PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berkomitmen mengoptimalkan layanan daring melalui aplikasi PLN Mobile selama penerapan PPKM Darurat di Jawa dan Bali hingga 20 Juli 2021.
"Kami harus memastikan keandalan listrik untuk rumah tangga saat masyarakat melakukan work from home. Kami memastikan digitalisasi berjalan untuk konsumen kami karena pergerakan mereka terbatas, sehingga kita harus menggunakan teknologi untuk tetap berhubungan," kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa aplikasi PLN Mobile yang diluncurkan pada tahun lalu diharapkan dapat menjadi garda terdepan perseroan dalam berkomunikasi dengan seluruh pelanggan, terutama sektor rumah tangga.
Baca juga: PLN Bali dukung pengendalian COVID-19 dengan Fitur SwaCam "PLN Mobile"
Dengan PLN Mobile, pelanggan tidak perlu lagi menelpon untuk menyampaikan keluhan listrik karena cukup melalui aplikasi, petugas PLN bisa menganalisis keluhan yang disampaikan dan langsung melakukan perbaikan.
"Kami pastikan semua permasalahan bisa disampaikan melalui PLN Mobile dan bisa langsung kami tangani, konsumen juga bisa mengecek sampai sejauh mana pelaksanaannya melalui PLN Mobile. Mereka tidak perlu menelepon berkali-kali untuk mengetahui proses perbaikan yang telah dilakukan," jelas Bob.
Aplikasi PLN Mobile juga memiliki fitur catat meter mandiri atau swacam bagi pelanggan pascabayar, sehingga pelanggan dapat melaporkan angka stan meter menjadikan data yang diterima lebih akurat dan mengurangi intensitas pertemuan antara petugas dan pelanggan.
PLN juga memastikan tetap akan melakukan pencatatan meter secara langsung kepada pelanggan yang belum melakukan catat meter mandiri.
"Semua petugas PLN yang terjun ke lapangan sudah divaksinasi dua kali. Selain itu, mereka juga diwajibkan menggunakan sarana dan prasarana dengan mengutamakan protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah," ujar Bob.
Baca juga: 126 ribu pelanggan Bali manfaatkan fitur aplikasi New PLN Mobile
Selama penerapan PPKM Darurat, serapan pasokan listrik untuk sektor bisnis akan turun signifikan seiring dengan adanya pembatasan pusat perbelanjaan dan perkantoran non-esensial.
Sementara untuk rumah tangga akan meningkat seiring dengan dengan diberlakukannya kebijakan work from home, begitu pula dengan sektor industri yang kegiatannya mulai naik.
PLN memproyeksikan penurunan konsumsi listrik secara keseluruhan tidak akan sebesar tahun lalu.
Sedangkan terkait kelebihan pasokan listrik selama PPKM Darurat, PLN mulai mengatur kembali dispacht pembangkit yang disesuaikan dengan beban yang ada.
Perseroan akan melakukan efisiensi di beberapa sisi pengeluaran hingga menyesuaikan pola operasi dalam menghadapi situasi pembatasan.
"Jadi tentu saja kami akan merespons itu dengan efisiensi beberapa pengeluaran. Kami akan meningkatkan keandalan pelayanan untuk memastikan bahwa semua berjalan dengan baik," pungkas Bob.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Kami harus memastikan keandalan listrik untuk rumah tangga saat masyarakat melakukan work from home. Kami memastikan digitalisasi berjalan untuk konsumen kami karena pergerakan mereka terbatas, sehingga kita harus menggunakan teknologi untuk tetap berhubungan," kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa aplikasi PLN Mobile yang diluncurkan pada tahun lalu diharapkan dapat menjadi garda terdepan perseroan dalam berkomunikasi dengan seluruh pelanggan, terutama sektor rumah tangga.
Baca juga: PLN Bali dukung pengendalian COVID-19 dengan Fitur SwaCam "PLN Mobile"
Dengan PLN Mobile, pelanggan tidak perlu lagi menelpon untuk menyampaikan keluhan listrik karena cukup melalui aplikasi, petugas PLN bisa menganalisis keluhan yang disampaikan dan langsung melakukan perbaikan.
"Kami pastikan semua permasalahan bisa disampaikan melalui PLN Mobile dan bisa langsung kami tangani, konsumen juga bisa mengecek sampai sejauh mana pelaksanaannya melalui PLN Mobile. Mereka tidak perlu menelepon berkali-kali untuk mengetahui proses perbaikan yang telah dilakukan," jelas Bob.
Aplikasi PLN Mobile juga memiliki fitur catat meter mandiri atau swacam bagi pelanggan pascabayar, sehingga pelanggan dapat melaporkan angka stan meter menjadikan data yang diterima lebih akurat dan mengurangi intensitas pertemuan antara petugas dan pelanggan.
PLN juga memastikan tetap akan melakukan pencatatan meter secara langsung kepada pelanggan yang belum melakukan catat meter mandiri.
"Semua petugas PLN yang terjun ke lapangan sudah divaksinasi dua kali. Selain itu, mereka juga diwajibkan menggunakan sarana dan prasarana dengan mengutamakan protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah," ujar Bob.
Baca juga: 126 ribu pelanggan Bali manfaatkan fitur aplikasi New PLN Mobile
Selama penerapan PPKM Darurat, serapan pasokan listrik untuk sektor bisnis akan turun signifikan seiring dengan adanya pembatasan pusat perbelanjaan dan perkantoran non-esensial.
Sementara untuk rumah tangga akan meningkat seiring dengan dengan diberlakukannya kebijakan work from home, begitu pula dengan sektor industri yang kegiatannya mulai naik.
PLN memproyeksikan penurunan konsumsi listrik secara keseluruhan tidak akan sebesar tahun lalu.
Sedangkan terkait kelebihan pasokan listrik selama PPKM Darurat, PLN mulai mengatur kembali dispacht pembangkit yang disesuaikan dengan beban yang ada.
Perseroan akan melakukan efisiensi di beberapa sisi pengeluaran hingga menyesuaikan pola operasi dalam menghadapi situasi pembatasan.
"Jadi tentu saja kami akan merespons itu dengan efisiensi beberapa pengeluaran. Kami akan meningkatkan keandalan pelayanan untuk memastikan bahwa semua berjalan dengan baik," pungkas Bob.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021