Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika mendorong para petani Bali memanfaatkan teknologi informasi dan sekaligus teknologi pertanian agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.

"Seperti yang kita ketahui bersama, dengan adanya pandemi COVID-19, pertanian menjadi sektor primadona. Beruntunglah kalau sudah dari awal menekuni pertanian," kata Pastika saat menyerap aspirasi secara virtual dengan para petani dari Kabupaten Tabanan dan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Bali itu, Minggu.

Dalam penyerapan aspirasi bertajuk "Penguatan Kelembagaan dan Modal serta Aspirasi Pelaku UMKM" itu, Pastika yang berada di Denpasar, terhubung dengan kepala desa dan kelompok petani yang berada di Kantor Perbekel (kantor desa) Bajera, Kabupaten Tabanan.

Menurut Pastika, dengan petani melakukan sejumlah inovasi yang memanfaatkan teknologi pertanian dan teknologi informasi, juga akan memotong rantai distribusi dan rantai transaksi, sehingga konsumen pun tidak menerima harga yang terlampau tinggi.

Mantan Gubernur Bali dua periode itu mengaku senang dengan semakin tumbuhnya kelompok-kelompok petani yang digawangi anak muda yang melek teknologi. Kuantitas produksi meningkat, biaya produksi juga makin murah, yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Baca juga: Anggota DPD ajak petani Bali berorientasi pasar dan teknologi

Sementara itu Perbekel (Kepala) Desa Bajera, Kabupaten Tabanan, I Putu Sukarata mengemukakan di desa yang dipimpinnya dikembangkan kelompok petani hidroponik, kelompok peternak lebah madu, kelompok peternak ayam buras, kelompok peternak kambing dan lele.

Para petani di tengah pandemi COVID-19, ujar Sukarata, setidaknya mereka tetap masih bisa makan. Di samping pihaknya menginginkan agar petani di desanya bisa mendapatkan sejumlah pembinaan sehingga dapat berkembang lebih luas.

Kemudian Nyoman Heriartana, koordinator Bangga Jadi Petani (Bajatani) mengharapkan anggota DPD dapat menggandeng investor untuk mendukung petani karena menjadi petani menjadi salah satu harapan masyarakat di tengah kondisi pandemi.

Ni Wayan Sudiarmini, pemilik UMKM Amerta Manunggal di Desa Mundeh Kabupaten Tabnanan menyampaikan persoalan permodalan untuk pengembangan usahanya.

Sudarmini selama ini membina beberapa kelompok tani untuk mengolah limbah batok kelapa yang jumlahnya melimpah di daerah setempat. Bahkan hasil produksinya sempat diekspor. "Kami berharap DPD bisa memfasilitasi kami untuk akses permodalan dan pembinaan," ucapnya.

Baca juga: Pastika: jangan hanya ahli menanam mangrove

Selanjutnya, Sang Made Jamin selaku pengelola Koperasi Dewan Kori Agung, Denpasar, berharap dapat dibantu untuk penyediaan bibit kambing dan alat pengolahan pakan.

Koperasi Dewan Kori Agung yang sebelumnya telah membantu petani untuk bisa menghasilkan produk pertanian yang berkualitas, kini juga mengembangkan peternakan kambing di Kabupaten Bangli, dengan membantu penyediaan kandang, bibit hingga pemasaran.

 
Koordinator Bajatani Nyoman Heriartana (kiri) dan Perbekel (Kepala) Desa Bajera, Kabupaten Tabanan, I Putu Sukarata (kanan) saat menyampaikan aspirasi secara virtual (Antaranews Bali/Rhisma/2020)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020