Pemuda Desa Gobleg, Kabupaten Buleleng, Bali, mengadakan Pelatihan Pertanian Berbasis Teknologi di desa setempat, Minggu, yang diikuti sebanyak 20 peserta dari kalangan pelajar dan masyarakat umum di desa itu.
Pemuda Gobleg yang tergabung dalam Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Petani Muda Keren (PMK) Gobleg itu mengadakan pelatihan budidaya tanaman hortikultura berjenis sayur-mayur dengan metode pertanian cerdas berbasis teknologi atau smart farming.
Pelatihan pertanian tersebut memberikan motivasi kepada anak-anak muda untuk menekuni dan mencintai sektor pertanian yang selama ini dipandang sebagai pekerjaan yang kotor dan secara penghasilan dianggap tidak jelas.
"Pelatihan pertanian ini digelar bertujuan mengajak anak muda di Bali dan Indonesia untuk bergerak di sektor pertanian karena sangat energik dan berpotensi di masa depan," kata Ketua Forum Petani Muda Bali - Petani Muda Keren (PMK) Anak Agung Gede Agung Wedhatama P.
Baca juga: Badung terus kembangkan sektor pertanian saat pandemi
Ia berharap sektor pertanian kedepan menjadi pekerjaan yang dicita-citakan bagi generasi muda sebagai regenerasi pertanian di Indonesia.
Pelatihan pertanian tersebut memberikan edukasi mengenai mendevelop pertanian dari hulu hingga hilir, mulai dari cara pembuatan bibit, pengolahan lahan, Penanaman, pemeliharaan, panen, dan pemasaran.
Kebun tanaman hortikultura milik warga di desa itu sebagian besar menggunakan metode pertanian cerdas berbasis teknologi atau smart farming dan dipasangi panel surya.
Setiap peserta pelatihan pertanian mendapatkan sepada untuk berpindah tempat dari kebun warga ke kebun warga lainnya yang digunakan sebagai lokasi praktek.
Peserta juga langsung bisa berkomunikasi dan melihat cara kerja petani sekaligus mempratekkan teknik bertani sayur-mayur dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker.
Baca juga: Pemkab Tabanan fokus kembangkan SDM bidang Pertanian
Salah satu peserta pelatihan yang masih mengeyam pendidikan kelas XII jurusan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura di SMK Pertanian Negeri 1 Petang, Kabupaten Badung, mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut untuk menambah pengetahuan dan memajukan pertanian di kampung halamannya di Desa Tambakan, Kubutambahan, Buleleng.
"Pelatihan ini memperkenalkan pertanian modern dengan metode berbasis digitalisasi dan Internet of Things (IoT) dan mengefisienkan tentang penggunaan tenaga manusia dalam bertani sehingga dapat meningkatkan minat anak muda di bidang pertanian," kata siswa SMK Pertanian Negeri 1 Petang, I Putu Angga Saputra.
Ia menambahkan kegiatan pelatihan ini dapat dikembangkan untuk melestarikan budaya pertanian karena jadi petani itu keren.
Pelatihan pertanian yang berlangsung sekitar 6 jam tersebut memberikan dampak positif bagi petani setempat untuk mempromosikan sayur-mayur hasil bertani di tengah pandemi COVID-19.
Beberapa peserta pelatihan juga ada yang membeli dan membantu mempromosikan hasil pertanian kepada masyarakat luas melalui media sosial.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Pemuda Gobleg yang tergabung dalam Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Petani Muda Keren (PMK) Gobleg itu mengadakan pelatihan budidaya tanaman hortikultura berjenis sayur-mayur dengan metode pertanian cerdas berbasis teknologi atau smart farming.
Pelatihan pertanian tersebut memberikan motivasi kepada anak-anak muda untuk menekuni dan mencintai sektor pertanian yang selama ini dipandang sebagai pekerjaan yang kotor dan secara penghasilan dianggap tidak jelas.
"Pelatihan pertanian ini digelar bertujuan mengajak anak muda di Bali dan Indonesia untuk bergerak di sektor pertanian karena sangat energik dan berpotensi di masa depan," kata Ketua Forum Petani Muda Bali - Petani Muda Keren (PMK) Anak Agung Gede Agung Wedhatama P.
Baca juga: Badung terus kembangkan sektor pertanian saat pandemi
Ia berharap sektor pertanian kedepan menjadi pekerjaan yang dicita-citakan bagi generasi muda sebagai regenerasi pertanian di Indonesia.
Pelatihan pertanian tersebut memberikan edukasi mengenai mendevelop pertanian dari hulu hingga hilir, mulai dari cara pembuatan bibit, pengolahan lahan, Penanaman, pemeliharaan, panen, dan pemasaran.
Kebun tanaman hortikultura milik warga di desa itu sebagian besar menggunakan metode pertanian cerdas berbasis teknologi atau smart farming dan dipasangi panel surya.
Setiap peserta pelatihan pertanian mendapatkan sepada untuk berpindah tempat dari kebun warga ke kebun warga lainnya yang digunakan sebagai lokasi praktek.
Peserta juga langsung bisa berkomunikasi dan melihat cara kerja petani sekaligus mempratekkan teknik bertani sayur-mayur dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker.
Baca juga: Pemkab Tabanan fokus kembangkan SDM bidang Pertanian
Salah satu peserta pelatihan yang masih mengeyam pendidikan kelas XII jurusan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura di SMK Pertanian Negeri 1 Petang, Kabupaten Badung, mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut untuk menambah pengetahuan dan memajukan pertanian di kampung halamannya di Desa Tambakan, Kubutambahan, Buleleng.
"Pelatihan ini memperkenalkan pertanian modern dengan metode berbasis digitalisasi dan Internet of Things (IoT) dan mengefisienkan tentang penggunaan tenaga manusia dalam bertani sehingga dapat meningkatkan minat anak muda di bidang pertanian," kata siswa SMK Pertanian Negeri 1 Petang, I Putu Angga Saputra.
Ia menambahkan kegiatan pelatihan ini dapat dikembangkan untuk melestarikan budaya pertanian karena jadi petani itu keren.
Pelatihan pertanian yang berlangsung sekitar 6 jam tersebut memberikan dampak positif bagi petani setempat untuk mempromosikan sayur-mayur hasil bertani di tengah pandemi COVID-19.
Beberapa peserta pelatihan juga ada yang membeli dan membantu mempromosikan hasil pertanian kepada masyarakat luas melalui media sosial.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021