Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya, Kota Denpasar Bali melakukan simulasi program vaksinasi COVID-19 dalam upaya penanganan vaksinasi dan kesiapan para petugas medis atau vaksinator.

Pelaksana Tugas Direktur Utama RSUD Wangaya Kota Denpasar, dr. Dewa Alit Parwita di Denpasar, Jumat, menjelaskan bahwa simulasi program vaksinasi COVID-19 merupakan hal penting untuk dilaksanakan sesuai penerapan standar protokol kesehatan.

“Kami di RSUD Wangaya hari ini melakukan simulasi vaksinasi COVID-19 yang akan segera dilaksanakan pemerintah. Simulasi ini kami laksanakan untuk mengetahui alur, seperti apa prosesnya saat nanti pelaksanaan vaksinasi," katanya.

Lebih lanjut dijelaskan Dewa Alit, bahwa selain untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat calon penerima vaksin, hal ini juga sebagai upaya untuk memastikan kesiapan tenaga medis atau vaksinator saat bertugas.

"Simulasi ini juga untuk memastikan kesiapan tenaga medis atau petugas yang hendak melaksanakan vaksinasi," ucap Dewa Alit menjelaskan.

Dewa Alit mengatakan bahwa akan terdapat empat meja saat pelaksanaan vaksinasi nanti. Dimana, pada meja pertama masyarakat akan diminta menunjukkan KTP sebagai bentuk registrasi awal. Selanjutnya di meja dua dilaksanakan screening.

"Screening dilaksanakan untuk mengetahui kondisi calon penerima vaksin, karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, misalnya tidak boleh ada penyakit komorbid yang kronis, seperti diabates militus yang kronis, hipertensi, asma dan ibu hamil itu tidak boleh di vaksin," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, akan dilaksanakan vaksinasi di meja tiga. Sebelum dilaksanakan penyuntikan vaksin, pasien akan dijelaskan secara rinci tentang vaksin. Hal ini guna memberikan pemahaman, serta agar calon penerima vaksin tidak tegang.

“Setelah itu dilaksanakan penyuntikan di lengan kiri, selanjutnya di meja empat akan dilaksanakan evaluasi dan edukasi, dan pasien dipersilahkan untuk menunggu 30 menit sebagai pengawasan atas reaksi pasca-vaksinasi, jadi kita antisipasi, dan segala jenis vaksin memang ada kemungkinan demikian," ujarnya.

Dewa Alit menyampaikan bahwa satu sesi pelaksanaan vaksinasi dibatasi 15 orang. Sehingga dalam sehari mampu dilaksanakan sebanyak dua sesi. Dan untuk peserta akan mendapatkan pesan singkat (SMS) terkait pelaksanaan vaksinasi, baik waktu dan tempat.

“Jadi pada prinsipnya tenaga vaksinasi sudah siap dan terkait pelaksanaanya agar masyarakat yang mendapatkan SMS dapat hadir sesuai jadwal yang ditetapkan dengan melengkapi diri dengan identitas diri seperti KTP El,” jelasnya

Untuk diketahui, bahwa hingga saat ini berdasarkan data resmi tercatat sebanyak 14.152 orang akan menjadi penerima vaksinasi COVID-19. Seluruhnya telah dinyatakan memenuhi syarat untuk diberikan vaksin. Hasil secreening saat vaksinasi juga menentukan layak atau tidaknya seseorang untuk menerima vaksinasi.

Selain itu, guna mendukung suksesnya pelaksanaanya kegiatan tersebut Pemkot Denpasar melalui Dinas Kesehatan telah menyiagakan 11 puskesmas beserta petugas vaksinasi yang tersebar di empat kecamatan, serta RSUD Wangaya dan RSUP Sanglah.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021