Komunitas Eco-Enzyme Nusantara Provinsi Bali bekerja sama dengan Prodi Magister Sains Pertanian Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar dan pemerintah provinsi, serta kabupaten/kota se-Bali, melakukan penyiraman Eco-Enzyme di seluruh Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di wilayah Bali untuk mengurangi bau dari tumpukan sampah di TPA.
"Cairan dari sisa sayuran dan buah sampah rumah tangga yang difermentasi selama tiga bulan ini mengurai gas hidrogen sulfida yang menyebabkan sampah menjadi bau," ujar Koordinator Komunitas Eco-Enzyme Nusantara Provinsi Bali, Jokoryanto, di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, penyemprotan yang telah dimulai secara serentak sejak Minggu (21/2) untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional tersebut akan dilakukan rutin setiap hari selama satu bulan.
Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan uji coba penyiraman Eco-Enzyme di TPA Suwung Denpasar dan seluruh Tempat Pembuangan Sementara di Denpasar dengan hasil penurunan bau sampah terjadi secara siginifikan.
Ia mengatakan, pengaplikasian cairan Eco-Enzyme untuk mengurangi bau sampah TPA di Bali tersebut merupakan pengimplementasian pertama di dunia.
Baca juga: Bupati Gianyar serahkan truk sampah ke desa Taro
Penyemprotan cairan Eco-Enzyme tersebut juga dilakukan dengan sumber dana dari komunitas dan tidak menggunakan bantuan dari manapun. "Cairan Eco-Enzyme ini kami buat dari sampah rumah tangga yang dikumpulkan dan difermentasi oleh komunitas kami," ungkap Jokoryanto.
Sementara itu, Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Dinas Kehutanan Dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Ni Made Armadi mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya pengaplikasian cairan Eco-Enzyme di TPA tersebut dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih, indah dan hijau serta bisa mengurangi gas rumah kaca.
"Ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, karena sampah itu akan menimbulkan gas metan yang dapat ditekan dengan penyemprotan cairan Eco-Enzyme. Ketika kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca, pemanasan global juga bisa kami tekan," ujarnya.
Selain itu, penyemprotan cairan Eco-Enzyme itu juga diharapkan dapat mengatasi permasalahan bau sampah yang selama ini sering dikeluhkan masyarakat yang tinggal di kawasan TPA.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Cairan dari sisa sayuran dan buah sampah rumah tangga yang difermentasi selama tiga bulan ini mengurai gas hidrogen sulfida yang menyebabkan sampah menjadi bau," ujar Koordinator Komunitas Eco-Enzyme Nusantara Provinsi Bali, Jokoryanto, di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, penyemprotan yang telah dimulai secara serentak sejak Minggu (21/2) untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional tersebut akan dilakukan rutin setiap hari selama satu bulan.
Sebelumnya, pihaknya juga telah melakukan uji coba penyiraman Eco-Enzyme di TPA Suwung Denpasar dan seluruh Tempat Pembuangan Sementara di Denpasar dengan hasil penurunan bau sampah terjadi secara siginifikan.
Ia mengatakan, pengaplikasian cairan Eco-Enzyme untuk mengurangi bau sampah TPA di Bali tersebut merupakan pengimplementasian pertama di dunia.
Baca juga: Bupati Gianyar serahkan truk sampah ke desa Taro
Penyemprotan cairan Eco-Enzyme tersebut juga dilakukan dengan sumber dana dari komunitas dan tidak menggunakan bantuan dari manapun. "Cairan Eco-Enzyme ini kami buat dari sampah rumah tangga yang dikumpulkan dan difermentasi oleh komunitas kami," ungkap Jokoryanto.
Sementara itu, Kepala UPTD Pengelolaan Sampah Dinas Kehutanan Dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Ni Made Armadi mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya pengaplikasian cairan Eco-Enzyme di TPA tersebut dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih, indah dan hijau serta bisa mengurangi gas rumah kaca.
"Ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, karena sampah itu akan menimbulkan gas metan yang dapat ditekan dengan penyemprotan cairan Eco-Enzyme. Ketika kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca, pemanasan global juga bisa kami tekan," ujarnya.
Selain itu, penyemprotan cairan Eco-Enzyme itu juga diharapkan dapat mengatasi permasalahan bau sampah yang selama ini sering dikeluhkan masyarakat yang tinggal di kawasan TPA.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021