Danrem: Empat kabupaten di Bali miliki tambahan kasus COVID-19 cukup tinggi

 

"Pendisiplinan PPKM mikro dan Posko Terpadu perlu dilakukan di Kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar dan Bangli, karena tambahan kasus baru perhari di lima daerah tersebut cukup tinggi. Upaya itu dilakukan dengan tujuan memperbaiki perekonomian Bali yang lesu akibat COVID-19," kata Danrem saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Sabtu.

Baca juga: Kodam Udayana sediakan 5.000 kit tes cepat antigen COVID-19 untuk masyarakat

 

Ia mengatakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam hal ini bertujuan untuk menyelamatkan masyarakat Bali dari penularan COVID-19. Untuk itu, Danrem mengingatkan masyarakat agar tidak jenuh meningkatkan kedisplinan prokes dalam berbagai aktivitas.

 

Dalam pelaksanaan PPKM Mikro, Danrem juga mengapresiasi penerapan PPKM Mikro dan Posko Terpadu di wilayah Sesetan, Denpasar Selatan yang telah memenuhi kriteria pusat.

 

Kelurahan Sesetan merupakan wilayah dengan jumlah paling banyak di Denpasar yaitu 27.733 jiwa. Dalam menekan penularan COVID-19 di Sesetan, terus mengutamakan semangat gotong royong sehingga angka positif bisa terkendali.

 

Sementara itu, upaya memutus penyebaran COVID-19 dengan melakukan tracing contact terus dilakukan. Salah satunya di wilayah Bangli dengan menyasar 18 orang keluarga yang berbeda dari dua pasien.

Baca juga: Polda Bali siapkan 1.632 personel untuk jadi vaksinator dan tracer COVID-19

 

"Agar kita mengetahui secara pasti siapa saja orang yang pernah kontak dengan pasien agar orang tersebut kemudian lebih mudah untuk kita pantau dan dievaluasi saat diketahui pernah kontak dengan pasien positif COVID-19," katanya.

 

Untuk kegiatan tracing ini dilakukan oleh anggota jajaran Kodim 1626/Bangli melalui Babinsa Koramil 1626-01/Bangli dan membantu Tim Screening Puskesmas Bangli.

 

Selanjutnya, untuk hasil dari tracing apabila ditemukan positif dan bergejala maka akan ditindak lanjuti oleh tim kesehatan dan satgas COVID-19.