Denpasar (Antara Bali) - Belasan keris pusaka yang dipercaya masyarakat mempunyai kekuatan supranatural akan diarak keliling Lapangan Puputan Badung, di jantung Kota Denpasar, serangkaian dengan peringatan (pitenget) Hari "Tumpek Landep" pada Sabtu (30/6).
"Kirab belasan keris itu dilakukan Rabu sore (27/6) seusai pembukaan pameran keris di museum Bali yang lokasinya berdekatan dengan Lapangan Puputan Badung," kata pendiri sekaligus pengelola Museum Neka Ubud, Gianyar, Pande Wayan Suteja Neka, di Denpasar, Rabu.
Pihaknya mengikutsertakan dua keris pusaka dalam pameran, sekaligus kirab keris tersebut. Sebanyak dua keris itu terdiri atas benda pusaka yang diberi nama I Balung Singkal, keris warisan abad ke-14.
Keris yang menjadi koleksi Museum Neka tetap dilestarikan oleh keturunan Patih Dalam Bedahulu. Satu lainnya adalah keris bernama "Ki Gagak Tepat", warisan Kerajaan Buleleng, Bali utara pada abad ke-17.
"Keris pusaka itu dilestarikan di Museum Neka oleh pewarisnya Anak Agung Ngurah Parwata Panji, tokoh (penglingsir) Puri Panginan Singaraja," katanya.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kirab belasan keris itu dilakukan Rabu sore (27/6) seusai pembukaan pameran keris di museum Bali yang lokasinya berdekatan dengan Lapangan Puputan Badung," kata pendiri sekaligus pengelola Museum Neka Ubud, Gianyar, Pande Wayan Suteja Neka, di Denpasar, Rabu.
Pihaknya mengikutsertakan dua keris pusaka dalam pameran, sekaligus kirab keris tersebut. Sebanyak dua keris itu terdiri atas benda pusaka yang diberi nama I Balung Singkal, keris warisan abad ke-14.
Keris yang menjadi koleksi Museum Neka tetap dilestarikan oleh keturunan Patih Dalam Bedahulu. Satu lainnya adalah keris bernama "Ki Gagak Tepat", warisan Kerajaan Buleleng, Bali utara pada abad ke-17.
"Keris pusaka itu dilestarikan di Museum Neka oleh pewarisnya Anak Agung Ngurah Parwata Panji, tokoh (penglingsir) Puri Panginan Singaraja," katanya.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012