Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marvest) mendorong percepatan transformasi digital usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Bali sebagai salah satu upaya untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
"Yang kita ketahui, Bapak Presiden pada Mei 2020 sudah mencanangkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Ini merupakan penguatan bagi masyarakat (UMKM-red) kita untuk muncul melalui karya-karyanya, untuk bisa ada di pasar-pasar melalui pasar digital," kata Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kemenko Marvest Sartin HIA di Denpasar, Selasa.
Saat menyampaikan sambutan dalam Pelatihan Onboarding UMKM di Provinsi Bali itu, ia mengatakan menggerakkan UMKM dengan industri kreatifnya menjadi salah satu cara untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi Bali yang sebelumnya mengalami kontraksi hingga 12,28 persen karena dampak pandemi.
"Kami dari Kemenko Marvest mendorong Pemerintah Provinsi Bali untuk menggerakkan UMKM agar pertumbuhan ekonomi bisa bangkit perlahan-lahan dan memberikan kepercayaan yang tinggi dalam membangun UMKM," ucapnya.
Baca juga: BI Bali dukung UMKM mantapkan digitalisasi lewat Gerakan Nasional BBI
Terkait dengan upaya untuk mengejar tranformasi digital bagi UMKM, ia mengatakan kegiatan tersebut sengaja melibatkan sejumlah marketplace dan perbankan seperti bukalapak, iDEA, gobiz, OVO, Grab, DANA, Bank BPD Bali dan BCA serta menghadirkan perwakilan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.
"Dengan melibatkan marketplace dan perbankan, kita bersama-sama memberikan motivasi pada UMKM kita agar bisa berkarya mengejar transformasi digital yang sudah ditargetkan," ujarnya.
Terlebih, kata dia, selama ini Bali juga telah menjadi salah satu "gate" masuknya wisatawan mancanegara ke Indonesia yang tentunya berdampak bagi daerah-daerah lain di Tanah Air.
Baca juga: Wagub Cok Ace dukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
Menurut Sartin HIA, sejauh ini tidak semua UMKM paham untuk bisa masuk ke pasar digital. "Untuk itu, kami memerlukan dukungan dari marketplace untuk bisa membantu dan bisa menyebarkan keahlian serta kemampuannya sehingga seluruh UMKM paham tentang teknologi digital," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Wayan Mardiana mengatakan peserta pelatihan yang berkesempatan hadir langsung ke Gedung Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali itu merupakan perwakilan pelaku UMKM dari sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali.
"Dipilih tiga orang untuk masing-masing kabupaten/kota, sedangkan UMKM lainnya mengikuti kegiatan pelatihan secara virtual," ucapnya.
Baca juga: Pelindo III - Sarinah berdayakan UMKM di Pelabuhan Tanjung Benoa
Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan onboarding itu sebagai salah satu solusi untuk memasarkan produk-produk UMKM yang mengalami kendala penurunan penjualan hingga 50-60 persen sebagai dampak pandemi.
"Kami mendukung pelatihan ini dan mudah-mudahan tidak selesai hari ini saja, tetapi berkelanjutan. Harapannya UMKM lainnya agar bisa mengikuti juga," ujarnya.
Mardiana mengatakan hingga saat ini dari sekitar 327 ribu jumlah UMKM di Provinsi Bali, yang sudah jelas nama dan alamatnya sebanyak 62 ribu. "Berapa yang sudah digital, masih dilakukan pendataan untuk UMKM di masing-masing kabupaten/kota," ucapnya.
Dalam kegiatan yang diikuti peserta pelatihan dengan jumlah terbatas dan menerapkan protokol kesehatan, semua peserta yang hadir juga diwajibkan mengikuti rapid test antigen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Yang kita ketahui, Bapak Presiden pada Mei 2020 sudah mencanangkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Ini merupakan penguatan bagi masyarakat (UMKM-red) kita untuk muncul melalui karya-karyanya, untuk bisa ada di pasar-pasar melalui pasar digital," kata Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kemenko Marvest Sartin HIA di Denpasar, Selasa.
Saat menyampaikan sambutan dalam Pelatihan Onboarding UMKM di Provinsi Bali itu, ia mengatakan menggerakkan UMKM dengan industri kreatifnya menjadi salah satu cara untuk membangkitkan pertumbuhan ekonomi Bali yang sebelumnya mengalami kontraksi hingga 12,28 persen karena dampak pandemi.
"Kami dari Kemenko Marvest mendorong Pemerintah Provinsi Bali untuk menggerakkan UMKM agar pertumbuhan ekonomi bisa bangkit perlahan-lahan dan memberikan kepercayaan yang tinggi dalam membangun UMKM," ucapnya.
Baca juga: BI Bali dukung UMKM mantapkan digitalisasi lewat Gerakan Nasional BBI
Terkait dengan upaya untuk mengejar tranformasi digital bagi UMKM, ia mengatakan kegiatan tersebut sengaja melibatkan sejumlah marketplace dan perbankan seperti bukalapak, iDEA, gobiz, OVO, Grab, DANA, Bank BPD Bali dan BCA serta menghadirkan perwakilan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.
"Dengan melibatkan marketplace dan perbankan, kita bersama-sama memberikan motivasi pada UMKM kita agar bisa berkarya mengejar transformasi digital yang sudah ditargetkan," ujarnya.
Terlebih, kata dia, selama ini Bali juga telah menjadi salah satu "gate" masuknya wisatawan mancanegara ke Indonesia yang tentunya berdampak bagi daerah-daerah lain di Tanah Air.
Baca juga: Wagub Cok Ace dukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
Menurut Sartin HIA, sejauh ini tidak semua UMKM paham untuk bisa masuk ke pasar digital. "Untuk itu, kami memerlukan dukungan dari marketplace untuk bisa membantu dan bisa menyebarkan keahlian serta kemampuannya sehingga seluruh UMKM paham tentang teknologi digital," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Wayan Mardiana mengatakan peserta pelatihan yang berkesempatan hadir langsung ke Gedung Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali itu merupakan perwakilan pelaku UMKM dari sembilan kabupaten/kota di Provinsi Bali.
"Dipilih tiga orang untuk masing-masing kabupaten/kota, sedangkan UMKM lainnya mengikuti kegiatan pelatihan secara virtual," ucapnya.
Baca juga: Pelindo III - Sarinah berdayakan UMKM di Pelabuhan Tanjung Benoa
Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan onboarding itu sebagai salah satu solusi untuk memasarkan produk-produk UMKM yang mengalami kendala penurunan penjualan hingga 50-60 persen sebagai dampak pandemi.
"Kami mendukung pelatihan ini dan mudah-mudahan tidak selesai hari ini saja, tetapi berkelanjutan. Harapannya UMKM lainnya agar bisa mengikuti juga," ujarnya.
Mardiana mengatakan hingga saat ini dari sekitar 327 ribu jumlah UMKM di Provinsi Bali, yang sudah jelas nama dan alamatnya sebanyak 62 ribu. "Berapa yang sudah digital, masih dilakukan pendataan untuk UMKM di masing-masing kabupaten/kota," ucapnya.
Dalam kegiatan yang diikuti peserta pelatihan dengan jumlah terbatas dan menerapkan protokol kesehatan, semua peserta yang hadir juga diwajibkan mengikuti rapid test antigen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021