Pemerintah Provinsi Bali mendukung deklarasi "Membangun Budaya Membaca untuk Indonesia Cerdas dan Indonesia Maju" yang dilaksanakan dalam Pameran Buku dan Literasi, di Badung.

Pameran Buku dan Literasi ini diselenggarakan oleh Duta Bahasa Bali menggandeng media online/daring Atnews, yang didukung oleh Monumen Perjuangan Bangsal, Balai Bahasa Bali dan DHD Angkatan 45 Bali.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga I Ketut Sudarma mengajak masyarakat untuk melek informasi, tanggap dan cerdas terhadap situasi dan kondisi pembangunan di Bali.

"Ini sungguh sebuah bentuk partisipasi publik untuk menguatkan entitas krama Bali unggul," ucapnya  dalam keterangan pers yang diterima ANTARA, Sabtu.

Dia juga mengemukakan kegiatan itu searah dengan visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali, dengan misi mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi yaitu berkualitas dan berintergritas, bermutu, profesional dan bermoral serta memiliki jati diri yang kokoh yang dikembangkan berdasarkan nilai-nilai kearifan lokal krama Bali.

"Untuk tercapainya tujuan dan sasaran dari misi di atas, maka sangat dibutuhkan partisipasi masyarakat yang tinggi," ucapnya.

Baca juga: 14-16 Agustus, Pemkot Denpasar gelar pameran buku "Denpasar dalam Kartun dan Karikatur"

Dengan adanya lembaga semacam Paguyuban Bahasa ini menjadi strategis karena langsung punya sikap dan solidaritas yang tinggi akan kepentingan menjadikan masyarakat cerdas dan bertanggung jawab. 

Wagub menambahkan bahwa buku sesungguhnya sebuah keabadian, sepanjang buku itu dapat terawat dan terjaga dengan baik. Ditengah era digital, banyak karya-karya tulis, karya-karya sastra tersimpan dalam file-file e-book dan sebagainya. 

Akan tetapi, dalam praktik literasi (baca-tulis), apalagi dalam konteks "seni sastra", kehadiran buku dalam bentuk benda lebih punya "jiwa" dibandingkan dengan baca melalui HP.

Sisi lain, fungsi buku yang paling utama adalah mencerdaskan, sehingga mencerdaskan bangsa bukan semata-mata menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga. 

Orang cerdas juga bisa terbentuk dari pola-pola pembinaan keluarga dan masyarakat. Syaratnya, hanya satu yaitu rajin membaca. 

"Masalahnya, sudahkah rajin membaca, sudahkah selalu punya waktu untuk membaca, di tatanan keluarga (rumah tangga), bagaimana perhatian orang tua kepada anak-anaknya terkait praktik-praktik literasi baca-tulis di rumah," katanya. 

Baca juga: FK Unud beri kado Buku Pedoman Pencegahan COVID-19 untuk Hari Jadi Pemprov Bali

Betapapun hebatnya seseorang; siapapun mereka; apapun gelar, golongan, pangkat dan jabatan mereka; sesungguhnya mereka terlahir dari sebuah proses "baca buku".

"Marilah, bangun literasi sebagai basis budaya. Senjata utama guna memperkuat jati diri kita sebagai krama Bali yang lahir, hidup dan berpenghidupan di tanah leluhur Bali," katanya.

Sementara itu,  Peneliti Ahli Muda Balai Bahasa Bali Puji Retno Hardiningtyas menyambut baik acara itu sebagai momentum membangun semangat minat baca anak bangsa. 

Beragam upaya telah dilakukan dalam mengimplementasikan Tri Gatra Bahasa yakni pentingnya mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah serta menguasai bahasa asing.

Upaya itu untuk melahirkan generasi muda yang cerdas dan berwawasan luas sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 Pasal 41 dan 42 Tahun 2018 tentang Kebahasaan dan Kesusastraan.

Baca juga: Gairahkan budaya literasi, PKK Bali luncurkan antologi puisi "Kata Hatinya"

Direktur Utama Atnews, I Wayan Artaya, menambahkan, memajukan bangsa dapat diawali dengan  mengajak anak bangsa gemar membaca.

"Baca itu membuat orang dapat mengetahui dunia, mengingat orang sukses besar memiliki kebiasaan budaya membaca begitu tinggi. Misalnya tokoh dunia Steve Job, Bill Gates, Mark Zuckerberg, Elon Musk, Jack Ma, sedangkan di Indonesia yakni  Soekarno, Mohammad Hatta, Gus Dur, Ki Hajar Dewantara dan BJ Habibie," katanya.

Ketua Umum Manajemen MPB Bagus Ngurah Putu Arhana mengharapkan acara itu menjadi bekal anak muda dalam mengisi kemerdekaan. "Mengingat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan dengan pengorbanan harta benda hingga tetesan darah," ujarnya. 

Ketua Panitia Ni Putu Nanda Kebayan Sari mengatakan acara dikemas sesuai dengan protokol kesehatan yang bisa diikuti oleh masyarakat umum, khususnya generasi muda.

Baca juga: Kominfo miliki aplikasi buku digital

Pada kesempatan itu dilaksanakan dialog interaktif yang disiarkan secara daring menghadirkan  Balai Bahasa Provinsi Bali  yang mengusung tema "Literasi dan Kebahasaan", lalu Direktur Utama Kaori Group Ni Kadek Winnie Kaori menyampaikan pemaparan "Kewirausahaan dan Literasi".

Selain itu, Ketua DHD Angkatan 45 Prof I Wayan Windia menyampaikan tema "Pemahaman Bela Negara dan Literasi" dan Miss Internet Indonesia 2019 Diah Desvi Arina menyajikan tema "Public Speaking dan Literasi".

Hadir pula Ketua DHD Angkatan 45 Bali Prof Wayan Windia dan Ketua Harian MPB Bagus Ngurah Rai yang juga Pemred Atnew.

Kegiatan tersebut terlaksana memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia, Hari Jadi ke-62 Provinsi Bali, Peringatan Seperempat Abad Puncak Pertemuan Perang Rahasia Gerakan Bawah Tanah Perang Kemerdekaan Republik Indonesia, Hari Ulang Tahun ke-56 Resimen Ugrasena (Ugrasena Bali), dan Hari Ulang Tahun ke-2 Atnews. 
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020