Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar mendorong pelaku UMKM di Ibu Kota Provinsi Bali itu untuk lebih memasifkan pemasaran dan penjualan secara daring, guna mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
"Dengan dipasarkan secara daring, pengusaha tidak memerlukan tempat yang luas, tidak harus membuka toko dan punya gudang, serta tentu memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi pembayaran," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar Made Erwin Suryadarma Sena di Denpasar, Kamis.
Pihaknya melihat tidak begitu sulit bagi UMKM di Kota Denpasar mengadopsi penjualan secara daring dengan didukung sistem pembayaran nontunai karena di Denpasar dari segi penggunaan teknologi informasi, masyarakatnya sudah familiar, bahkan termasuk di kalangan anak-anak.
"UMKM di Denpasar sudah sebagian besar menggunakan aplikasi. Bahkan karena pandemi, dalam pelaksanaan Denpasar Festival 2020 telah dilaksanakan secara virtual," ucapnya.
Baca juga: Sekda: Gernas BBI momentum promosi produk asli Bali ke mancanegara
Erwin mengatakan dalam gelaran Denpasar Festival 2020 yang diikuti sekitar 1.200 UMKM, telah dibukukan transaksi hingga Rp3 miliar lebih.
Selain itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar pun memiliki program e-commerce yang sejauh ini sudah sekitar 800 UMKM yang bergabung.
"Di Denpasar total ada 32.226 UMKM. Yang sudah 'go digital' itu mayoritas yang menekuni fashion dan usaha kuliner. Tetapi untuk kuliner yang usahanya termasuk kategori mikro seperti pedagang rujak dan tipat sate umumnya belum memanfaatkan platform digital," ujarnya.
Erwin menambahkan, sebagai dampak pandemi banyak juga mereka yang sebelumnya bekerja di sektor pariwisata dan perbankan kemudian beralih profesi menjadi pelaku UMKM.
"Pandemi di samping memberikan banyak dampak negatif, sisi positifnya menumbuhkan wirausaha baru," ucap mantan Kabag Humas Pemkot Denpasar itu.
Baca juga: Sekda Bali: masifkan "Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia" (video)
Demikian juga, ujar Erwin, banyak remaja dan ibu-ibu yang sebelumnya memiliki hobi memasak, tak ragu kini menjajakan produknya melalui berbagai platiform media sosial.
Terkait dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Provinsi Bali telah diluncurkan secara resmi pada 11 Januari 2021 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Dengan dipasarkan secara daring, pengusaha tidak memerlukan tempat yang luas, tidak harus membuka toko dan punya gudang, serta tentu memudahkan konsumen untuk melakukan transaksi pembayaran," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Denpasar Made Erwin Suryadarma Sena di Denpasar, Kamis.
Pihaknya melihat tidak begitu sulit bagi UMKM di Kota Denpasar mengadopsi penjualan secara daring dengan didukung sistem pembayaran nontunai karena di Denpasar dari segi penggunaan teknologi informasi, masyarakatnya sudah familiar, bahkan termasuk di kalangan anak-anak.
"UMKM di Denpasar sudah sebagian besar menggunakan aplikasi. Bahkan karena pandemi, dalam pelaksanaan Denpasar Festival 2020 telah dilaksanakan secara virtual," ucapnya.
Baca juga: Sekda: Gernas BBI momentum promosi produk asli Bali ke mancanegara
Erwin mengatakan dalam gelaran Denpasar Festival 2020 yang diikuti sekitar 1.200 UMKM, telah dibukukan transaksi hingga Rp3 miliar lebih.
Selain itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar pun memiliki program e-commerce yang sejauh ini sudah sekitar 800 UMKM yang bergabung.
"Di Denpasar total ada 32.226 UMKM. Yang sudah 'go digital' itu mayoritas yang menekuni fashion dan usaha kuliner. Tetapi untuk kuliner yang usahanya termasuk kategori mikro seperti pedagang rujak dan tipat sate umumnya belum memanfaatkan platform digital," ujarnya.
Erwin menambahkan, sebagai dampak pandemi banyak juga mereka yang sebelumnya bekerja di sektor pariwisata dan perbankan kemudian beralih profesi menjadi pelaku UMKM.
"Pandemi di samping memberikan banyak dampak negatif, sisi positifnya menumbuhkan wirausaha baru," ucap mantan Kabag Humas Pemkot Denpasar itu.
Baca juga: Sekda Bali: masifkan "Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia" (video)
Demikian juga, ujar Erwin, banyak remaja dan ibu-ibu yang sebelumnya memiliki hobi memasak, tak ragu kini menjajakan produknya melalui berbagai platiform media sosial.
Terkait dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Provinsi Bali telah diluncurkan secara resmi pada 11 Januari 2021 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021