Kodam IX/Udayana menyediakan 5.000 kit tes cepat antigen COVID-19 untuk masyarakat secara gratis selama penerapan PPKM mikro di wilayah Bali.
 
"Sebanyak 5.000 kit kami siapkan, sampai dengan pelaksanaan PPKM mikro tidak diberlakukan lagi," kata Kakesdam IX/Udayana Kolonel Ckm dr. I Made Mardika saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali, Selasa.
 
Ia mengatakan bahwa tes cepat antigen COVID-19 secara gratis ini disediakan untuk seluruh masyarakat dengan cara pengambilan acak. Sebanyak 30 tenaga kesehatan dari RSAD IX/Udayana juga dikerahkan dalam penyelenggaraan tes cepat antigen COVID-19.

Baca juga: Polda Bali siapkan 1.632 personel untuk jadi vaksinator dan tracer COVID-19
 
Sementara itu, Danrem 163/ Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf menambahkan tempat-tempat yang juga disasar untuk penyelenggaraan tes cepat COVID-19 yaitu di pasar, rumah ibadah, terminal, pelabuhan dan bandara.
 
"Penerapannya pada saat pelaksanaan operasi pendisiplinan protokol kesehatan. Warga dites cepat antigen juga dilakukan secara acak," ucap Danrem.
 
Ia mengatakan bahwa tes cepat antigen dilakukan mengikuti pelaksanaan PPKM mikro yang diterapkan untuk wilayah Bali, sampai dengan 21 Februari 2021.

Baca juga: Puluhan prajurit Kodam IX/Udayana sumbangkan plasma konvalesen
 
Sebelumnnya, Kakesdam mengatakan penyediaan ribuan kit untuk tes cepat COVID-19 sudah dilakukan pada awal bulan Februari 2021 lalu. Pasar, tempat upacara agama menjadi tempat yang disasar paling banyak oleh petugas.
 
"Ada yang protes tetap diberi pengertian untuk kepentingan bersama, mencegah agar bisa memutus penyebaran COVID-19 ini. Takutnya kalau enggak tahu positif malah enggak tahu juga nularin ke orang lain. Jadi rapid test antigen dilakukan untuk menekan angka COVID-19 ini," kata Kakesdam.
 
Pada pelaksanaan tes cepat antigen COVID-19 RSAD IX/Udayana dan Rumah Sakit TNI AD Wirasatya Singaraja disediakan 3.000 kit. Kemudian untuk NTB ada 2.000 dan NTT 3.000 kit.

Baca juga: Kodam Udayana siapkan 540 nakes TNI jadi vaksinator di Bali
 
Ia mengatakan untuk hasil evaluasinya masih ada ditemukan masyarakat yang takut dites cepat COVID-19. Beberapa jumlah kit yang disediakan masih tersisa juga.
 
"Tindak lanjut evaluasinya lebih banyak negatif, kalau yang positif ada beberapa saja langsung diarahkan untuk tes PCR dan. Diserahkan ke Satgas COVID-19 untuk proses karantina," jelas Kakesdam Made Mardika.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021