Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali mencatat hingga 27 Juli 2021, sebanyak 6.869 penderita COVID-19 di daerah setempat menjalani isolasi mandiri (isoman).
"Jika merujuk data kasus aktif pada Selasa (27/7) sebanyak 10.618 orang, yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 6.869 orang itu sekitar 64,7 persen dari total kasus aktif," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Rabu.
Untuk pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan, kata dia, sebanyak 2.254 orang (21,2 persen) dan yang menjalani karantina di tempat isolasi terpusat sebanyak 1.495 orang (14,1 persen).
Baca juga: Pemkab Badung tambah tempat isolasi Covid-19 terpusat
Menurut Rentin, Pemerintah Provinsi Bali bersama dengan pemerintah kabupaten/kota sudah menyiapkan 30 titik tempat isolasi terpusat, dengan menggunakan hotel, wisma, hingga balai diklat yang kapasitasnya untuk 3.055 orang.
"Bapak gubernur juga meminta kami untuk menjajaki hotel-hotel yang dapat digunakan sebagai tempat isolasi terpusat," ucap pria yang juga Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali ini.
Meskipun hotel di Bali banyak, lanjut Rentin, tidak semua hotel siap menerima penderita COVID-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan (GR).
"Tidak semua hotel siap dan sanggup mengelola kasus COVID-19 , karena harus ada penanganan tersendiri dan juga menyangkut tenaga kesehatan yang harus disiapkan," ujar Rentin.
Baca juga: Wali Kota Denpasar tinjau lokasi isoman terpusat COVID-19
Pihaknya bekerja sama dengan jajaran TNI-Polri, saat ini juga berjuang untuk menemukan warga Bali yang OTG-GR, yang masih menjalani isolasi di rumah masing-masing. Mereka itu akan diantarkan untuk menjalani isolasi terpusat karena memang masih tersedia kamar atau ruangan.
"Kami juga memantau betapa pergerakan Kodim 1611/Badung yang langsung menggerakkan personelnya untuk menjemput warga yang masih menjalani isolasi mandiri," kata Rentin.
Di sisi lain, sejak 26 Juli 2021, Kodam IX/Udayana dengan segenap jajaran juga menyiapkan tim pelacak untuk melakukan pelacakan secara masif dari kasus-kasus positif COVID-19 yang terkonfirmasi di Provinsi Bali.
"Tim pelacak di Bali berjumlah 4.000-an orang, yang terdiri dari unsur dinas kesehatan, TNI, Polri dan relawan BPBD," ucap Rentin.
Baca juga: Gubernur Bali keluarkan surat aktivasi isolasi terpusat berjenjang bagi OTG-GR
Penambahan kasus baru COVID-19 di Provinsi Bali hingga saat ini belum menunjukkan penurunan, dengan rata-rata penambahan kasus lebih dari 1.000 orang setiap harinya.
Pada Rabu (28/7) dilaporkan ada tambahan kasus baru sebanyak 1.452 orang dan 44 orang yang meninggal dunia karena COVID-19, sedangkan jumlah kasus aktif atau pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 11.071 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Jika merujuk data kasus aktif pada Selasa (27/7) sebanyak 10.618 orang, yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 6.869 orang itu sekitar 64,7 persen dari total kasus aktif," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Rabu.
Untuk pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan, kata dia, sebanyak 2.254 orang (21,2 persen) dan yang menjalani karantina di tempat isolasi terpusat sebanyak 1.495 orang (14,1 persen).
Baca juga: Pemkab Badung tambah tempat isolasi Covid-19 terpusat
Menurut Rentin, Pemerintah Provinsi Bali bersama dengan pemerintah kabupaten/kota sudah menyiapkan 30 titik tempat isolasi terpusat, dengan menggunakan hotel, wisma, hingga balai diklat yang kapasitasnya untuk 3.055 orang.
"Bapak gubernur juga meminta kami untuk menjajaki hotel-hotel yang dapat digunakan sebagai tempat isolasi terpusat," ucap pria yang juga Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali ini.
Meskipun hotel di Bali banyak, lanjut Rentin, tidak semua hotel siap menerima penderita COVID-19 yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan (GR).
"Tidak semua hotel siap dan sanggup mengelola kasus COVID-19 , karena harus ada penanganan tersendiri dan juga menyangkut tenaga kesehatan yang harus disiapkan," ujar Rentin.
Baca juga: Wali Kota Denpasar tinjau lokasi isoman terpusat COVID-19
Pihaknya bekerja sama dengan jajaran TNI-Polri, saat ini juga berjuang untuk menemukan warga Bali yang OTG-GR, yang masih menjalani isolasi di rumah masing-masing. Mereka itu akan diantarkan untuk menjalani isolasi terpusat karena memang masih tersedia kamar atau ruangan.
"Kami juga memantau betapa pergerakan Kodim 1611/Badung yang langsung menggerakkan personelnya untuk menjemput warga yang masih menjalani isolasi mandiri," kata Rentin.
Di sisi lain, sejak 26 Juli 2021, Kodam IX/Udayana dengan segenap jajaran juga menyiapkan tim pelacak untuk melakukan pelacakan secara masif dari kasus-kasus positif COVID-19 yang terkonfirmasi di Provinsi Bali.
"Tim pelacak di Bali berjumlah 4.000-an orang, yang terdiri dari unsur dinas kesehatan, TNI, Polri dan relawan BPBD," ucap Rentin.
Baca juga: Gubernur Bali keluarkan surat aktivasi isolasi terpusat berjenjang bagi OTG-GR
Penambahan kasus baru COVID-19 di Provinsi Bali hingga saat ini belum menunjukkan penurunan, dengan rata-rata penambahan kasus lebih dari 1.000 orang setiap harinya.
Pada Rabu (28/7) dilaporkan ada tambahan kasus baru sebanyak 1.452 orang dan 44 orang yang meninggal dunia karena COVID-19, sedangkan jumlah kasus aktif atau pasien yang masih dalam perawatan sebanyak 11.071 orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021