Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Denpasar menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk pelaksanaan 'Work From Bali" atau bekerja dari Bali, bahkan secara khusus menawarkan "Work From Sanur" untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata di Bali.

"Penerapan program 'Work From Bali' menjadi angin segar bagi pelaku pariwisata Kota Denpasar. Secara khusus, Kota Denpasar menawarkan program spesifik 'Work From Bali melalui Work From Sanur'," kata Ketua PHRI Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Sidartha Putra di Denpasar, Jumat.

Ia mengatakan penerapan program "Work From Bali" yang dicanangkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) dan BUMN untuk menjadikan Bali sebagai tempat diadakannya aktivitas diharapkan menjadi angin segar dalam pemulihan ekonomi dan pariwisata di Bali.

Baca juga: Denpasar genjot vaksinasi massal untuk "Zona Hijau Sanur"

Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali juga turut bergantung kepada sektor pariwisata. Sehingga dengan program spesifik "Work From Sanur" diharapkan dapat mendukung geliat ekonomi di Kota Denpasar.

"Work From Bali khan masih luas, bisa di mana saja di Bali, tapi disini kami menawarkan Sanur untuk menjadi pilihan bagi mereka yang akan Work From Bali, dan itu kami sebut Work From Sanur," katanya.

Hal ini bukan tanpa alasan, kata dia, sebelumnya kawasan wisata Sanur, Kota Denpasar telah ditetapkan menjadi zona hijau COVID-19 untuk penerapan Free Covid Corridor. Greenzone Sanur meliputi Desa Sanur Kaja, Kelurahan Sanur dan Desa Sanur Kauh. Ribuan warga dan pekerja di wilayah itu sudah mendapat vaksin COVID-19 tahap pertama dan kedua. Sehingga, "herd imunity" masyarakat sebesar 70 persen telah terpenuhi.

"Untuk kawasan wisata Sanur angka penyebaran COVID-19 mengalami penurunan drastis dan terendah sejak dilakukan vaksinasi di seluruh Sanur. Sehingga kawasan pariwisata Sanur jadi hijau dan bisa dibuka kembali," ujarnya.

Sidharta Putra menekankan, yang lebih penting adalah wisatawan tidak takut datang ke Sanur. Hal ini lantaran hotel dan restoran di Sanur sudah menerapkan "Cleanlines, Health, Safey, Environment (CHSE)" dan seluruh fasilitas umum dan wisata sudah menerapkan protokol kesehatan.

"Kami optimistis Sanur siap menjadi 'Green Zone Destination' akan mendukung program-program pemulihan pariwisata Bali direncanakan pemerintah, termasuk Work From Bali dengan pilihan Work From Sanur," ucapnya.

Baca juga: Presiden: Ubud, Sanur dan Nusa Dua jadi percontohan wisata zona hijau

Sidharta Putra mengatakan, "Work From Sanur" menawarkan nuansa kehidupan pedesaan khas Sanur yang tenang membuat anda merasa aman ketika mengeksplor kawasan ini. Mulai dari pantai pasir putih di Sanur dengan ombak yang tenang dan dangkal sehingga memungkinkan anak-anak bermain air dengan mudah.

Selain itu, kata Sidharta Putra, salah satu keunikan dan daya tarik Sanur karena di sepanjang garis pantai terdapat jalan untuk jogging track. Jalan jogging track di bibir pantai Sanur lumayan panjang, sekitar 4 kilometer. Selain untuk jogging, jalan ini dapat menjadi pilihan untuk bersepeda bersama anak-anak.

"Bagi yang ingin wisata kuliner dengan harga lebih terjangkau, silakan datangi Pasar Sindhu saat malam hari. Ada banyak pedagang makanan kaki lima yang bisa disambangi di sini," kata Sidharta Putra.

Ia mengatakan kawasan Sanur siap menjadi pilot project program "Work From Sanur" dan wisatawan nusantara lainnya, karena sistem satu pintu manajemen yang membuat kawasan yang di kelola lewat Yayasan Pembangunan Sanur lebih terkendali dan terawasi.

"Kami harapkan dimulainya 'Work From Bali' di Sanur dapat meningkatkan kepercayaan diri wisatawan untuk berkunjung ke Bali dan melakukan aktivitas wisata dalam koridor perjalanan yang aman dan tersertifikasi, di Kawasan Sanur,” katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021