Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menjadi tempat pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Bidang dalam penerimaan CPNS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan formasi tahun anggaran 2019.
"Kami diminta Badan Kepegawaian Negara untuk menyediakan lokasi pelaksanaan tes SKB CPNS pada 22, 23 dan 29 September 2020," kata Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ISI Denpasar Drs I Gusti Ngurah Seramasara, MHum, di sela pelaksanaan SKB CPNS tersebut di Denpasar, Selasa.
Tanggal 22 dan 23 September dilaksanakan SKB CPNS untuk materi wawancara dan "micro teaching", sedangkan pada 29 September untuk materi tertulis.
Baca juga: ISI Denpasar buka tahapan pemilihan rektor periode 2021-2025
"Semua soal disediakan oleh BKN, kami hanya memfasilitasi lokasi supaya peserta bisa memilih tempat yang dekat untuk melakukan SKB," ujar Seramasara yang juga Ketua Pelaksana Panitia Seleksi Pengadaan CPNS di lingkungan ISI Denpasar itu.
Sementara itu, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar yang juga tim SKB wawancara, Dr I Komang Sudirga SSn, MHum, mengatakan dirinya mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai lima orang peserta dari total peserta 15 orang.
Peserta yang mengikuti seleksi wawancara, tiga orang diantaranya dari luar Bali, yakni dari Blitar, Yogyakarta dan Lampung. Sedangkan dua orang sisanya yang melamar untuk formasi di Program Studi Karawitan merupakan peserta dari Bali.
"Mengenai materi wawancara, di antaranya menyangkut inovasi, integritas, kesetiaan pada NKRI dan pandangan terhadap isu yang hangat di masyarakat maupun komitmen terhadap posisi yang dilamar," ucapnya.
Sudirga mengatakan secara umum kemampuan peserta dalam tes wawancara cukup mumpuni. "Penampilan dan kemampuan sangat lugas dan bisa menunjukkan calon ASN yang siap jadi dosen," ujarnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM.
Baca juga: ISI Denpasar buat kartun "Tumpah Rasa COVID-19" untuk tebarkan semangat
Demikian juga untuk pelamar formasi Prodi Karawitan, juga tak hanya memiliki kemampuan teknis dalam bidangnya, termasuk juga kemampuan dalam penggunaan teknologi.
Sedangkan I Kadek Puriartha, SSn, MSn dari Tim Seleksi Kompetensi Bidang microteaching mengatakan kriteria penilaian menyangkut kemampuan komunikasi yang baik, sopan, dan intonasi jelas.
Selain itu, ketegasan dalam proses belajar mengajar juga yang utama. "Terkait penggunaan alat bantu, apakah sudah mahir atau tidak? Kemudian mengenai wawasan terhadap akademik dan ilmu yang diembannya serta kemampuan dalam berbahasa Inggris," ujar Puriartha sembari mengatakan peserta tes "microteaching" ada 13 orang.
Sementara itu, terkait dengan peserta SKB CPNS yang mengikuti seleksi dengan sistem Computer Based Test (CBT), dari 70 orang yang seharusnya mengikuti tes, empat orang diantaranya tidak hadir.
Ida Ayu, Salah satu peserta SKB CPNS menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih karena ISI Denpasar sudah menyediakan ruangan dan sarana komputer yang memadai untuk pelaksanaan SKB CPNS.
Demikian juga pelaksanaan protokol kesehatan sudah dilakukan secara ketat, mulai dari proses saat baru tiba di lokasi, di ruang tunggu, hingga jarak kursi antarpeserta.
"Para petugas di ISI Denpasar juga sudah menggunakan alat pelindung diri yang lengkap berupa sarung tangan, masker, dan face shield," kata Ida Ayu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Kami diminta Badan Kepegawaian Negara untuk menyediakan lokasi pelaksanaan tes SKB CPNS pada 22, 23 dan 29 September 2020," kata Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ISI Denpasar Drs I Gusti Ngurah Seramasara, MHum, di sela pelaksanaan SKB CPNS tersebut di Denpasar, Selasa.
Tanggal 22 dan 23 September dilaksanakan SKB CPNS untuk materi wawancara dan "micro teaching", sedangkan pada 29 September untuk materi tertulis.
Baca juga: ISI Denpasar buka tahapan pemilihan rektor periode 2021-2025
"Semua soal disediakan oleh BKN, kami hanya memfasilitasi lokasi supaya peserta bisa memilih tempat yang dekat untuk melakukan SKB," ujar Seramasara yang juga Ketua Pelaksana Panitia Seleksi Pengadaan CPNS di lingkungan ISI Denpasar itu.
Sementara itu, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar yang juga tim SKB wawancara, Dr I Komang Sudirga SSn, MHum, mengatakan dirinya mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai lima orang peserta dari total peserta 15 orang.
Peserta yang mengikuti seleksi wawancara, tiga orang diantaranya dari luar Bali, yakni dari Blitar, Yogyakarta dan Lampung. Sedangkan dua orang sisanya yang melamar untuk formasi di Program Studi Karawitan merupakan peserta dari Bali.
"Mengenai materi wawancara, di antaranya menyangkut inovasi, integritas, kesetiaan pada NKRI dan pandangan terhadap isu yang hangat di masyarakat maupun komitmen terhadap posisi yang dilamar," ucapnya.
Sudirga mengatakan secara umum kemampuan peserta dalam tes wawancara cukup mumpuni. "Penampilan dan kemampuan sangat lugas dan bisa menunjukkan calon ASN yang siap jadi dosen," ujarnya didampingi Humas ISI Denpasar I Gede Eko Jaya Utama, SE, MM.
Baca juga: ISI Denpasar buat kartun "Tumpah Rasa COVID-19" untuk tebarkan semangat
Demikian juga untuk pelamar formasi Prodi Karawitan, juga tak hanya memiliki kemampuan teknis dalam bidangnya, termasuk juga kemampuan dalam penggunaan teknologi.
Sedangkan I Kadek Puriartha, SSn, MSn dari Tim Seleksi Kompetensi Bidang microteaching mengatakan kriteria penilaian menyangkut kemampuan komunikasi yang baik, sopan, dan intonasi jelas.
Selain itu, ketegasan dalam proses belajar mengajar juga yang utama. "Terkait penggunaan alat bantu, apakah sudah mahir atau tidak? Kemudian mengenai wawasan terhadap akademik dan ilmu yang diembannya serta kemampuan dalam berbahasa Inggris," ujar Puriartha sembari mengatakan peserta tes "microteaching" ada 13 orang.
Sementara itu, terkait dengan peserta SKB CPNS yang mengikuti seleksi dengan sistem Computer Based Test (CBT), dari 70 orang yang seharusnya mengikuti tes, empat orang diantaranya tidak hadir.
Ida Ayu, Salah satu peserta SKB CPNS menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih karena ISI Denpasar sudah menyediakan ruangan dan sarana komputer yang memadai untuk pelaksanaan SKB CPNS.
Demikian juga pelaksanaan protokol kesehatan sudah dilakukan secara ketat, mulai dari proses saat baru tiba di lokasi, di ruang tunggu, hingga jarak kursi antarpeserta.
"Para petugas di ISI Denpasar juga sudah menggunakan alat pelindung diri yang lengkap berupa sarung tangan, masker, dan face shield," kata Ida Ayu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020