Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengajak kaum perempuan Bali sebagai Kartini-Kartini milenial dalam memaknai emansipasi, agar tidak mengabaikan ranah domestik, namun mengupayakan keseimbangan ranah domestik dan ranah publik.
"Semangat emansipasi yang diwariskan RA Kartini hendaknya dimaknai sebagai keseimbangan tugas perempuan di ranah domestik dan ranah publik," kata Putri Koster disela-sela menghadiri Peringatan HUT ke-58 Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali di Denpasar, Rabu.
Menyegarkan kembali ingatan perempuan milenial, Putri Koster yang didampingi Ketua Umum BKOW Bali Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati menceritakan bagaimana sosok RA Kartini berjuang bagi kaumnya agar memperoleh kesempatan dan hak yang sama dengan laki-laki.
"Semangat emansipasi yang dikobarkan RA Kartini banyak tertuang dalam surat-surat yang dikirim untuk Nyonya Abendanon, perempuan berkebangsaan Spanyol yang menjadi sahabat penanya pada masa itu. Kepada Nyonya Abendanon, Kartini banyak mencurahkan pemikiran brilian yang berkaitan dengan emansipasi perempuan," ucapnya.
Baca juga: Wagub Bali Cok Ace puji semangat perempuan di tengah pandemi
Putri Koster menambahkan pelajaran yang bisa dipetik dari sosok RA Kartini adalah keberhasilannya menyeimbangkan tugas domestik dan publik.
"Beliau itu sosok yang cerdas dan berani memperjuangkan hak kaumnya, tetapi beliau juga tak melupakan kodrat sebagai perempuan di ranah domestik," katanya.
Hal lain yang bisa diteladani dari sosok Kartini adalah konsistensinya dalam menjaga dan melestarikan adat, budaya dan tradisi.
"Dalam sebuah rumah tangga, sosok perempuan sebagai seorang ibu memiliki peran yang sangat penting yaitu merangkul, mendidik dan menyayangi putra putri mereka sehingga menjadi anak yang cerdas dan berbudi pekerti," ucapnya.
Mengingat pentingnya tugas di ranah domestik, seorang perempuan di era milenial dituntut bisa menjaga keseimbangan dengan apa yang mereka jalani di ranah ranah publik.
Baca juga: Putri Koster: Jadilah perempuan Bali yang tangguh saat pandemi
"Perempuan berkarier itu sah-sah saja, tetapi harus bisa membagi waktu agar ranah domestik juga mendapat perhatian seimbang," ucapnya sembari mengingatkan bahwa laki-laki dan perempuan itu ibarat kepak sayap yang saling menyeimbangkan, bukan saling mengalahkan.
Selain menjaga keseimbangan tugas di ranah publik dan domestik, Putri Koster juga mendorong perempuan milenial terus mengasah kemampuan agar menjadi sosok yang cerdas, kuat dan berdedikasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Semangat emansipasi yang diwariskan RA Kartini hendaknya dimaknai sebagai keseimbangan tugas perempuan di ranah domestik dan ranah publik," kata Putri Koster disela-sela menghadiri Peringatan HUT ke-58 Badan Kerja sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali di Denpasar, Rabu.
Menyegarkan kembali ingatan perempuan milenial, Putri Koster yang didampingi Ketua Umum BKOW Bali Tjokorda Putri Hariyani Ardhana Sukawati menceritakan bagaimana sosok RA Kartini berjuang bagi kaumnya agar memperoleh kesempatan dan hak yang sama dengan laki-laki.
"Semangat emansipasi yang dikobarkan RA Kartini banyak tertuang dalam surat-surat yang dikirim untuk Nyonya Abendanon, perempuan berkebangsaan Spanyol yang menjadi sahabat penanya pada masa itu. Kepada Nyonya Abendanon, Kartini banyak mencurahkan pemikiran brilian yang berkaitan dengan emansipasi perempuan," ucapnya.
Baca juga: Wagub Bali Cok Ace puji semangat perempuan di tengah pandemi
Putri Koster menambahkan pelajaran yang bisa dipetik dari sosok RA Kartini adalah keberhasilannya menyeimbangkan tugas domestik dan publik.
"Beliau itu sosok yang cerdas dan berani memperjuangkan hak kaumnya, tetapi beliau juga tak melupakan kodrat sebagai perempuan di ranah domestik," katanya.
Hal lain yang bisa diteladani dari sosok Kartini adalah konsistensinya dalam menjaga dan melestarikan adat, budaya dan tradisi.
"Dalam sebuah rumah tangga, sosok perempuan sebagai seorang ibu memiliki peran yang sangat penting yaitu merangkul, mendidik dan menyayangi putra putri mereka sehingga menjadi anak yang cerdas dan berbudi pekerti," ucapnya.
Mengingat pentingnya tugas di ranah domestik, seorang perempuan di era milenial dituntut bisa menjaga keseimbangan dengan apa yang mereka jalani di ranah ranah publik.
Baca juga: Putri Koster: Jadilah perempuan Bali yang tangguh saat pandemi
"Perempuan berkarier itu sah-sah saja, tetapi harus bisa membagi waktu agar ranah domestik juga mendapat perhatian seimbang," ucapnya sembari mengingatkan bahwa laki-laki dan perempuan itu ibarat kepak sayap yang saling menyeimbangkan, bukan saling mengalahkan.
Selain menjaga keseimbangan tugas di ranah publik dan domestik, Putri Koster juga mendorong perempuan milenial terus mengasah kemampuan agar menjadi sosok yang cerdas, kuat dan berdedikasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021