarakat mulai tumbuh sejak dini, bahkan dari anak-anak sekolah," ujar Teneng.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012