Kepala BPJamsostek Gianyar Bimo Prasetiyo menyatakan bersama jajaran sangat siap untuk memberikan dukungan kepada Direksi dan Dewas yang baru untuk mencapai visi dan misi bersama.
“Kantor Cabang Bali Gianyar beserta Jajaran sangat siap untuk memberikan dukungan kepada Direksi dan Dewas untuk mencapai visi dan misi bersama”, ujar Bimo, dalam siaran persnya di Gianyar, Selasa.
Peserta BPJamsostek juga akan mendapat pelayanan yang maksimal serta memudahkan informasi melalui sistem digitalisasi yang lebih praktis, tambah Bimo.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Bali Denpasar pastikan vaksin COVID-19 untuk semua karyawan
Ia mengatakan hal itu setelah Presiden Jokowi melantik jajaran Direksi BPJS Ketenagakerjaan atau dikenal dengan sapaan BPJAMSOSTEK untuk periode 2021-2026.
Dirut BPJamsostek yang baru Anggoro Eko Cahyo mengatakan secara umum dan berdasarkan ISSA (Asosiasi Jaminan Sosial Sedunia), ada 4 tantangan utama yang siap kami hadapi ke depan, yg pertama yaitu perlindungan bagi seluruh tenaga kerja di Indonesia, kemudian perlindungan pada pasar tenaga kerja di era industry 4.0, peningkatan manfaat, kemudahan dan kecepatan layanan dan selanjutnya peningkatan IT.
Anggoro menambahkan akan menjalankan lima program prioritas, yaitu pertama, kemudahan daftar dan bayar iuran BPJamsostek, kedua implementasi pelaksanaan program JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan), ketiga Utilisasi aplikasi digital yang akan dinamakan J-Mo (Jamsostek Mobile), empat penguatan infrastruktur (IT, SDM dan cost competitiveness), kelima peningkatan kualitas dan integrasi data.
“Dari sisi kepesertaan, kami akan fokus memberikan dan memastikan kemudahan pendaftaran dan pembayaran bagi peserta. Kedua, fokus utama tahun ini adalah implementasi program baru yakni JKP. Dari sisi layanan, kami akan rebranding layanan mobile dan mengembangkan layanan fully digital yang memanfaatkan teknologi biometric,” katanya.
Senada dengan Dirut BPJamsostek, Ketua Dewas BPJamsostek Muhammad Zuhri menjelaskankan enam lompatan besar yang menjadi fokus Dewas yaitu pertama peningkatan kepesertaan berbasis sinkronisasi data kepesertaan, kedua mendorong perbaikan pelayanan dengan pendekatan strategis, ketiga memperhatikan risiko operasional dan investasi.
Selanjutnya, ke empat memenuhi standar operasional BPJamsostek, kelima menindaklanjuti rekomendasi yang diterbitkan DJSN dan pemeriksaan khusus BPK, ke enam menyelesaikan gap antara regulasi dengan implementasi operasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021