PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi di Indonesia mulai membangun salah satu Proyek Strategis Nasional, Bendungan Tamblang di Bali yang akan bermanfaat memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat di empat desa.
Siaran pers PT PP yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan dalam acara groundbreaking tersebut turut dihadiri oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Kementerian PUPR Maryadi, Gubernur Bali I Wayan Koster, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, SVP Divisi Infrastruktur 2 Pande Ketut, serta GM Divisi Infrastruktur 2 Apri Setiawan.
Pembangunan Bendungan Tamblang yang berlokasi di Desa Sawan dan Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, ini memiliki nilai proyek sebesar Rp769 miliar di mana pembiayaan proyek pembangunan tersebut bersumber dari APBN.
Baca juga: Gubernur Koster letakkan batu pertama Bendungan Tamblang-Buleleng
Proyek yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Bali Kementerian PUPR dikerjakan dengan masa pelaksanaan proyek 48 bulan secara multiyears.
Luas lahan yang diperuntukkan bagi pembangunan bendungan Tamblang mencapai 59,79 hektare yang tersebar di empat desa, yaitu Desa Sawan seluas 38,58 hektare, Desa Bila seluas 12,22 hektare, Desa Bontihing seluas 6,49 hektare dan Desa Bebetin seluas 1,48 hektare.
Proyek bendungan ini dikerjakan oleh Perseroan bersama dengan PT Adi Jaya yang dituangkan dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).
Manfaat dari pembangunan proyek Bendungan Tamblang ini antara lain memenuhi kebutuhan irigasi di Ungkulan seluas 588 hektare dan dapat menjadi pengendali banjir dengan retensi 0,4%-0,5% terhadap puncak banjir.
Manfaat lainnya dari kehadiran bendungan tersebut, yaitu menjadi penyedia air baku sebesar 510 liter per detik untuk kebutuhan Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Sawan. Selain itu, dengan dibangunnya Bendungan Tamblang dapat bermanfaat menjadi kawasan wisata air yang dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar bendungan.
Proyek bendungan ini ditargetkan dapat rampung pada 2022 dan dapat digunakan untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH)sebesar 0,538 MW (2x269 kwh).
"Bendungan Tamblang didesain memiliki kapasitas tampungan sekitar 7,6 juta meter kubik dengan tinggi bendungan dari dasar sungai mencapai 68 meter," kata Direktur Utama PT PP Novel Arsyad.
Baca juga: Bendungan tamblang Buleleng segera dibangun
Proyek pembangunan Bendungan Tamblang merupakan salah satu dari 65 bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan menjadi salah satu prioritas dari Program Nawa Cita Presiden Joko Widodo.
Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh Perseroan, antara lain pekerjaan persiapan, pekerjaan galian jalan masuk dan inspeksi, pekerjaan jalan masuk (access road), pekerjaan jalan inspeksi, pekerjaan terowongan pengelak, pekerjaan bendungan utama, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan pengambilan, pekerjaan hidromekanikal, serta pekerjaan bangunan fasilitas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Siaran pers PT PP yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan dalam acara groundbreaking tersebut turut dihadiri oleh Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida Kementerian PUPR Maryadi, Gubernur Bali I Wayan Koster, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, SVP Divisi Infrastruktur 2 Pande Ketut, serta GM Divisi Infrastruktur 2 Apri Setiawan.
Pembangunan Bendungan Tamblang yang berlokasi di Desa Sawan dan Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, ini memiliki nilai proyek sebesar Rp769 miliar di mana pembiayaan proyek pembangunan tersebut bersumber dari APBN.
Baca juga: Gubernur Koster letakkan batu pertama Bendungan Tamblang-Buleleng
Proyek yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Bali Kementerian PUPR dikerjakan dengan masa pelaksanaan proyek 48 bulan secara multiyears.
Luas lahan yang diperuntukkan bagi pembangunan bendungan Tamblang mencapai 59,79 hektare yang tersebar di empat desa, yaitu Desa Sawan seluas 38,58 hektare, Desa Bila seluas 12,22 hektare, Desa Bontihing seluas 6,49 hektare dan Desa Bebetin seluas 1,48 hektare.
Proyek bendungan ini dikerjakan oleh Perseroan bersama dengan PT Adi Jaya yang dituangkan dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).
Manfaat dari pembangunan proyek Bendungan Tamblang ini antara lain memenuhi kebutuhan irigasi di Ungkulan seluas 588 hektare dan dapat menjadi pengendali banjir dengan retensi 0,4%-0,5% terhadap puncak banjir.
Manfaat lainnya dari kehadiran bendungan tersebut, yaitu menjadi penyedia air baku sebesar 510 liter per detik untuk kebutuhan Kecamatan Kubutambahan dan Kecamatan Sawan. Selain itu, dengan dibangunnya Bendungan Tamblang dapat bermanfaat menjadi kawasan wisata air yang dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar bendungan.
Proyek bendungan ini ditargetkan dapat rampung pada 2022 dan dapat digunakan untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH)sebesar 0,538 MW (2x269 kwh).
"Bendungan Tamblang didesain memiliki kapasitas tampungan sekitar 7,6 juta meter kubik dengan tinggi bendungan dari dasar sungai mencapai 68 meter," kata Direktur Utama PT PP Novel Arsyad.
Baca juga: Bendungan tamblang Buleleng segera dibangun
Proyek pembangunan Bendungan Tamblang merupakan salah satu dari 65 bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan menjadi salah satu prioritas dari Program Nawa Cita Presiden Joko Widodo.
Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan oleh Perseroan, antara lain pekerjaan persiapan, pekerjaan galian jalan masuk dan inspeksi, pekerjaan jalan masuk (access road), pekerjaan jalan inspeksi, pekerjaan terowongan pengelak, pekerjaan bendungan utama, pekerjaan bangunan pelimpah, pekerjaan bangunan pengambilan, pekerjaan hidromekanikal, serta pekerjaan bangunan fasilitas.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020