Pemerintah Kabupaten Badung, Provinsi Bali mengapresiasi dan mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk restorasi terumbu karang atau Taman Terumbu Karang Indonesia (ICRG) di wilayah tersebut sebagai upaya pemerintah dalam mengurangi dampak ekonomi COVID-19, khususnya di Bali, yang sebelumnya bergantung pada sektor pariwisata.
"Kami tentu bersyukur Program PEN ini diluncurkan di Bali dan Badung pada khususnya. Ini kehormatan bagi masyarakat Kabupaten Badung dan kami akan jaga dan laksanakan dengan baik," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Wayan Adi Arnawa melalui Humas Pemkab Badung yang diterima di Mangupura, Sabtu.
Ia mengatakan, dengan pelaksanaan Program PEN restorasi terumbu karang tersebut potensi kelautan di Kabupaten Badung dapat dikelola secara baik dengan dukungan pemerintah pusat.
"Tentu juga akan kami kembangkan ke depannya agar pariwisata di Kabupaten Badung benar-benar menjadi satu kesatuan dengan pertanian, kelautan dan sektor strategis lainnya," kata Wayan Adi Arnawa .
Pemerintah pusat sebelumnya telah meluncurkan Program PEN padat karya melalui restorasi terumbu karang atau ICRG yang dilakukan di lima lokasi di Bali, yakni Pantai Sanur, Pantai Nusa Dua, Pantai Pandawa, Pantai Serangan, dan Buleleng, yang akan meliputi areal seluas 50 hektare.
Baca juga: KKP-BPD Bali salurkan dana upah tenaga kerja program kebun terumbu karang
Sementara itu, pada kegiatan sosialisasi Program PEN Padat Karya melalui restorasi terumbu karang di Pantai Pandawa, Badung, Jumat (30/10) 2020 Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjelaskan pembangunan Taman Terumbu Karang Indonesia akan menggunakan anggaran APBN KKP sebesar Rp111,2 miliar dengan melibatkan 11.327 orang.
"Pembangunan ICRG akan melibatkan organisasi masyarakat yang memiliki kompetensi profesional di bidang restorasi karang dan masyarakat terdampak pandemi baik pelaku usaha wisata, hotel, pemandu wisata dan masyarakat pesisir lainnya," katanya.
Menurut dia program itu juga menyerap ribuan tenaga kerja dari berbagai level dan sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperbaiki ekosistem laut melalui restorasi terumbu karang sehingga upaya perbaikan ekonomi dan pemulihan ekosistem laut berjalan seiring.
Menteri KKP memastikan dalam pengembangannya ICRG akan berbasis pada kajian riset yang dilakukan bersama LIPI dan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan serta Lembaga Marine Technology Cooperation Research Center yang merupakan lembaga riset Internasional yang diprakarsai oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melalui Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim dengan Kementerian Samudera dan Perikanan Korea dan juga kalangan akademisi di Bali.
"Program pengelolaan kawasan bisa dipadukan dengan program KKP lainnya yaitu desa wisata bahari agar masyarakat memperoleh nilai tambah ekonomi dari pemanfaatan jasa laut. ICRG awalan untuk kita bangkitkan ekonomi riil, ekonomi perikanan, ekonomi kelautan di Provinsi Bali," demikian Edhy Prabowo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kami tentu bersyukur Program PEN ini diluncurkan di Bali dan Badung pada khususnya. Ini kehormatan bagi masyarakat Kabupaten Badung dan kami akan jaga dan laksanakan dengan baik," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Wayan Adi Arnawa melalui Humas Pemkab Badung yang diterima di Mangupura, Sabtu.
Ia mengatakan, dengan pelaksanaan Program PEN restorasi terumbu karang tersebut potensi kelautan di Kabupaten Badung dapat dikelola secara baik dengan dukungan pemerintah pusat.
"Tentu juga akan kami kembangkan ke depannya agar pariwisata di Kabupaten Badung benar-benar menjadi satu kesatuan dengan pertanian, kelautan dan sektor strategis lainnya," kata Wayan Adi Arnawa .
Pemerintah pusat sebelumnya telah meluncurkan Program PEN padat karya melalui restorasi terumbu karang atau ICRG yang dilakukan di lima lokasi di Bali, yakni Pantai Sanur, Pantai Nusa Dua, Pantai Pandawa, Pantai Serangan, dan Buleleng, yang akan meliputi areal seluas 50 hektare.
Baca juga: KKP-BPD Bali salurkan dana upah tenaga kerja program kebun terumbu karang
Sementara itu, pada kegiatan sosialisasi Program PEN Padat Karya melalui restorasi terumbu karang di Pantai Pandawa, Badung, Jumat (30/10) 2020 Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjelaskan pembangunan Taman Terumbu Karang Indonesia akan menggunakan anggaran APBN KKP sebesar Rp111,2 miliar dengan melibatkan 11.327 orang.
"Pembangunan ICRG akan melibatkan organisasi masyarakat yang memiliki kompetensi profesional di bidang restorasi karang dan masyarakat terdampak pandemi baik pelaku usaha wisata, hotel, pemandu wisata dan masyarakat pesisir lainnya," katanya.
Menurut dia program itu juga menyerap ribuan tenaga kerja dari berbagai level dan sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperbaiki ekosistem laut melalui restorasi terumbu karang sehingga upaya perbaikan ekonomi dan pemulihan ekosistem laut berjalan seiring.
Menteri KKP memastikan dalam pengembangannya ICRG akan berbasis pada kajian riset yang dilakukan bersama LIPI dan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan serta Lembaga Marine Technology Cooperation Research Center yang merupakan lembaga riset Internasional yang diprakarsai oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melalui Deputi Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim dengan Kementerian Samudera dan Perikanan Korea dan juga kalangan akademisi di Bali.
"Program pengelolaan kawasan bisa dipadukan dengan program KKP lainnya yaitu desa wisata bahari agar masyarakat memperoleh nilai tambah ekonomi dari pemanfaatan jasa laut. ICRG awalan untuk kita bangkitkan ekonomi riil, ekonomi perikanan, ekonomi kelautan di Provinsi Bali," demikian Edhy Prabowo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020