Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, mempresentasikan sistem pendeteksi area tangkapan ikan menggunakan Sistem Internet of Things ‘PATRIOT’ pada ajang Kompetisi Inovasi pelayanan Publik (KIPP) tahun 2021.
"Pendeteksi area tangkapan ikan dengan sistem Internet of Things ‘PATRIOT’ ini menggunakan aplikasi FishGo guna membantu nelayan di Badung agar dapat memaksimalkan potensi perikanan yang dimiliki," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan, dengan menggunakan aplikasi tersebut, nelayan dapat mempersingkat waktu pada saat di tengah laut dan menghemat bahan bakar serta bisa mengetahui informasi terkait rute yang aman untuk melaut.
"Terdapat tujuh fitur baru aplikasi FishGo diantaranya informasi cuaca, ketinggian gelombang air laut, pertolongan pertama apabila terjadi keadaan darurat, lokasi harian daerah potensial penangkapan ikan, laporan jumlah tangkapan ikan harian nelayan serta jumlah pengguna aktif harian," katanya.
Baca juga: Satgas COVID-19 Badung sidak perkantoran
Sekda Adi Arnawa menjelaskan, sejak aplikasi itu diluncurkan pada tahun 2019 lalu, saat ini sudah digunakan oleh 1.753 orang pengguna. Selain itu, lokasi penangkapan yang awalnya 292 koordinat sekarang sudah mencapai 951 koordinat.
"Aplikasi FishGo ini memiliki peluang yang besar untuk diterapkan di daerah lain karena Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, didukung jumlah pengguna telepon pintar saat ini sangat tinggi di Indonesia," ungkapnya.
Ia menambahkan, aplikasi tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen Pemkab Badung dalam meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di tengah pandemi COVID-19, meningkatkan minat generasi muda untuk menjadi seorang nelayan di masa pandemi dan masa depan.
"Kami juga akan selalu berkomitmen untuk mendukung dan berpihak kepada masyarakat nelayan dalam rangka peningkatan kesejahteraan melalui penerapan teknologi digital," kata Sekda Adi Arnawa.
Baca juga: Usaha non-esensial di Badung tutup sementara selama PPKM Darurat
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Pendeteksi area tangkapan ikan dengan sistem Internet of Things ‘PATRIOT’ ini menggunakan aplikasi FishGo guna membantu nelayan di Badung agar dapat memaksimalkan potensi perikanan yang dimiliki," ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan, dengan menggunakan aplikasi tersebut, nelayan dapat mempersingkat waktu pada saat di tengah laut dan menghemat bahan bakar serta bisa mengetahui informasi terkait rute yang aman untuk melaut.
"Terdapat tujuh fitur baru aplikasi FishGo diantaranya informasi cuaca, ketinggian gelombang air laut, pertolongan pertama apabila terjadi keadaan darurat, lokasi harian daerah potensial penangkapan ikan, laporan jumlah tangkapan ikan harian nelayan serta jumlah pengguna aktif harian," katanya.
Baca juga: Satgas COVID-19 Badung sidak perkantoran
Sekda Adi Arnawa menjelaskan, sejak aplikasi itu diluncurkan pada tahun 2019 lalu, saat ini sudah digunakan oleh 1.753 orang pengguna. Selain itu, lokasi penangkapan yang awalnya 292 koordinat sekarang sudah mencapai 951 koordinat.
"Aplikasi FishGo ini memiliki peluang yang besar untuk diterapkan di daerah lain karena Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, didukung jumlah pengguna telepon pintar saat ini sangat tinggi di Indonesia," ungkapnya.
Ia menambahkan, aplikasi tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen Pemkab Badung dalam meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan di tengah pandemi COVID-19, meningkatkan minat generasi muda untuk menjadi seorang nelayan di masa pandemi dan masa depan.
"Kami juga akan selalu berkomitmen untuk mendukung dan berpihak kepada masyarakat nelayan dalam rangka peningkatan kesejahteraan melalui penerapan teknologi digital," kata Sekda Adi Arnawa.
Baca juga: Usaha non-esensial di Badung tutup sementara selama PPKM Darurat
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021