Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati meminta masyarakat di Pulau Dewata tetap optimis pariwisata setempat bisa tumbuh dengan baik, didukung dengan berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah.
"Walaupun dengan keadaan pariwisata kita yang masih belum optimal karena penerbangan internasional masih ditutup, saya harap masyarakat tetap optimis terutama untuk para pengusaha agar tidak melakukan penjualan aset," kata Wagub Bali di Denpasar, Jumat.
Hal itu karena pihaknya meyakini ketika nanti pariwisata kita normal kembali maka iklim pariwisata di Bali akan jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Dengan berbagai macam kebijakan yang saat ini sedang dibuat oleh pemerintah seperti kerja dari Bali, mendorong industri kecil menengah, mendorong industri pertanian dan lainnya maka diharapkan pariwisata akan tetap tumbuh dengan baik," ucapnya saat menjadi narasumber dalam diskusi Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) itu.
Baca juga: Wagub Bali dorong pelaku pariwisata garap pasar domestik
Pria yang biasa disapa Cok Ace itu menambahkan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali pada triwulan I 2021 mengalami kontraksi atau minus 9,85 (yoy), sedikit melandai dibandingkan dengan triwulan IV 2020 yang minus 12,21 persen (yoy).
Menurut dia, dari data itu terlihat pertumbuhan ekonomi sudah menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik, walaupun belum terlalu signifikan.
"Karakteristik perekonomian Bali yang sangat dominan dipengaruhi oleh sektor industri pariwisata, sangat rentan terdampak terhadap isu lokal/regional maupun internasional seperti saat ini," ujar Cok Ace.
Oleh karena itu, ke depan Bali harus bertransformasi mengikuti perkembangan ekonomi kreatif berbasis digital dan mengenali potensi ekonomi di daerah masing-masing.
Selain itu, Cok Ace juga mengatakan arah pengembangan ekonomi kreatif berbasis digital di tengah pandemi menjadi kunci transformasi guna membangun ekonomi Bali. Perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan digital akibat pandemi telah mengubah hidup masyarakat.
"Inovasi dan digitalisasi adalah kunci dan tantangan terbesar sebagai strategi transformasi meningkatkan ketahanan perekonomian Bali," ucap pria yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Dalam jangka panjang, lanjut dia, sebagai prioritas utama pemulihan perekonomian Provinsi Bali ke depan adalah bidang pangan, sandang dan papan yang berdasarkan pada Tatanan Kehidupan Bali Era Baru, sehingga dapat mendorong sumber pertumbuhan ekonomi selain pariwisata.
Baca juga: Bali targetkan geser penggunaan kendaraan fosil ke kendaraan listrik
"Saya harap diskusi akhir pekan yang dihadiri oleh perbankan yang ada di Bali ini dapat memicu semangat untuk menghasilkan ide atau gagasan inovatif guna meningkatkan pembangunan ketahanan perekonomian Bali ke depannya," kata Cok Ace.
Dalam diskusi akhir pekan tersebut, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho juga turut menjadi narasumber, acara dihadiri pula oleh Kepala Ombudsman Perwakilan Provinsi Bali, serta beberapa pimpinan perbankan di Provinsi Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Walaupun dengan keadaan pariwisata kita yang masih belum optimal karena penerbangan internasional masih ditutup, saya harap masyarakat tetap optimis terutama untuk para pengusaha agar tidak melakukan penjualan aset," kata Wagub Bali di Denpasar, Jumat.
Hal itu karena pihaknya meyakini ketika nanti pariwisata kita normal kembali maka iklim pariwisata di Bali akan jauh lebih baik dari sebelumnya.
"Dengan berbagai macam kebijakan yang saat ini sedang dibuat oleh pemerintah seperti kerja dari Bali, mendorong industri kecil menengah, mendorong industri pertanian dan lainnya maka diharapkan pariwisata akan tetap tumbuh dengan baik," ucapnya saat menjadi narasumber dalam diskusi Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) itu.
Baca juga: Wagub Bali dorong pelaku pariwisata garap pasar domestik
Pria yang biasa disapa Cok Ace itu menambahkan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali pada triwulan I 2021 mengalami kontraksi atau minus 9,85 (yoy), sedikit melandai dibandingkan dengan triwulan IV 2020 yang minus 12,21 persen (yoy).
Menurut dia, dari data itu terlihat pertumbuhan ekonomi sudah menunjukkan perkembangan ke arah yang lebih baik, walaupun belum terlalu signifikan.
"Karakteristik perekonomian Bali yang sangat dominan dipengaruhi oleh sektor industri pariwisata, sangat rentan terdampak terhadap isu lokal/regional maupun internasional seperti saat ini," ujar Cok Ace.
Oleh karena itu, ke depan Bali harus bertransformasi mengikuti perkembangan ekonomi kreatif berbasis digital dan mengenali potensi ekonomi di daerah masing-masing.
Selain itu, Cok Ace juga mengatakan arah pengembangan ekonomi kreatif berbasis digital di tengah pandemi menjadi kunci transformasi guna membangun ekonomi Bali. Perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan digital akibat pandemi telah mengubah hidup masyarakat.
"Inovasi dan digitalisasi adalah kunci dan tantangan terbesar sebagai strategi transformasi meningkatkan ketahanan perekonomian Bali," ucap pria yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Dalam jangka panjang, lanjut dia, sebagai prioritas utama pemulihan perekonomian Provinsi Bali ke depan adalah bidang pangan, sandang dan papan yang berdasarkan pada Tatanan Kehidupan Bali Era Baru, sehingga dapat mendorong sumber pertumbuhan ekonomi selain pariwisata.
Baca juga: Bali targetkan geser penggunaan kendaraan fosil ke kendaraan listrik
"Saya harap diskusi akhir pekan yang dihadiri oleh perbankan yang ada di Bali ini dapat memicu semangat untuk menghasilkan ide atau gagasan inovatif guna meningkatkan pembangunan ketahanan perekonomian Bali ke depannya," kata Cok Ace.
Dalam diskusi akhir pekan tersebut, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho juga turut menjadi narasumber, acara dihadiri pula oleh Kepala Ombudsman Perwakilan Provinsi Bali, serta beberapa pimpinan perbankan di Provinsi Bali.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021