Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Badung, Bali, mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan yang dirayakan umat Hindu.

"Sebentar lagi kami menyambut dengan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Kami minta TPID dapat melakukan kontrol dari sisi ekonomi, karena pasti akan ada kecenderungan kenaikan harga bahan pokok. Untuk itu perlu atensi khusus pada dua momen ini," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa di Mangupura, Jumat.

Ia mengatakan, momen dua hari raya tersebut akan berlangsung di tengah masa pandemi COVID-19. Namun, pada masa pandemi, menurutnya, Badung masih bisa menjaga inflasi daerah dengan baik, terbukti bahwa kestabilan harga dapat dijaga serta dari sisi produktivitas dan distribusi juga berjalan baik.

"Mengantisipasi kenaikan harga tentunya terus lakukan sinergi dan koordinasi, bila perlu buat kegiatan operasi pasar maupun pasar murah menjelang hari raya, sehingga mampu menjaga kestabilan harga, daya beli masyarakat dan tidak terjadinya peningkatan inflasi," katanya.

Baca juga: Badung raih penghargaan mitra kerja terbaik BI Bali kategori TPID

TPID Badung juga telah menyelenggarakan High Level Meeting sebagai langkah strategis dalam upaya mengendalikan inflasi daerah di tengah wabah COVID-19 yang telah berdampak, tidak hanya di sektor kesehatan juga menekan ekonomi masyarakat.

"Kami berterima kasih dan mengapresiasi kepada jajaran TPID yang sudah bekerja keras, bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan fungsinya," ungkap Wabup.

Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Badung, AA. Ngurah Bayu Kumara menjelaskan, berdasarkan Evaluasi Pengendalian Inflasi Triwulan I 2021, pengendalian inflasi pada masa pandemi COVID 19 ini masih dapat dilakukan walaupun gerakannya terbatas.

Pengendalian inflasi tersebut mengacu pada upaya terwujudnya 4K yaitu Ketersediaan produksi, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif. Selain itu, ketersediaan pasokan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok pada triwulan pertama tahun 2021 dapat terjaga.

"Perkembangan harga barang kebutuhan pokok pada triwulan pertama cenderung stabil, walaupun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga seperti cabai, daging ayam ras, dan daging babi," ujarnya.

Baca juga: TPID Badung gagas Rakor TPID se-Bali

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Rizki Ernadi Wimanda menjelaskan, isu-isu strategis tentang pasokan cabe rawit yang menunjukkan penurunan sejak akhir Desember 2020 ditandai juga dengan kenaikan harga.

Sedangkan pasokan daging ayam ras dan telur ayam ras mulai menunjukkan peningkatan dan ditandai dengan penurunan harga, pasokan bawang merah mengalami penurunan dalam bulan Februari 2021.

"Dengan kondisi tersebut, Provinsi Bali pada bulan Maret 2021 mengalami deflasi pada kisaran 0,03 persen s/d 0,17 persen, realisasi inflasi bulan Februari 2021 0,15 persen sementara itu secara tahunan inflasi diperkirakan 0,09 persen sampai dengan 0,29 persen," kata Rizki.
 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021