Enam desa di Kabupaten Buleleng Provinsi Bali meraih tropi Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Tropi ini membuktikan bahwa desa-desa di Buleleng telah berupaya menjaga dan melestarikan lingkungan,” kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana setelah menyerahkan tropi tersebut kepada perwakilan desa penerima di Singaraja, Selasa.
Dari enam desa itu satu desa yakni Desa Bukti di Kecamatan Kubutambahan meraih Proklim Lestari yang merupakan tropi satu-satunya di Bali.
Baca juga: Pemkab-Kodim Buleleng tanam 700 pohon untuk hutan desa
Lima desa lagi meraih penghargaan Proklim Utama yakni Desa Penuktukan (Kecamatan Tejakula), Desa Lemukih (Kecamatan Sawan), Desa Panji (Kecamatan Sukasada), Desa Tigawasa (Kecamatan Banjar) dan Desa Kedis (Kecamatan Busungbiu).
Bupati Agus Suradnyana menjelaskan capaian dan penghargaan skala nasional yang diraih menjadi kebanggaan Buleleng dan sangat diapresiasi oleh Pemerintah.
Baca juga: Buleleng utamakan pelestarian alam dalam "master plan" Danau Buyan
“Apalagi penghargaan Proklim Lestari diraih Desa Bukti yang menjadi satu-satunya di Bali,” kata Bupati Suradnyana.
Proklim KLHK adalah program untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat guna melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Tercatat, Desa Bukti menjadi salah satu dari enam desa/lokasi di seluruh Indonesia yang menerima tropi Proklim Lestari dan juga merupakan lokasi Proklim yang pertama di Bali yang mendapatkannya.
Baca juga: Bupati Buleleng uji coba eco enzym untuk jernihkan air sungai
Sebelumnya, sejak tahun 2012 Pemkab Buleleng telah mengusulkan sebanyak 26 lokasi Proklim. Tiga desa mendapatkan penghargaan Proklim Utama yaitu Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada (tahun 2012), Desa Bukti Kecamatan Kubutambahan (tahun 2016), dan Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak (tahun 2018).
"Lingkungan di Buleleng sangat luar biasa telah banyak menerima penghargaan. Pengakuan secara nasional yang diraih Bukti ini menunjukkan bahwa kita sudah menghargai upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga lingkungan agar iklim terjaga sudah berjalan dengan baik," kata Bupati Suradnyana.
Sementara itu, Perbekel (Kepala Desa) Bukti Gede Wardana mengatakan bahwa capaian yang diproleh ini berkat kerja keras dan usaha bersama dari seluruh masyarakat Desa Bukti. Sebelumnya, pada tahun 2016, Desa Bukti mendapatkan Tropy Proklim Utama.
"Sekarang, Desa Bukti telah memenuhi target untuk meraih juara pertama tingkat nasional berkat kerja keras seluruhnya," katanya.
Baca juga: RI-UNIDO bekerja sama kembangkan kawasan industri berwawasan lingkungan
Terkait inovasi baru, Wardana mengatakan ia bersama jajaran perangkat desa akan terus berinovasi dan mempertahankan juara yang telah diraih. Tidak berhenti sampai di tingkat nasional saja, bahkan Bukti siap jika suatu saat akan bersaing sampai ditingkat internasional.
"Salah satunya, saat ini kita sedang mencoba menanam Pisang Cavendish seluas tiga hektar yang sebelumnya merupakan lahan kering dan berhasil untuk kita dikembangkan," kata Wardana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Tropi ini membuktikan bahwa desa-desa di Buleleng telah berupaya menjaga dan melestarikan lingkungan,” kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana setelah menyerahkan tropi tersebut kepada perwakilan desa penerima di Singaraja, Selasa.
Dari enam desa itu satu desa yakni Desa Bukti di Kecamatan Kubutambahan meraih Proklim Lestari yang merupakan tropi satu-satunya di Bali.
Baca juga: Pemkab-Kodim Buleleng tanam 700 pohon untuk hutan desa
Lima desa lagi meraih penghargaan Proklim Utama yakni Desa Penuktukan (Kecamatan Tejakula), Desa Lemukih (Kecamatan Sawan), Desa Panji (Kecamatan Sukasada), Desa Tigawasa (Kecamatan Banjar) dan Desa Kedis (Kecamatan Busungbiu).
Bupati Agus Suradnyana menjelaskan capaian dan penghargaan skala nasional yang diraih menjadi kebanggaan Buleleng dan sangat diapresiasi oleh Pemerintah.
Baca juga: Buleleng utamakan pelestarian alam dalam "master plan" Danau Buyan
“Apalagi penghargaan Proklim Lestari diraih Desa Bukti yang menjadi satu-satunya di Bali,” kata Bupati Suradnyana.
Proklim KLHK adalah program untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat guna melakukan penguatan kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Tercatat, Desa Bukti menjadi salah satu dari enam desa/lokasi di seluruh Indonesia yang menerima tropi Proklim Lestari dan juga merupakan lokasi Proklim yang pertama di Bali yang mendapatkannya.
Baca juga: Bupati Buleleng uji coba eco enzym untuk jernihkan air sungai
Sebelumnya, sejak tahun 2012 Pemkab Buleleng telah mengusulkan sebanyak 26 lokasi Proklim. Tiga desa mendapatkan penghargaan Proklim Utama yaitu Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada (tahun 2012), Desa Bukti Kecamatan Kubutambahan (tahun 2016), dan Desa Pemuteran Kecamatan Gerokgak (tahun 2018).
"Lingkungan di Buleleng sangat luar biasa telah banyak menerima penghargaan. Pengakuan secara nasional yang diraih Bukti ini menunjukkan bahwa kita sudah menghargai upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga lingkungan agar iklim terjaga sudah berjalan dengan baik," kata Bupati Suradnyana.
Sementara itu, Perbekel (Kepala Desa) Bukti Gede Wardana mengatakan bahwa capaian yang diproleh ini berkat kerja keras dan usaha bersama dari seluruh masyarakat Desa Bukti. Sebelumnya, pada tahun 2016, Desa Bukti mendapatkan Tropy Proklim Utama.
"Sekarang, Desa Bukti telah memenuhi target untuk meraih juara pertama tingkat nasional berkat kerja keras seluruhnya," katanya.
Baca juga: RI-UNIDO bekerja sama kembangkan kawasan industri berwawasan lingkungan
Terkait inovasi baru, Wardana mengatakan ia bersama jajaran perangkat desa akan terus berinovasi dan mempertahankan juara yang telah diraih. Tidak berhenti sampai di tingkat nasional saja, bahkan Bukti siap jika suatu saat akan bersaing sampai ditingkat internasional.
"Salah satunya, saat ini kita sedang mencoba menanam Pisang Cavendish seluas tiga hektar yang sebelumnya merupakan lahan kering dan berhasil untuk kita dikembangkan," kata Wardana.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020