Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pertanian tahun 2012 memberikan dana untuk pengembangan perkebunan di Bali hanya sebesar Rp7,6 miliar, jauh menurun dibandingkan tahun 2011 yang mencapai Rp19,8 miliar.
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana di Denpasar, Sabtu, meski menurun namun pihaknya berusaha memanfaatkannya secara baik, dengan harapan dapat meraih hasil yang maksimal.
Untuk pengembangan perkebunan, tambah Dewa Buana, selain memperoleh dana dari pusat, pihaknya juga mendapatkan alokasi anggaran Rp7 miliar dari APBD.
"Dana yang kita peroleh itu, di antaranya untuk pemeliharaan kebun induk kopi arabika seluas dua hektare di Desa Kerta, Kabupaten Gianyar," ujarnya.
Dewa Buana menjelaskan, selain itu digunakan untuk intensifikasi kebun kakau seluas 300 hektare di Kabupaten Jembrana dan Tabanan.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Menurut Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali I Dewa Made Buana di Denpasar, Sabtu, meski menurun namun pihaknya berusaha memanfaatkannya secara baik, dengan harapan dapat meraih hasil yang maksimal.
Untuk pengembangan perkebunan, tambah Dewa Buana, selain memperoleh dana dari pusat, pihaknya juga mendapatkan alokasi anggaran Rp7 miliar dari APBD.
"Dana yang kita peroleh itu, di antaranya untuk pemeliharaan kebun induk kopi arabika seluas dua hektare di Desa Kerta, Kabupaten Gianyar," ujarnya.
Dewa Buana menjelaskan, selain itu digunakan untuk intensifikasi kebun kakau seluas 300 hektare di Kabupaten Jembrana dan Tabanan.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012