Produk NPK Pelangi dari Pupuk Kaltim kembali terbukti mampu meningkatkan hasil produksi dan kualitas pertanian masyarakat, melalui panen perdana Demonstration Plot (Demplot) mandiri komoditas kubis, di Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali pada Kamis (23/7).

Assistant Account Executive (AAE) Pupuk Kaltim wilayah Bangli Wayan Adiguna di Bangli, Senin, mengatakan demplot mandiri diinisiasi Pupuk Kaltim melalui Kantor Pemasaran Wilayah Bali, setelah melihat tingginya antusias petani akan kualitas hasil pertanian pasca ujicoba demplot bawang putih yang sebelumnya dilaksanakan, dengan peningkatan hasil mencapai 30 persen. 

Kemudian uji coba diusulkan pada komoditas kubis, yang juga salah satu hasil pertanian andalan di Kabupaten Bangli. Demplot di atas lahan seluas 0,04 hektare tersebut telah meningkatkan hasil panen kubis dengan bobot mencapai 2,53 - 3 kilogram/buah, dari sebelumnya 2,28 kilogram. Demplot menggunakan pola pemupukan berimbang NPK Pelangi komposisi 16-16-16, dengan masa tanam 70 hari.

Demplot mandiri diterapkan pada dua perlakuan, yakni pola pemupukan berimbang Pupuk Kaltim dan perlakuan komposisi pemupukan petani. Dari sampel hasil yang dicapai, untuk lingkar kubis hasil demplot Pupuk Kaltim rata-rata 69,3 cm, dengan diameter 19,4 cm dan tinggi 16 cm. 

Sedangkan untuk perlakuan petani, rata-rata lingkar kubis 66,8 cm, dengan diameter 18,3 cm dan tinggi 14,4 cm. "Setelah (demplot) bawang putih terbukti berhasil, selanjutnya diuji coba mandiri untuk kubis dan hasilnya pun sangat memuaskan," kata Wayan Adiguna.

Baca juga: Pakar pertanian Dwijendra dorong hadirnya gudang pangan di Bali

Dia menambahkan, demplot NPK Pelangi pada komoditas kubis sekaligus menepis keraguan petani menggunakan produk non subsidi dari Pupuk Kaltim tersebut, karena hasil yang dicapai terbukti meningkat, bobot serta ukuran tanaman pun lebih besar dari sebelumnya. 

Meskipun harga lebih tinggi dari pupuk bersubsidi, namun untuk pemakaian jauh lebih hemat dengan hasil lebih maksimal. "Petani sudah membuktikan langsung keunggulan NPK Pelangi dan hasil panen meningkat dari biasanya," ujar Wayan Adiguna.

I Wayan Artom, salah satu petani setempat mengakui kualitas NPK Pelangi Pupuk Kaltim yang mampu meningkatkan produktivitas serta hasil produksi tanaman. 

Kebutuhan nutrisi tanaman, lanjut dia, sangat penting karena berpengaruh terhadap hasil yang dicapai dan NPK Pelangi mampu memenuhi harapan tersebut. 

Baca juga: DPD: Bantuan pemerintah harus sesuai kebutuhan petani

Walaupun ke depan lebih mengutamakan produksi pada komoditas bawang, namun petani setempat tidak ragu untuk menggunakan NPK Pelangi, karena hasil yang diuji coba semuanya berhasil. Bahkan beberapa petani juga telah mengajukan pemesanan untuk kebutuhan musim tanam, ditambah sejumlah produk hayati Pupuk Kaltim lainnya, seperti Ecofert.

"Tim lapangan Pupuk Kaltim juga aktif mendampingi, sehingga petani lebih terbantu untuk pola pemupukan maupun pemilihan bibit," ujar I Wayan Artom. 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020