Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengajak masyarakat dan pemangku kepentingan terkait di Pulau Dewata untuk memasifkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sebagai upaya penguatan ekonomi pelaku UMKM di tengah kondisi pandemi.

"Karena sudah menjadi gerakan, menjadi tugas kita bersama untuk memberdayakan sumber daya lokal dan potensi lokal dan harus lebih dimasifkan lagi gerakan ini, agar tidak terkesan seremonial, " kata Dewa Indra saat memimpin acara Rakor Dukungan terhadap Gernas BBI di Denpasar, Selasa.

Pemprov setempat, ujar dia, sebelum adanya Gernas BBI juga telah membuat berbagai kebijakan ekonomi untuk pemberdayaan UMKM lokal dan pemerataan kesejahteraan ekonomi, diantaranya pengadaan barang dan jasa pemerintah harus menyerap 40 persen produk UMKM lokal.

"Kini ketika ada Gernas BBI, sesungguhnya membuat kebijakan di Pemprov Bali menjadi lebih masif," ucap birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng itu.

Baca juga: Gubernur Koster-Christian Dior sepakat promosikan kain endek

Pihaknya mendorong pemerintah kabupaten/kota di Pulau Dewata mengembangkan hal yang sama terkait pengadaan barang dan jasa, yang memungkinkan UMKM lokal dapat turut mengambil peran.

Selain itu, Pemprov Bali juga sudah mengembangkan e-katalog lokal yang telah diasistensi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi,  Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marvest), Odo R M Manuhutu mengatakan bentuk dukungan terhadap Gernas BBI harus ditunjukkan hingga ke akar rumput, ke desa-desa yang menjadi simpul produksi UMKM.

Selain itu, ujar Odo, pejabat atau tokoh-tokoh masyarakat harus dapat menunjukkan keteladanan dengan membeli dan menggunakan produk UMKM dalam negeri.

"Tindakan itu selain untuk membangkitkan ekonomi, sekaligus bentuk apresiasi kepada generasi muda yang telah menghasilkan produk-produk berkualitas," ujarnya pada acara yang juga menghadirkan Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri Hari Nur Cahya Murni dan narasumber lainnya secara virtual itu.

Dengan tangan-tangan terampil perajin di Bali, Odo meyakini produk UMKM Bali tidak kalah dengan produk-produk brand ternama dari luar negeri.

"Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ini merupakan bentuk nyata kolaborasi pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah dengan swasta dan e-commerce," ucapnya pada acara yang juga dihadiri sejumlah perwakilan kementerian, para bupati, pelaku marketplace, kalangan perbankan dan perwakilan Bank Indonesia.

Baca juga: Bali bergotong royong bangkitkan UMKM dari dampak COVID-19

Sementara itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengharapkan Gernas BBI dapat menjadi gerakan yang berkelanjutan. "Seringkali ada gerakan yang berhenti sebatas seremonial. Jangan sampai gerakan ini melukai UMKM kita. Kita harus bertanggung jawab terhadap gerakan yang kita lakukan ini," ujarnya.

Ia menjelaskan produk UMKM khas Klungkung berupa Kain tenun Cepuk, Rangrang, uang Kepeng, Wayang Klasik Kamasan, dan produk UMKM lainnya, seperti produk UMKM lokal di bidang kelautan yakni Garam Beryodium Kusamba. Ada juga program  inovasi bernama Bima Juara, yakni sebuah program untuk memasarkan produk beras lokal milik petani, inovasi ini juga mampu menekan inflasi daerah di Kabupaten Klungkung.

Bahkan, Pemkab Klungkung juga baru saja bekerja sama dengan Pemerintah Kanada mewujudkan sebuah inovasi "Rumah Keong". Inovasi yang diresmikan oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi ini sebagai pusat pengembangan produk pertanian warga desa di kecamatan Nusa Penida.

"Banyak upaya sudah kami lakukan dalam mendukung UMKM Lokal yang ada di Kabupaten Klungkung, dan  mudah-mudahan dengan adanya Gernas BBI ini, produk Lokal di Kabupaten Klungkung  dapat bersaing dengan produk-produk dari luar Indonesia," ujar Bupati Suwirta.

Baca juga: Kemenko Marvest dorong transformasi digital UMKM Bali untuk Gernas BBI

Rakor tersebut juga diisi testimoni dari salah satu pelaku UMKM di Bali yang telah berhasil memproduksi olahan daging yang tidak kalah dengan produksi luar negeri, sehingga selama ini sudah terserap oleh hotel-hotel berbintang dan restoran ternama di Bali. Selain itu, sejumlah pejabat dalam acara itu juga berkesempatan mencoba mudahnya bertransaksi dengan menggunakan QRIS yang dipandu oleh Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho.

Sementara itu, LKBN ANTARA Biro Bali juga mendukung gerakan itu sepenuhnya melalui publikasi yang bersifat konvergensi, mulai berita, foto, video/TV, hingga tulisan tentang produk lokal Bali yang berkualitas dunia, seperti artisan (perajin kerajinan tangan).


video oleh Pande Yudha

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021