Denpasar (Antara Bali) - Para seniman ditantang untuk menunjukkan kreasi terbaiknya dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) Ke-34 di Denpasar pada 11 Juni-9 Juli 2012.

"Bukan saja sekadar menggunakan cerita yang sudah ada lalu ditempelkan kalimat 'Paras-Paros' atau kebersamaan yang menjadi tema PKB kali ini, tetapi hendaknya benar-benar dapat dijadikan sebagai dasar untuk memilih lakon," katanya di sela diskusi budaya yang dilaksanakan AJI Denpasar dan Arti Foundation, di Nabeshima Creative Art Space Denpasar, Sabtu.

Guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini mencontohkan sebuah lakon dalam epos cerita Mahabharata, khususnya pada lakon Adi Parwa yang mengangkat cerita raksasa Sunda dan Upasunda.

"Kalau lakonnya tidak diformat dengan benar sesuai tema kebersamaan (paras paros), maka yang terjadi justru pementasan yang ditampilkan akan menjadi suatu pertempuran dua raksasa bersaudara itu," ujarnya yang juga dewan kurator PKB.

Tetapi, kalau lakon diformat dalam sebuah tema "paras-paros" yang benar, bisa saja ditampilkan bagaimana sebuah pertempuran dimaknai sebagai akibat karena dilanggarnya atau dinodai semangat kehidupan bersama.

Menurut Dibia, tema PKB kali ini yang mengangkat pentingnya kebersamaan, tak hanya penting bagi budayawan, namun penting juga bagi masyarakat. Hal ini untuk mengingatkan masyarakat di tengah berbagai persoalan yang dihadapi Bali," katanya.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012