Pengurus Banjar Petangan Gede di Desa Ubung Kaja, Kota Denpasar, Bali, menyediakan akses internet gratis bagi siswa di wilayahnya guna membantu anak-anak mengikuti kegiatan pembelajaran via daring/online semasa pandemi COVID-19.
"Program ini kami lakukan setelah mendengar keluhan orang tua siswa yang pengeluarannya cukup besar untuk membeli kuota paket internet. Untuk meringankan pengeluaran masyarakat, kami berinisiatif menyediakan Wi-Fi gratis ini untuk membantu siswa belajar online (daring)," kata Kelian Banjar Petangan Gede I Ketut Sumandi di Denpasar, Kamis.
Siswa yang ingin menggunakan layanan internet gratis untuk belajar bisa datang ke balai banjar kapan saja.
"Mereka dapat datang kapan dan jam berapa saja asal memang untuk belajar serta harus tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti duduk di penanda jaga jarak yang telah kami pasang di balai banjar," kata Ketut Sumandi.
Ketut Sumandi menjelaskan, pengurus banjar membatasi hanya ada 20 anak yang menggunakan akses internet di balai banjar dalam satu waktu guna meminimalkan risiko penularan virus corona.
Baca juga: SMK Pariwisata di Badung berikan kuota internet untuk peserta MPLS daring
"Untuk proses belajarnya, siswa yang datang ke balai banjar dapat diawasi dan dibimbing oleh orang tuanya masing-masing. Kami memfasilitasi internet dan tempatnya," kata dia.
I Putu Loka Nova Pratama dan anaknya merasa sangat terbantu dengan adanya Wi-Fi gratis di balai banjar.
"Selama COVID-19 ini kami pengeluarannya banyak sedangkan pemasukan sedikit. Sebelum ada Wi-Fi gratis ini, kalau di rumah satu bulan bisa habis sekitar Rp200 ribu untuk kuota internet. Dengan adanya program ini kami sangat terbantu," ujarnya.
Anggota Komisi II DPRD Denpasar I Nyoman Gede Semara Putra mengapresiasi upaya penyediaan internet gratis di balai banjar untuk membantu warga.
"Dengan internet gratis ini, orang tua yang anak-anaknya belajar dengan sistem online akan merasa sangat terbantu. Kami juga mendorong agar banjar-banjar lain dapat mengikuti program ini agar masyarakat di berbagai lingkungan lain juga dapat terbantu dengan program serupa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Program ini kami lakukan setelah mendengar keluhan orang tua siswa yang pengeluarannya cukup besar untuk membeli kuota paket internet. Untuk meringankan pengeluaran masyarakat, kami berinisiatif menyediakan Wi-Fi gratis ini untuk membantu siswa belajar online (daring)," kata Kelian Banjar Petangan Gede I Ketut Sumandi di Denpasar, Kamis.
Siswa yang ingin menggunakan layanan internet gratis untuk belajar bisa datang ke balai banjar kapan saja.
"Mereka dapat datang kapan dan jam berapa saja asal memang untuk belajar serta harus tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti duduk di penanda jaga jarak yang telah kami pasang di balai banjar," kata Ketut Sumandi.
Ketut Sumandi menjelaskan, pengurus banjar membatasi hanya ada 20 anak yang menggunakan akses internet di balai banjar dalam satu waktu guna meminimalkan risiko penularan virus corona.
Baca juga: SMK Pariwisata di Badung berikan kuota internet untuk peserta MPLS daring
"Untuk proses belajarnya, siswa yang datang ke balai banjar dapat diawasi dan dibimbing oleh orang tuanya masing-masing. Kami memfasilitasi internet dan tempatnya," kata dia.
I Putu Loka Nova Pratama dan anaknya merasa sangat terbantu dengan adanya Wi-Fi gratis di balai banjar.
"Selama COVID-19 ini kami pengeluarannya banyak sedangkan pemasukan sedikit. Sebelum ada Wi-Fi gratis ini, kalau di rumah satu bulan bisa habis sekitar Rp200 ribu untuk kuota internet. Dengan adanya program ini kami sangat terbantu," ujarnya.
Anggota Komisi II DPRD Denpasar I Nyoman Gede Semara Putra mengapresiasi upaya penyediaan internet gratis di balai banjar untuk membantu warga.
"Dengan internet gratis ini, orang tua yang anak-anaknya belajar dengan sistem online akan merasa sangat terbantu. Kami juga mendorong agar banjar-banjar lain dapat mengikuti program ini agar masyarakat di berbagai lingkungan lain juga dapat terbantu dengan program serupa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020