Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan mengoptimalkan sisa APBN dan APBD yang mencapai lebih dari Rp1.200 triliun dalam rangka mendorong pemulihan akibat pandemi COVID-19 pada kuartal IV tahun ini.

“Kombinasi keduanya yaitu APBN dan APBD untuk kuartal IV bisa lebih dari Rp1.200 triliun sendiri,” katanya dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Kamis.

Sri Mulyani merinci penyerapan belanja APBD hingga kuartal III tahun ini masih rendah yakni baru mampu terserap sebesar Rp575,45 triliun atau 53,3 persen dari pagu Rp1.080,71 triliun sehingga terdapat tersisa anggaran Rp505 triliun.

Sementara untuk realisasi penyerapan belanja APBN hingga kuartal III tercatat Rp1.211,4 triliun atau 61,3 persen dari target Rp1.975,2 triliun sehingga masih terdapat sisa sebesar Rp764,4 triliun pada kuartal IV.

Di sisi lain, ia menuturkan optimalisasi penyerapan sisa anggaran sekitar Rp1.200 triliun tersebut tetap akan bergantung oleh seluruh kementerian/lembaga (K/L) serta pemerintah daerah (pemda).

Baca juga: Sri Mulyani: APBN sudah lakukan tugas luar biasa atasi dampak COVID-19

“Yang tentu tergantung pada kecepatan penyerapan dan penggunaannya dari sisi seluruh K/L maupun pemda,” ujarnya.

Meski demikian, Sri Mulyani tetap optimis bahwa sisa anggaran itu mampu menjaga momentum pemulihan kuartal IV setelah pada kuartal III masih mengalami tekanan yang realisasinya di zona negatif yaitu minus 3,49 persen.

“Dengan dana sebesar itu kita harapkan pada kuartal IV momentum pemulihan tetap bisa terjaga karena seperti kita lihat kuartal III ungkitan yang berasal dari belanja pemerintah sangat menentukan turn around dari perekonomian kita,” jelasnya.

Baca juga: Menkeu: Realisasi anggaran pemulihan ekonomi capai Rp376,17 triliun
 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020