Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali, menerima hibah aset barang milik negara (BMN) berupa jaringan air minum dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Bali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kepala Sub Bagian Umum dan Tata Usaha Balai PPW Bali Ni Made Dwi Sulistia Budiari di Singaraja, Buleleng, Senin, menjelaskan BMN yang diserahkan adalah jaringan induk berukuran sedang di Dusun Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan dan di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula senilai Rp17 miliar. Prosesnya saat ini sudah diselesaikan di Kementerian PUPR.

"Ini sebenarnya proyek 2014-2017. Namun, proses administrasinya baru selesai tahun ini. Jaringan tersebut sudah dimanfaatkan oleh desa dan Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng," kata Dwi Sulistia Budiari setelah penandatanganan berita acara aerah terima BMN di Kantor Bupati Buleleng.

Acara serah terima dihadiri Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng Made Lestariana dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng Putu Adiptha Eka Putra.

Dwi Sulistia mengatakan dengan diserahterimakan BMN ini, diharapkan proyek infrastruktur, yang dikerjakan pemerintah pusat dan diserahkan ke pemerintah daerah ini, dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat desa.

Artinya, pelayanan air minum bisa diberikan secara maksimal untuk masyarakat.

"Nantinya, bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat di daerah, sehingga kementerian sudah menjalankan fungsinya dengan baik demi kesejahteraan masyarakat," katanya.

Baca juga: BUMN PP mulai bangun Bendungan Tamblang di Bali

Sementara itu, Made Lestariana mengungkapkan aset yang diserahkan adalah jaringan induk perpipaan hasil pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Air Sanih.

Aset BMN yang dihibahkan dimanfaatkan untuk pelanggan di Desa Kubutambahan dan Desa Bungkulan.

"Aset BMN ini berkaitan dengan pelayanan Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng kepada masyarakat," ungkapnya.

Aset BMN ini direncanakan melayani sekitar 5.000 pelanggan, baik untuk pelanggan yang sudah ada, maupun pelanggan tambahan.

Saat ini, sudah ada sekitar 4.000-an lebih pelanggan dan akan ditambah 500 lagi dengan jaringan induk perpipaan hasil hibah BMN ini.

"Penambahan akan dilakukan dalam waktu setahun," ujarnya.

Disinggung mengenai debit air, Lestariana menambahkan aset BMN berupa jaringan induk ini merupakan pengembangan dari SPAM Mata Air Sanih 2 dengan kapasitas 125 liter per detik.

Dengan reservoir induk yang ada di Desa Bulian dan reservoir distribusi atau pembagi yang ada di enam desa, salah satunya ada di Desa Kubutambahan dan Desa Bungkulan.

"Yang dikembangkan adalah jaringan dengan reservoir di Desa Kubutambahan dan Desa Bungkulan," katanya.

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020