Pemkab bersama Polres Buleleng menyiapkan pasukan tanggap bencana ditandai dengan Apel Pergelaran Sarana dan Prasarana (Sarpras) dan Gelar Pasukan Kesiapan Penanggulangan Bencana Alam Kabupaten Buleleng di Taman Kota Singaraja.
“Dalam upaya penanggulangan bencana, semua pihak dituntut untuk mengerti situasi sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana, dan setelah terjadi bencana,” kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat memimpin apel di Taman Kota Singaraja, Selasa..
Apel ini diikuti dihadiri oleh Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra,Sp.OG, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna,SH, Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa, Kajari Buleleng I Putu Gede Astawa,SH., Rektor Undiksha Prof. Dr. I Nyoman Jampel,M.Pd dan Perwakilan Kodim 1609 Buleleng. Di dalam barisan terdapat personel Polres Buleleng, personel TNI, Satpol PP, BPBD, Basarnas, Pemadam Kebakaran, Dishub Buleleng, Sat Pol Air, Dinas Kesehatan, dan seluruh instansi terkait.
Bupati Buleleng menyempatkan diri melakukan pengecekan kesiapan pasukan, kelengkapan sarana dan prasarana penanganan bencana alam. Selain itu, Bupati Suradnyana juga menyerahkan bantuan masker secara simbolis kepada seluruh Kecamatan, dan Desa Adat dengan total jumlah 184 ribu masker.
Baca juga: Pemkab-Kodim Buleleng tanam 700 pohon untuk hutan desa
Bupati Suradnyana menegaskan, sebagai petugas sudah seharusnya siap siaga tanggap bencana dan all out untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.
“Apel ini diselenggarakan untuk mengetahui kesiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di Buleleng. Mulai dari kesiapan personel, saran dan prasarana (Sarpras) serta dukungan logistik dan lainnya,” kata Bupati.
Selain itu, lanjut Bupati, apel juga dilaksanakan untuk menyinergikan seluruh stakeholder, Pemda, Polri, TNI, Basarnas, BPBD agar kita lebih tanggap terhadap bencana yang lebih pada antisipasi,” jelas Bupati Suradnyana saat ditemui setelah memimpin Apel.
“Dengan apel ini artinya seluruh instansi terkait sudah siap untuk menghadapi dan menanggulangi jika terjadi bencana di Buleleng karena kita setiap tahun memang harus selalu waspada, sehingga nantinya masyarakat tidak terlalu berat menyelesaikan persoalannya jika terjadi bencana,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
“Dalam upaya penanggulangan bencana, semua pihak dituntut untuk mengerti situasi sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana, dan setelah terjadi bencana,” kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat memimpin apel di Taman Kota Singaraja, Selasa..
Apel ini diikuti dihadiri oleh Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra,Sp.OG, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna,SH, Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa, Kajari Buleleng I Putu Gede Astawa,SH., Rektor Undiksha Prof. Dr. I Nyoman Jampel,M.Pd dan Perwakilan Kodim 1609 Buleleng. Di dalam barisan terdapat personel Polres Buleleng, personel TNI, Satpol PP, BPBD, Basarnas, Pemadam Kebakaran, Dishub Buleleng, Sat Pol Air, Dinas Kesehatan, dan seluruh instansi terkait.
Bupati Buleleng menyempatkan diri melakukan pengecekan kesiapan pasukan, kelengkapan sarana dan prasarana penanganan bencana alam. Selain itu, Bupati Suradnyana juga menyerahkan bantuan masker secara simbolis kepada seluruh Kecamatan, dan Desa Adat dengan total jumlah 184 ribu masker.
Baca juga: Pemkab-Kodim Buleleng tanam 700 pohon untuk hutan desa
Bupati Suradnyana menegaskan, sebagai petugas sudah seharusnya siap siaga tanggap bencana dan all out untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.
“Apel ini diselenggarakan untuk mengetahui kesiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di Buleleng. Mulai dari kesiapan personel, saran dan prasarana (Sarpras) serta dukungan logistik dan lainnya,” kata Bupati.
Selain itu, lanjut Bupati, apel juga dilaksanakan untuk menyinergikan seluruh stakeholder, Pemda, Polri, TNI, Basarnas, BPBD agar kita lebih tanggap terhadap bencana yang lebih pada antisipasi,” jelas Bupati Suradnyana saat ditemui setelah memimpin Apel.
“Dengan apel ini artinya seluruh instansi terkait sudah siap untuk menghadapi dan menanggulangi jika terjadi bencana di Buleleng karena kita setiap tahun memang harus selalu waspada, sehingga nantinya masyarakat tidak terlalu berat menyelesaikan persoalannya jika terjadi bencana,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020