Wali Kota Denpasar, Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra bersama istrinya Ida Ayu Selly melakukan panen perdana program ketahanan pangan pekarangan di rumah kediamannya yang ditanam selama masa pandemi COVID-19.

"Sudah banyak warga yang melakukan penanaman di pekarangan rumahnya. Saya juga sudah lakukan sejak terjadinya pandemi yang saya beri nama 'Ketahanan Pangan Karang Alit (Tapakara)', sehingga selain mengurangi biaya, juga mutu tanaman sayuran terjamin kualitasnya," kata Wali Kota Rai Mantra di Denpasar, Kamis.

Adapun tanaman yang dipanen Wali Kota Rai Mantra bersama istrinya, yakni jenis sayur hijau, pok coy, tomat dan labu. Rai Mantra menjelaskan bahwa di masa pandemi COVID-19 saat ini memberikan dampak serius bagi perekonomian dan kesehatan masyarakat. Karenanya, kemandirian pangan penting untuk diciptakan minimal dalam skala keluarga.

Sementara Selly Dharmawijaya Mantra yang juga selaku istri dan Ketua TP. PKK Kota Denpasar mengajak seluruh elemen PKK dan masyarakat Kota Denpasar untuk mulai menanam dan menerapkan Ketahanan Pangan Keluarga. Caranya pun sangat sederhana, dimana jika ada lahan yang kosong, dapat langsung dimanfaatkan dan ditanami aneka sayuran. Namun jika tidak, dapat menggunakan pot atau media lainnya.

Baca juga: Pakar pertanian Dwijendra dorong hadirnya gudang pangan di Bali

Selly Mantra mengatakan dengan adanya inovasi seperti ini tentu sangat membantu Pemkot Denpasar dan masyarakat dalam pemenuhan bahan pangan. Kegiatan seperti ini dapat mendorong masyarakat terutama ibu- ibu PKK di Kota Denpasar untuk memanfaatkan lahan yang berada di pekarangan secara maksimal.

"Meskipun tak terlalu luas, berbagai upaya dapat dilaksanakan, baik dengan menanam langsung, menggunakan hidroponik, atau dengan media pot yang hasil panennya begitu luar biasa. Dengan melakukan urban farming atau sistem pertanian perkotaan di rumah masing-masing akan memperkuat ketahanan pangan keluarga," ujar Selly Mantra

Lebih lanjut dikatakan, Selly Mantra, untuk jenis tanaman sayur hijau dan pok coy, mulai tanam sampai panen hanya memerlukan waktu 21 hari. Selain itu, perawatan pun sangat sederhana dengan rutin penyiraman dan pemupukan. "Mari bersama-sama menciptakan ketahanan pangan dari tingkat rumah tangga. Sehingga dalam masa pandemi kesehatan dan kebutuhan pangan agar tercukupi," ujarnya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020